15 Rumah Danny

669 73 14
                                    

Happy Reading

Sorry for typo, ada baiknya sebelum baca vote dulu...
































Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, setelah kurang dari satu bulan Aghata di rawat di rumah sakit, akhirnya Aghata bisa pulang dari ruangan yang menurut Aghata menyesakan.

Dan selama Aghata di rawat pun sosok Jun tidak pernah menapakan wujudnya barang sedetik pun, laki-laki itu memang benar-benar tidak merasa bersalah setelah membuat Aghata koma.

“Kita udah sampai Agha,”

Suara Danny mengundara, membuat lamunan Aghata sedikit buyar. Nahkan bahkan Aghata tidak sadar bahwa ia sudah sampai, dan lebih parahnya, ia juga tidak tau kalau Danny sudah berada di samping pintu mobil.

Membukakan pintu mobil untuknya, dan mengulurkan tangannya bersiap untuk menggendong Aghata. Karena meskipun Aghata sudah di perbolehkan pulang, tubuh Aghata masih terasa lemas maka dari itu, Danny mengulurkan tangannya untuk menggendong tubuh Aghata dengan kikuk Aghata tersenyum manis, lalu mengalungkan tanganya ke leher Danny dengan hati-hati.

“Lo emang boleh pulang, tapi harus pake kursi roda dulu.” Danny berujar setelah berhasil mengangkat tubuh Aghata, dengan langkah kaki yang santai, Danny menggendong Aghata ala bridal style tanpa beban. Aghata hanya mengangguk dia terlalu malu untuk mengucapkan satu kalimat saja.

Di tambah Danny terlihat sangat tampan dan gagah di saat bersamaan sekarang, eh.

“Tolong ya, bawa kursi roda dari jok belakang,” perintah Danny kepada pelayan. Sambil terus berjalan tanpa menghiraukan tatapan serta senyuman menggoda dari para maid yang ada di sana.

Pintu rumah itu langsung terbuka lebar, mempersilakan Danny untuk masuk, bahkan Aghata di buat menganga takjub dengan apa yang dia lihat sekarang. Di dalam masion megah ini terdapat hiasan seperti jaman yunani kuno, membuat mata langsung di ajak bernostaliga.

“Eh ini dimana? Kak Danny kok malah ajak aku ke sini?”

Aghata bingung dan linglung, dengan apa yang Danny lakukan hari ini. Mengapa Aghata malah di bawa ke sini? Dan sialnya Aghata juga baru menyadarinya. Apa jangan-jangan Danny akan menjadikan Aghata budak?

“Gue bawa lo ke sini karena suruhan Travis, soalnya kalau lo di bawa lagi ke sana, takutnya lo makin terluka.” Jawab Danny, sembari mendudukan bokong dirinya, sehingga Aghata terduduk di atas pangkuannya. Aghata terkejut tentu saja, bahkan Aghata berusaha turun tapi Danny dengan tatapan tajamnya bisa membuat Aghata diam.

“Lo di sini bebas mau ngelakuin apa aja, anggap rumah sendiri ya.”

“Ta——”

“Permisi tuan,”

Suara bodyguard membuat ucapan Aghata terhenti, dengan kikuk Aghata pun tersenyum canggung menatap bodyguard itu yang tersenyum aneh.

“Tuan kursi rodanya di simpan di mana?” tanya bodyguard itu, lantas Danny pun menjawab dan menujuk ke arah kamar.

“Sekarang lo istirahat Agha, nanti kalau lo udah tidur baru gue anter ke kamar, sekarang tidurnya di pangkuan gue aja.” Bisik Danny, sambil menepuk pelan punggung Aghata.

————

“Jadi Danny bener-bener bawa Aghata pulang ke masionnya?”

Tatapan mata tajam Jun begitu menusuk, menetap satu persatu orang yang ada di sana, Travis selaku orang yang terlibat hanya terlihat santai saja tanpa beban, berbeda terbalik dengan David serta yang lain. Mereka sudah menelan air liurnya dengan susah.

“Kita sekarang ke masion Danny, dan jangan sampai Katrina sampai tau hal ini.” Ucap Jun yang di angguki oleh semua orang di sana, dan tidak lama Jun beranjak pergi, menuju kamarnya di atas sana.

Setalah sampai di kamarnya, Jun menghela napas panjang, dengan netra yang menatap fokus ke arah depan.

“Gue kenapa sih?” gerutunya pada diri sendiri.

“Kenapa gue ngerasa gelisah sama enggak rela, kalau Aghata deket sama salah satu di antara temen-temen gue, apalagi waktu di rumah sakit minggu lalu. Araghhh sialan!”

Jun mengacak rambutnya dengan frustrasi, napasnya memburu menahan amarah yang kapan saja akan memuncak.

“Gue enggak boleh lengah, Aghata cuma punya gue, enggak ada satu orang pun yang berhak atas kehidupannya. Meskipun nanti gue harus bunuh orang yang berani ngambil Aghata, gue sanggup, sangat sanggup,”






























Tbc

Akhirnya aku update lagi, sorry kalau part ini kurang memuaskan dan enggak nyambung, karena demi apapun lagi enak-enaknya ngetik langsung ngebleng lupa ☹️🙏

Cerita hanya fiksi! Tidak untuk di sangkut paut kan dengan dunia nyata! Plot twist bertebaran, jangan dulu percaya sama karakternya 🤭

Jangan lupa tinggalkan jejak 💅💅 bye-bye

Black Flower II Treasure (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang