Happy Reading, ada baiknya sebelum baca vote dulu.. Karena satu vote kalian itu berarti banget buat aku hehe. Part ini sedikit 18+
Sorry for typo..
Suara burung berkicau di pagi hari, Aghata sedikit menggeliat dari tidur nyenyaknya, matanya mengerjap lucu menyesuaikan cahaya yang masuk di kecah-celah tertentu. Setelah kesadarannya dan penglihatannya sudah sepenuhnya sadar, Aghata termenung menatap kaca di samping kanannya.
Sudah terhitung satu minggu sejak Aghata ada di sini, ia belum tau siap Jun dan ada hubungan apa Jun dengan orang tuanya, memikirkan ini sudah membuat kelapa Aghata pecah.
Di tambah Aghata selalu termenung, memikirkan bagaimana cara untuk bisa keluar dari sana, karena setiap kali Aghata mencoba, pasti ada saja yang menggagalkan rancangan. Bahkan waktu itu Aghata pernah terciduk oleh Travis, tapi untungnya pria itu tidak melapor kepada Jun.
Kalau melapor bisa-bisa Aghata habis di tangan Jun. Terlalu lama memikirkan kejadian yang lalu, Aghata tidak sadar bahwa sadari tadi ada yang memperhatikannya, sambil memeluk tubuh Aghata erat.
Aghata tersentak matanya langsung membulat. Tunggu dulu tangan siapa ini? Mengapa begitu lancangnya memeluknya dengan erat. Apakah setan penuhi rumah ini?
“Anjing! Ternyata di sini ada setannya sat!” gunam Aghata, tidak berani menoleh ke arah sampingnya. Kalian tidak akan menyangka kan bahwa Aghata bisa berbicara sekasar itu?
“Siapa yang setan?”
Bisikan itu terdengar serak dan datar, membuat tubuh Aghata sedikit menegang, degup jantungnya berdebar dengan cepat, udara di sekitar mengapa seakan menipis.
“A-anu.”
Aghata tidak bisa menjawab, lidahnya terasa kelu sekarang, bahkan napasnya saja seakan sesak.
“Jadi lo bilang gue setan?” lagi suara itu terdengar kembali, kali ini lebih serak dan dalam.
“Sini gue tunjukin setan itu kaya gimana!”
Semua terjadi begitu cepat, Aghata saja tidak bisa mengelak, karena dengan secara tiba-tiba Jun yang ternyata setan itu langsung membalikkan tubuh Aghata, dan menghimpitnya kuat.
“Lo mau tau setan itu gimana?”
Kepala Aghata spontan mengangguk tanpa sadar, shit! Kenapa malah mengangguk harusnya tadi Aghata menggeleng. Respon yang Aghata tujukan membuat Jun tersenyum kemenangan.
Kena tidak akan Jun biarkan.
“Bener lo mau tau? Tapi jangan nyesel setelahnya ya?”
Belum sempat Aghata membuka suara, benda kenyal lunak langsung bersarang indah di atas bibir merah alaminya, matanya lagi-lagi terbuka lebar, tak kala dengan lihainya Jun menjilat dan menghisap bibir itu layaknya permen loli pop yang sangat lanyak untuk di nikmati.
Kaku? Ya tentu Aghata tidak tau harus berbuat apa sekarang. Karena secara tiba-tiba tubuhnya langsung lemas tidak bertenaga, sungguh Aghata membenci itu.
Sedangkan Jun pria itu masih menikmati bibir kemerahan Aghata, kadang-kadang Jun sedikit mengeram frustrasi karena merasa sangat tersiksa hanya mencium bibir Aghata saja.
“Buka mulut lo, atau gue gigit sampai berdarah!” ancam Jun setelah melepaskan ciuman itu, tapi Aghata tidak bergeming, malah Aghata berusaha menutup mulutnya yang mulai membengkak itu, membuat Jun mengeram tidak suka.
Dengan gerakan cepat Jun langsung menahan tangan Aghata yang berusaha menutup bibirnya, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Jun langsung saja kembali mencium bibir itu dan menggigitnya kasar.
“Ahh— hmmpptt.”
Akhirnya benda lunak itu masuk ke dalam, menjelajahi setiap rongga yang berada di dalam sana, menjilat, menghisap dalam bibir yang terasa manis itu. Membuat suara menjijikkan Aghata tertahan, saat lidahnya di tarik oleh lidah milik Jun. Mengajaknya bermain di dalam sana, hampir saja Aghata tersedak dengan apa yang Jun lakukan.
Tapi Jun hanya tersenyum di sela-sela ciuman itu, ia tidak merasa bersalah sungguh malah Jun sangat menikmati apa yang ia lakukan. Sekitar lima menit ciuman itu berlangsung, akhirnya Jun membiarkan Aghata untuk menghirup udara di sekitarnya. Nafas Agahta memburu menatap Jun tajam yang masih asik menatap Aghata yang berada di bawahnya.
Oh shit!
Untuk kesekian kalinya Jun mengumpat! Melihat gadis mungil yang berada di bawahnya, katakan saja Jun gila karena dia ingin langsung melakukan itu hari ini juga.
Astagfirullah otaknya xixi 😭
“Kali ini lo enggak boleh bebas Aghata!” Jun berisik dan langsung menyerang kembali Aghata, tapi kali ini Jun menggigit leher mulus itu dengan tangan yang mulai berani mengelus perut rata Aghata.
Brak
Brak
Bruk
“Jun lo—— Shitt fuck, bangsat, mata gue setan, kalau mau bikin anak kunci pintunya babi!”
David memekik nyaring dengan tangan yang langsung saja menutup matanya pelan, mulut David tidak diam mengucapkan sumpah sarap kepada Jun yang gila dan ceroboh! David bersumpah akan menonjok Jun setelahnya. Karena sudah menodai matanya sekarang.
Tbc
Kayanya ini bukan agak dikit ya, tapi banyak 😭😂 udah aku peringatin juga kalau cerita ini dewasa, akhirnya aku up lagi? Ya meskipun pendek. Apa kabar kalian, sehat? Maaf banget baru bisa up hehe. Terima kasih karena sudah mampir, cerita hanya fiksi! Tidak untuk di sangkut paut kan dengan dunia nyata..
Bye bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Flower II Treasure (On Going)
ActionWARNING 🔞🔞 Cerita ini cerita dewasa, banyak kata-kata kasar di dalamnya, kadang bakal ada adegan tak senonoh! Jadi bijak-bijak dalam membaca cerita! Pada dasarnya manusia kejam itu memang benar adanya. Bunga hitam atau sering di sebut Black Flowe...