CHAPTER 2

1.1K 151 26
                                    


"KEJAM"


Seokjin dan Jimin Menuruni perahu setelah sampai dipulau yang lebih besar dimana ia menjajakan jualannya didepan satu-satunya pasar yang ada dipulau tersebut. Tak jauh dari pasar, terdapat sebuah sekolah taman kanak-kanak dimana Jimin akan bersekolah bulan depan.

"Chim..jangan main jauh-jauh nak" Seokjin memperingatkan putranya yang sedang berlari mengejar anak anjing,

"hihihi..yes appa, Chim disini Chim tidak akan pergi keseberang jalan" Seokjin lega mendengar putranya yang begitu penurut, kembali menata barang dagangannya wajah Seokjin terlihat sumringah saat ia mendapatkan pelanggan pertamanya.

"bu guru Sun hee, selamat pagi.."

"pagi Jin, tolong simpankan 2 kepala ikan salmon ini dan juga sayur untuk membuat sup. Pulang mengajar nanti aku akan mengambilnya, dimana Jimin" Sun hee memberikan uang kepada Seokjin,

"baik bu guru Sun hee, Jimin sedang bermain disana" Seokjin menunjuk tempat dimana Jimin sedang membelai kepala anak anjing,

"Jimin anak yang ceria, aku tidak sabar untuk mengajarkan ABCD padanya"

"Jimin sudah bisa menyanyikan ABCD bu guru, kemarin saat mengumpulkan karton dan kardus bekas aku menemukan buku ABCD bekas. Aku memungutnya dan sedikit mengajarkan Jimin ABCD karena hanya itu yang saya ingat" Sun hee tersenyum pahit mengingat bahwa Seokjin hanya bersekolah sampai tingkat 6 (tamat sekolah dasar) yang membuatnya tidak terlalu lancar membaca dan menulis.

"bagus Jin, kau memang appa yang hebat. Saat Jimin sudah masuk sekolah nanti, aku yakin Jimin pasti bisa mengerti pelajaran dengan cepat"

"terimakasih bu guru Hee sun, belanjaan ibu sudah aku bungkus. Aku akan memasukkannya ke peti es supaya kepala ikannya tetap segar"

"terimakasih Jin".

.

.

.

"appa..Chim haus" menarik celana appanya yang sedang sibuk memotong ikan, Jimin meminta air.

"bibi sebentar, putraku minta minum" Seokjin meminta ijin kepada pembeli yang sedang menunggu ikannya dibersihkan,

"Chim..ini minumnya, nak..jangan main lagi appa mau menyuapi mu makan siang"

"ok appa..hihihi" Jimin duduk dengan manis dikursi kecil miliknya,

"putramu sangat tampan dan lucu" komen pembeli tersenut,

"terimakasih bibi, minggu depan putraku akan masuk sekolah Saya sangat senang"

"tentu saja, bagi orang tua saat anak kita pertama kali masuk sekolah adalah hal yang paling membahagiakan sekaligus menegangkan. Nah..ambil kembalian ini"

"tidak..bibi, aku tidak bisa menerima-"

"shhutt..untuk membeli permen putramu. Aku pergi dulu.." Seokjin membungkuk beberapa kali untuk memperlihatkan rasa terima kasihnya.

Melihat uang yang sisa kembalian yang cukup banyak Seokjin berniat untuk membelikkan kue kecil untuk putranya yang akan berulang tahun esok hari akan tetapi Seokjin sedikit bingung karena ia juga ingin membeli daging sapi untuk ia masukkan kedalam sup rumput laut spesial ulang tahun Jimin.

"Chim..kau mau makan kue? Hari ini dagangan appa terjual habis, hanya sisa 1 ikan dan 1 lobak" Jimin berpikir sejenak,

"Jimin tidak mau kue, Jimin senang karena jualan appa habis"

CHIM'S APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang