Happy Reading guys..
Sorry for typo, ada baiknya tekan bintang dulu sebelum baca. Terima kasih..
Brak
Brak
Brak
Tendang keras itu terdengar nyaring di setiap sudut, masion Danny. Jun datang dengan amarah yang memuncak kepalan tangannya terus mengepal erat. Bahkan urat-urat di lehernya pun sampai terlihat jelas, bisa di bayangkan betapa marahnya Jun sekarang.
Dan anehnya Danny malah tersenyum mengejek di balik kaca atas, melihat Jun yang marah, seakan amarah Jun hanya tontonan semata yang sangat amat indah untuk di lihat.
"Danny anjing keluar lo sialan!" Teriak Jun dengan nada tinggi, sontak saja teriakannya itu membuat Arthur sedikit pusing. Bagaimana tidak pusing sedari tadi Arthur sudah membujuk Jun agar tidak tersulut emosi, karena yang salah di sini Jun kan? Bukan Danny atau yang lain.
Tapi yang namanya Jun, sangat susah sekali untuk di kasih peringatan atau omongan. Terkadang dalam hati, Arthur selalu menyumpahi Jun agar segera mati. Bodo amat dengan dosa yang penting Arthur sedikit tenang di buatnya.
Tega sekali Arthur ini :)
"Satu tahun juga enggak akan di buka anying, kalau lo terus teriak-teriak kek orang gila. Coba sekali kali lemah lembut kek bangst, telinga gue sakit woy." Sungut David yang sudah sangat jengkel dengan tindakan bodoh Jun, dengan penuh percaya diri. David pun memutar posisi, hingga sekarang posisi David tepat di depan pintu masion yang masih tertutup rapat itu.
"DANNY CHOI, BUKA PINTUNYA ANJIR. ATAU ENGGAK GUE DOBRAK PAKE BADAN TRAVIS! GUE JUGA ENGGAK AKAN KASIH LO LAGI TAHU GEJROTNYA BI MIMAH BANGSAT KALAU ENGGAK BUKA PINTUNYA."
Dengan sekali tarikan nafas David berteriak kencang, hening lagi dan lagi hanya kegagalan yang mereka dapatkan, sebab Danny masih ogah untuk membuka pintu masionnya. David menyerah David mengalah, dengan lemas David pun mundur mempersilakan Jun untuk maju seperti posisi awal.
"Dahlah anying, mending gue pulang. Salah lo sendiri sih Jun gengsinya terlalu tinggi. Eh setelah tuh cewek di bawa Danny baru deh loh ngamuk kek setan. Capek gue capek," Kakinya sengaja David tekuk, bisa di bayangkan kan bagaimana posisi orang merujuk.
"Udahlah gue juga sama capek, gue tunggu di mobil. Kalau masih enggak di buka sama Danny fiks kita bakal nginep di sini." Putus Jaiden yang sedari tadi hanya menyimak pertengkaran kecil itu, tak lama setelahnya kaki Jaden pun melangkah mendekati mobil, meninggalkan Jun yang terdiam menahan kesal akan apa yang terjadi.
"ARGHHH! DANNY ANJING!"
Black Flower
Danny terus saja tertawa terbahak-bahak sambil sesekali menyeka air matanya yang sedikit keluar, tangan beruratnya sadari tadi memegang perutnya yang keram karena efek dari tawanya itu.
"Kak Danny ada apa?"
Aghata yang sedari tadi diam menyaksikan Danny pun heran, mengapa laki-laki itu tertawa terbahak-bahkan sambil melihat ke arah kaca. Memangnya ada apa di sana? Pikir dirinya.
Karena mendengar suara bingung Aghata, Danny pun secara spontan menatap Aghata dengan gelengan samar, seakan Danny berucap tidak ada apa-apa. Itu hanya hal biasa saja.
"Enggak ada apa-apa kok Tha, cuma tadi ada orang yang bikin ketawa aja, sekarang Atha tidur gih. Istirahat pasti capek kan? Nanti kakak keluar, kalau Atha udah tidur,"
Pasti kalian bingung kan? Mengapa Danny menyebut dirinya kakak kepada Aghata? Karena sudah menjadi ke sepakatan Danny kalau dirinya sangat suka sekali di panggil kakak oleh Aghata, maka dari itu Danny tidak segan menyebutkan kata-kata kakak tanpa ada kecanggungan.
Mengangguk patuh, akhirnya Aghata pun berjalan santai ke sisi ranjang, dan tidak lama menidurkan tubuhnya itu dengan pelan, tanpa berniat ingin tau apa yang terjadi sebenarnya.
Sedangkan Danny masih di posisi yang sama, menatap Aghata yang mulai menutup matanya. Hingga beberapa menit kemudian akhirnya gadis itu pun tertidur pulas, membuat Danny tidak segan untuk tersenyum lembut penuh kasih sayang.
Entah dapat keberanian apa Danny, karena dengan sendirinya kaki dirinya melangkah mendekati ranjang Aghata, setelah sampai dengan apa yang mau Danny lakukan, tangannya secara pelan terangkat membelai rambut hitam itu, hingga mata Danny sempat terhenti di satu titik, dan dengan senyuman sendu Danny berucap.
"Atha, ternyata ini kamu de?" bisik Danny, hilang seiring dengan suara hembusan angin malam..
Tbc
Akhirnya dari sekian purnama bisa lanjut ini cerita wkwk, meskipun enggak nyambung dan ga jelas :) kalian percaya enggak sih, ini aku baca ulang lagi, ya meskipun ujungnya sama enggak nyambung, maaf banget ya baru bisa update sekarang, cerita hanya fiksi! Tidak untuk di sangkut paut kan dengan dunia nyata! Visualisasi hanya pemanis. Sekali lagi mohon maaf kalau enggak nyambung, byebye, see you next chapter hehe 🌺💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Flower II Treasure (On Going)
ActionWARNING 🔞🔞 Cerita ini cerita dewasa, banyak kata-kata kasar di dalamnya, kadang bakal ada adegan tak senonoh! Jadi bijak-bijak dalam membaca cerita! Pada dasarnya manusia kejam itu memang benar adanya. Bunga hitam atau sering di sebut Black Flowe...