13 Pertolongan Danny

613 64 3
                                    

Happy Reading
Sorry for typo

Ada baiknya sebelum baca vote ☘️☘️














































Jun menetap Aghata tajam dengan tangan yang memegang sabuk pinggang, tubuh Aghata yang lemas bergetar hebat, bibir pucat pasinya ia gigit kuat-kuat. Menahan erangan kesakitan yang siap meluncur beberapa saat lagi.

Plak

Plak

Srek

Bug

Bug

Lagi? Pukulan sabuk dan tendangan itu Aghata terima kembali, kali ini sedikit berbeda, kuat dan panas, sakit? Tentu saja rasanya untuk membuka suara saja sangat susah. Di tambah tangan serta kakinya di ikat.

Kejam? Tentu saja Jun kejam, hanya karena kesalahan pahaman Jun menyiksanya tanpa ampun. Padahal Aghata tidak bersalah akan tragedi yang Katrina dapatkan. Melainkan Katrina sendirilah yang melukai dirinya, tapi mengapa Aghata yang menerima balasannya?

Aghata tadi belum sempat untuk menjelaskan, karena Jun dengan kasar langsung mendorongnya, membuat Aghata tidak bisa berbuat apa-apa.

“Apa yang lo lakuin sama Katrina itu keterlaluan Aghata! Gimana kalau dia ngadu? Dan berakhir kita kena batunya.”

Plak

“Lo denger enggak sih anjing!”

Rambut panjang Aghata Jun tarik kuat, sehingga kepala Aghata mendongak, dapat Jun lihat wajah cantik itu sekarang di penuhi oleh lembam serta darah yang mengering dari sudut bibirnya. Jun sedikit menundukkan kepalanya lalu tersenyum miring. Tidak ada rasa iba di dalam dirinya sekarang, karena menurut Jun Aghata pantas mendapatkannya.

“Apa yang lo lakuin ke Katrina itu bisa bikin nambah beban tau ga!”

Mata Jun menyorot tajam, Aghata menggeleng lemah menyangkal perkataan Jun barusan.

“Gue enggak ngelakuin itu, Katrina sendiri yang lukain dirinya, gue enggak tau apapun, jadi tolong percaya sama gue Jun.” Aghata bergumam lirih, maniknya menatap lekat Jun meminta belas kasih, tapi Jun tetap Jun, ia malah membenturkan kepala Aghata berapa kali ke tembok, sehingga darah segar langsung mengalir deras dari sana.

Sakit, pusing, itulah yang Aghata rasakan, mungkin sekarang adalah akhir dari hidup Aghata? Aghata terkekeh miris, beginilah akhirnya kan?

Matanya mulai tertutup. Aghata tidak bisa menahan kesadarannya, hingga akhirnya tubuh lemah itu terjatuh tak sadarkan diri dengan luka fisik dan hati.

“JUN ANJING! LO APAIN DIA BANGSAT!”

Bug

Bug

“LO ANJING JUN!”

Dengan amarah memuncak Danny memukul Jun kuat, memukulnya beberapa kali, sehingga Jun terjatuh sembari memegang pipinya, wajahnya seketika mengeras mantap Danny dengan napas memburu.

“LO YANG ANJING! DATANG-DATANG LANGSUNG PUKUL GUE!” teriak Jun di sertai amarah. Jun tidak terima harga dirinya seakan jatuh sekarang. Pukulan Danny sungguh membuat Jun emosi.

“LO BEGO BANGET BAJINGAN! Gimana kalau dia mati!” tunjuk Danny, ke arah Aghata yang tergeletak tidak berdaya.

“Dia pantes dapatin itu!” kepala Jun sedikit menoleh melihat Aghata, namun setelahnya Jun membuang muka.

“BUKAN DIA YANG LUKAIN KATRINA! KATRINA SENDIRI YANG LUKAIN DIRINYA!”

Jun terkekeh sinis mendengar penuturan Danny, apa katanya? Katrina melukai dirinya sendiri? Jun tidak akan percaya.

“Kalau lo enggak percaya, lo bisa tanya Travis atau Arthur, mereka ngelihat apa yang gue lihat,” tutur Danny, maju satu langkah, dan langsung mengangkat tubuh Aghata di gendongannya, membawanya pergi meninggalkan Jun dengan tangan terpekal erat.

“Sialan!”

Black Flower

Satu minggu telah berlalu, namun keadaan Aghata masih tidak bisa di prediksi, setelah Danny menggendongnya dan membawa Aghata ke rumah sakit. Aghata di nyatakan koma, di karenakan oleh luka benturan keras di kepalanya.

Danny yang mendengar perkataan sang dokter hanya bisa menghela napas panjang waktu itu, ia tidak menyangka bahwa Jun bisa berbuat seperti ini, hanya karena Katrina, terkadang Danny bingung akan sikap Jun terhadap Katrina.

Katanya Jun tidak memiliki rasa kepada wanita itu? Tapi mengapa Jun sampai melukai Aghata, kadang-kadang Danny sangat prihatin kepada Aghata, wanita itu tidak tau menahu tentang apa ya terjadi. Tetapi ia harus menanggung semua apa yang ayahnya lakukan, miris.

Cklek

Lamunan Danny langsung buyar, kepalanya spontan menoleh ke arah pintu depan, Travis berdiri di sana dengan tampang datar, kakinya melangkah pelan mendekati Danny.

“Gimana, ada perkembangan ga?”

Travis menatap Aghata sekilas, lalu matanya menatap Danny, hanya gelengan kepala Danny yang Travis bisa tangkap, menandakan bahwa belum ada kemajuan tentang kondisi Aghata.

“Jun enggak datang?” tanya Danny, Travis menggeleng tanda menjawab, Danny menghela napas, Jun laki-laki itu memang benar-bener, padahal Aghata sudah terbaring satu minggu di sini, tapi Danny belum pernah melihat batang hidung Jun sekali pun.

Bahkan Danny dan Travis yang sibuk bergantian menjaga Aghata di sini, ah jangan lupakan David meskipun anak itu ogah-ogahan untuk menjaga bergantian, lain di mulut lain di hati kan.

Danny juga tidak tau mengapa dirinya seperhatian ini kepada Aghata, melihat Aghata, Danny jadi teringat kepada mendiang adiknya yang meninggal karena terjebak kebakaran, mungkin kalau adik Danny masih hidup dia sudah dewasa seperti Aghata sekarang.

“Gue udah ajak dia datang kesini, tapi dia enggak jawab sama sekali, ya udah deh gue pergi sendiri aja.” Jelas Travis, mendudukan bokongnya di kursi pojok kanan.

“Biarin aja, nanti juga dia bakal datang, percaya aja sama gue,” sungut Danny tersenyum penuh arti.



































Tbc

Akhirnya aku up, udah lama ya enggak up hehe, ini spesial up dari aku, maaf banget kalau enggak nyambung dan enggak seusai sama ekpetasi kalian, jangan lupa tinggalkan jejak, cerita hanya fiksi! Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan...

Black Flower II Treasure (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang