Happy Reading
Sorry for typoAda baiknya sebelum baca vote dulu, cerita hanya fiksi..
Saat ini Aghata termenung memikirkan kehidupan dirinya yang mengenas kan, perkataan laki-laki bernama Jun beberapa jam yang lalu masih berputar jelas di pikirannya sekarang.
Mengapa kehidupan dirinya tidak semulus seperti kehidupan orang lain, Aghata tidak bodoh. Ia sangat mengerti dengan apa yang akan terjadi setelah ia tinggal di masion megah ini..
“Kenapa di luar? Lo enggak takut sakit?”
Tubuh Aghata langsung menegang mendengar suara rendah milik seseorang, dengan spontan Aghata menoleh ke arah belakang, di sana di belakang tubuhnya berdiri seorang pria tinggi berjalan santai ke arah dirinya dengan tatapan tajam serta wajah dingin yang sialnya terlihat sangat tampan.
“Gue tanya kenapa lo ada di luar? Emang enggak takut sakit?” tanyanya sekali lagi, Aghata langsung tersentak, kepalanya secara spontan menggeleng dan tubuhnya langsung saja berdiri tegak.
“Anu gue, gue mau cari udara segar aja, enggak lebih kok.” Jawab Aghata gugup, sedangkan sosok itu hanya mengangguk, berdiri tepat di hadapan Aghata dengan mata yang fokus menatap Aghata. Seperti sedang menilai.
“Jangan takut,” seakan peka sosok itu bergumam rendah. Mata tajamnya semakin lamat menatap Aghata.
“Gue enggak gigit, kenalin nama gue Travis.”
Uluran tangan itu membuat Aghata mematung, Aghata tidak langsung menyambutnya, melainkan ia menatap uluran tangan itu beberapa detik, hingga dengan gugup Aghata menerimanya dengan keberanian yang tersisa.
Karena Aghata teringat dengan perkataan sang papa, harus menjadi gadis baik dan jangan sombong.
“Aghata An Vriscila.” Jawab Aghata gugup, Travis tersenyum kecil menanggapinya, nyaris saja senyuman itu tidak terlihat.
“Nanti kalau udah nyari udara segar, langsung masuk lagi. Atau lo taukan hukuman apa yang bakal lo terima,” sungut Travis langsung saja berlalu pergi, meninggalkan Aghata yang mematung tidak mengerti.
Orang yang berada di masion ini memang aneh atau bagaimana? Mereka akan pergi dan datang secara tiba-tiba dan semaunya.
“Aneh banget orang di sini, jadi ngeri.” Gunam Aghata hilang di keheningan malam.
Black Flower
“Jadi lo udah nyuruh dia masuk lagi?”
Kepulan asap rokok terlihat keluar dari mulut sosok Jun yang sedang terduduk di sopa ruang tamu, kakinya ia angkat matanya yang tajam menatap ke sembarang arah.
“Ya gue suruh dia masuk lagi.” Jawab Tarvis si oknum yang di tanya, ya memang setelah Travis pergi meninggalkan Aghata sendiri di sana, Travis memutuskan untuk bergabung kembali dengan para sahabatnya, di ruang tengah.
“Lo ngomong apa aja sama dia?” tanya Jun, membuang puntung rokok itu kesembarang arah. Matanya menatap tajam Tarvis yang menghela napas jengah. Selalu saja begini pasti kalau Travis berkenalan dengan target Jun ia akan menatap tajam Travis. Entahlah tapi hanya berlaku untuk Travis saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Flower II Treasure (On Going)
ActionWARNING 🔞🔞 Cerita ini cerita dewasa, banyak kata-kata kasar di dalamnya, kadang bakal ada adegan tak senonoh! Jadi bijak-bijak dalam membaca cerita! Pada dasarnya manusia kejam itu memang benar adanya. Bunga hitam atau sering di sebut Black Flowe...