12 Wanita Ular

594 57 4
                                    

Happy Reading..
Sorry for typo






















































Katrina tersenyum sinis melihat punggung Aghata yang sibuk memasak sesuatu di dapur sana, kakinya dengan pelan berjalan mendekati Aghata yang belum sadar akan kehadiran dirinya. Ah bermain-main sedikit tidak apa kan?

"Lagi masak apa nih?"

Dapat Katrina lihat tubuh Aghata sedikit terlonjak, dan setelahnya mata jernih dan kelam mereka berdua bertemu, menciptakan kecanggungan yang menggebu.

"A-anu apa ya?" Aghata berujar gugup, bagimana tidak gugup pagi-pagi sudah di sungguhkan dengan pemandangan wanita cantik, di tambah wanita itu tersenyum manis menatap ke arah dirinya, sudah di pastikan kalau Aghata seorang laki-laki pasti ia akan langsung jatuh hati.

Tapi mengapa tiba-tiba ada wanita secantik ini di rumah mewah ini? Setau Aghata hanya dirinya lah perempuan yang tinggal di sini. Setelah beberapa detik terdiam Aghata pun mulai menyadari, bahwa wanita yang berbeda di hadapannya ini adalah wanita, yang meneriaki Jun waktu itu.

"Lagi masak apa? Gue tadi tanya gitu." Balas Katrina santai, matanya kali ini melihat apa yang Aghata masak.

"Eh, iya masak sayur sup buat sarapan."

Aghata sedikit menggeser tubuhnya ke sisi kanan, karena Katrina langsung menerobos dan berdiam diri di samping Aghata tanpa melakukan apapun. Menatap setiap gerak-gerik Aghata yang kembali mengaduk sayur sup itu tanpa berniat melihat Katrina yang mulai melancarkan aksinya.

"Mau gue bantu?" Katrina menawarkan diri agar bisa membantu Aghata, Aghata tentu saja menolak dengan keras, enak saja, supnya sudah mau jadi buat apa membantu.

"Enggak usah gue bisa sendiri kok emm,"

Mata Aghata kembali menatap Katrina, telapak tangan Aghata tidak diam menggaruk tengkuknya yang terasa gatal.

"Katrina, nama gue Katrina."

Uluran tangan di depan wajah Aghata, Aghata tatap dengan lamat nan berbinar, namun tidak mau memakan waktu banyak, Aghata langsung saja membalas uluran tangan itu dengan senyuman manis.

"Aghata," balas Aghata cepat melepaskan genggaman tangan itu, dan setelahnya kembali sibuk mengaduk sup yang sebentar lagi masak. Menghiraukan Karina yang terus saja memperhatikan dirinya, hingga beberapa menit berlalu suara Aghata membuyarkan segalanya.

"Katrina minta tolong boleh?" tanya Aghata sedikit tidak enak hati, tapi di luar dugaan Katrina malah mengangguk semangat, ini lah yang Katrina tunggu dari tadi.

"Boleh adukin ini sebentar, gue kebelet pipis,"

Secepat kilat Katrina merebut adukan sup itu, Katrina sedikit mendorong tubuh Aghata sehingga sang empunya sedikit tersentak karena ulah Katrina. Namun baru saja Aghata akan beranjak pergi, mata Aghata langsung membuat sempurna, membulat sempurna melihat apa yang Katrina lakukan, Katrina wanita itu menumpahkan sup ke arah tangannya sehingga sup itu kadas tidak tersisa, tanga Katrina melepuh dan berteriak kesakitan setelahnya.

"Katrina apa yang lo lakuin astaga!"

Belum sempat tangan Aghata meraih tangan Katrina, sebuah tamparan dan dorongan kenceng menghantam tubuh Aghata, sehingga Aghata terjatuh membentur lantai lumayan keras.

"Lo apain Katrina, sialan!"

Black Flower

Sunyi, senyap hanya ada ringisan kesakitan Katrina yang terdengar, mereka semua diam tidak berkutik atau pun membuka suara.

"Hiks Jun sakit,"

Rengekan Katrina terus saja terdengar dari beberapa menit yang lalu, mulut wanita itu tidak diem membuat Travis dan sebagian orang memutar bola matanya malas. Dan jengah, drama apalagi ini astaga, pagi yang seharusnya damai dan tentram malah tergantikan dengan rengekan menjijikkan.

"Iya tau, tunggu biar aku obatin."

Jun fokus mengobati luka Katrina, seolah abai dengan keadaan di sekitar, yang pasti Katrina harus segera di obati. Agar nanti Jun tidak terkena sialnya.

"Kenapa bisa gini? Lo di apain sama Aghata?"

Masih dengan fokus mengobati luka itu, Jun mengoles salep dengan hati-hati, sesekali Jun meniup luka itu agar terasa lebih dingin, meskipun rasanya sangat mustahil. Karena luka yang di derita Katrina cukup parah.

"Dia ngedorong aku, karena aku kekeh mau bantu dia. Padahal kan bisa nolak baik-baik, bukan ngedorong dan akhirnya supnya jatuh ke arah aku."

Air mata itu, sungguh muak sekali melihatnya, tanpa di sadari rahang salah satu dari mereka mengeras mendengar perkataan Katrina barusan, padahal ia sangat tau jelas bahwa Katrina lah yang melukai dirinya sendiri bukan Aghata. Dirinya melihat dengan mata kepala sendiri, Katrina menumpahkan sup itu hingga membuat tangannya terluka.

"Kamu enggak bohong kan Kat?"

Mata kelam Jun menatap lamat Katrina, mencari kebohongan di sana, Jun hanya takut nanti dirinya salah langkah. Dan akhirnya terjerumus oleh kebodohannya sendiri.

"Aku enggak bohong Jun, Aghata emang yang ngelakuin itu semua,"

Katrina kembali menangis, membuat Jun sedikit iba, hanya sedikit ya. Pelan tapi pasti Jun membawa tubuh Katrina kedalam pangkuannya, melingkarkan tangan kekar itu di pinggang ramping milik Katrina.

"Sekarang istirahat ya, Aghata biar jadi urusan aku, aku janji bakal buat dia enggak bisa jalan besok atau nanti,"

Kaki Jun mulai melangkah sembari menggendong Katrina ala koala, meninggal Travis, Danny, Arthur yang berdecak kesal melihat tingkah Jun.

"Temen lo tuh Trav," celetuk Danny menyenggol lengan Travis. Setelahnya ia terkekeh miris.

"Bukan temen gue kali, itu temennya si David." Balas Travis tidak terima padahal pada dasarnya memang iya, bahkan di saat David tidak ada di sana, David selalu saja kena dan di bawa-bawa.

Save David 🐖🐖






















Tbc

Aku update lagi, tadinya enggak bakal lanjut, tapi lihat respon sebagian dari kalian yang bilang jangan di stop bikin aku semangat lagi, maaf banget ya kalau semisalkan cerita aku ini enggak nyambung hehe, cerita hanya fiksi! Jangan di sangkut paut kan dengan dunia nyata! Visual hanya sebagai pemanis. Ada yang penasaran enggak sih sama cewek Jun yang dulu? Yang di bunuh sama Katrina? Kalau penasaran nanti kita spill dikit-dikit wkwk. Jangan lupa tinggalkan jejak 🔥🔥 terima kasih karena sudah mampir..

See you.. Aku hiatus dulu ya selama bulan puasa..

Black Flower II Treasure (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang