Happy Reading
Sorry for typo, sebelum baca ada baiknya vote dulu, satu vote kalian itu berarti banget buat aku..Tatapan tajamnya sedari tadi tidak teralihkan sama sekali, kacamata yang berdiam diri di hidung mancungnya tidak membuat dia terusik, menatap langit gelap dari atas balkon dengan serius, matanya yang fokus menandakan bahwa dia tidak ingin di ganggu sama sekali dengan tangan yang memegang wine, bahkan dari tadi dia sudah menghiraukan kegaduhan yang di timbulkan oleh makhluk-makhluk manusia di sekitarnya.
“JUN!”
Hingga suara cempreng itulah, yang membuat pria yang ternyata Jun itu menghentikan kegiatannya. Dengan netra yang sekarang menatap tajam sosok yang memanggil namanya. David Kim teman semasa kecilnya.
“Gue cariin ternyata lo disini Jun! Padahal anak-anak ada di dalem kenapa lo malah di luar balkon!” ocehnya tiada henti, membuat Jun mendengus tidak suka dan kembali fokus menatap langit gelap di atas sana.
“LO DENGER GUE GA SIH JUN PARK!” Nah kan kalau sudah begini siapa yang salah? David atau Jun?
“Gue pengin sendiri dulu bisa? Nanti gue masuk kedalam.” Tekan Jun membuka suara dengan nada dingin dan datarnya, matanya menyorot tajam menatap David yang memutar malas bola matanya.
“Pasti pas kedalam lo bakal langsung kekamar anak penghianat itukan,” tuding David malas, tentu saja Jun tersenyum miring setelahnya, ah Jun baru ingat ternyata ia memiliki tahanan baru.
“Udah gue dug——”
“Kalau dia enggak mau jangan di paksa Dav,”
Celetuk itu membuat mata David dan Jun langsung menatap ke arah suara itu berada, di sana berdiri sosok seorang pria bertubuh jakung sedang menatap malas perdebatan David dan Jun.
“Kalau dia enggak mau jangan di paksa.” ulangnya, kakinya kini mulai melangkah mendekati David, sembari tangan yang ia masukan kedalam saku celana.
“Tapi Jaiden enggak enak sama anak-anak yang lain,” jelas David tidak terima dengan perkataan Jaiden barusan.
“Mau gimana lagi, lo tau kan Jun gimana?” Mata Jaiden mendelik tidak suka, menatap Jun yang menampilkan wajah datarnya. Ingin rasanya Jaiden menonjok wajah itu, tapi Jaiden masih sayang dengan nyawa dirinya.
“Sekarang kita masuk lagi ayo, biarin aja Jun di sini sendiri.” Ajak Jaiden, justru membuat David mendengus.
“Padahal kan biar tambah rame, tapi si Jun anjing enggak mau gabung, fuck lo Jun! Nyesel anjir tadi gue bantu lo.” Umpat David berlalu pergi dari sana dengan kekesalan yang memuncak, meninggalkan Jaiden dan Jun yang menatap punggung David di sertai kekehan nyaring.
“Lo beneran enggak mau gabung ke dalam?” tanya Jaiden menaikkan alisnya, Jun menggeleng.
“Duluan aja sana, nanti gue nyusul, sekarang mau lihat anak si penghianat dulu.”
Wine yang berada di tangan Jun sudah kandas, hanya tersisa gelasnya saja. Matanya memancarkan keseriusan sekarang.
“Ya udah, tapi gue mohon jangan terlalu kasar sama dia.” Pinta Jaiden sehingga mata Jun memicing mendengar penuturan dari mulut Jaiden. “Atas dasar apa lo nyuruh gue?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Flower II Treasure (On Going)
ActionWARNING 🔞🔞 Cerita ini cerita dewasa, banyak kata-kata kasar di dalamnya, kadang bakal ada adegan tak senonoh! Jadi bijak-bijak dalam membaca cerita! Pada dasarnya manusia kejam itu memang benar adanya. Bunga hitam atau sering di sebut Black Flowe...