CHAPTER 7

1.1K 181 55
                                    


"ISTANA"


Jungkook, Yoongi dan dr.Kwang duduk diteras rumah Seokjin menunggu kedatangan sang tuan rumah yang sedang menidurkan putranya.. setidaknya sebelum Jungkook memberitahukan hal sebenarnya mengapa mereka rela menunggu diluar rumah Seokjin dicuaca yang dingin dan berangin.

"Jin.." panggil dr.Kwang ketika melihat Seokjin keluar dengan membawa nampan berisikan 3 gelas air putih hangat yang masih mengepulkan asap.

"maaf saya tidak bisa membawa anda sekalian masuk, itu..eemm..ruangannya tidak cukup. Jadi apa ada yang bisa saya bantu?"

Dr.Kwang mengambil nafas, meletakkan sebuah dokumen didepan Seokjin.

Seokjin mengambil dokumen tersebut, setelag beberapa saat ia mengembalikannya kembali kepada dr.Kwang dengan senyum seperti enahan malu.

"dr.Kwang..saya tidak bisa membaca huruf sebanyak ini"

"huh?" Jungkook menyiku lutut Yoongi agar tidak memberikan reaksi yang berlebihan setelah mengetahui bahwa Seokjin tidak lancar membaca.

"hah! Jin percayalah aku tidak ingin menyakiti hati maupun perasaanmu, hanya saja dalam hidup ini ada suatu hal yang tidak bisa pungkiri. Salah satunya adalah fakta, Jin..aku minta maaf, tapi kau pasti tidak lupa bahwa Jimin bukanlah putra kandungmu bukan?" Seokjin menghindari tatapan dr.Kwang, hatinya sakit setiap kali mengingat bahwa Jimin bukanlah anak yang lahir dari rahimnya.

Menggigit bibir bagian bawahnya, Seokjin berusaha menahan isakan yang bisa keluar kapan saja setiap kali memikirkan putranya Jimin.

Melihat reaksi Seokjin, dr.Kwang menggenggam tangan Seokjin agar lebih tenang sebelum ia kembali berbicara..

"Jin..ini adalah dokumen hasil test DNA dari rumah sakit SEOUL yang menyatakan bahwa Jimin adalah anak kandung dari Mr.Jeon Jungkook dan suaminya Jeon Hoseok".

"I love you appa"

"jimin sayang appa"

"appa adalah appa terbaik"

"Jimin akan cepat besar dan membawa appa ke kota"

"Jimin hanya ingin appa"

"Jin.." dr.Kwang menepuk bahu Seokjin setelah tidak mendapatkan komentar apapun mengenai kebaneran yang baru saja meluluh lantakkan hati Seokjin.

"jangan ambil Chim"

Adalah kalimat yang hanya bisa ucapkan, mengiringi tangisannya yang ia sembunyikan dengan menutup mulutnya menggunakan tangan.

"Jin..." dr.Kwang menghampiri Seokjin, memeluk lelaki yang ia tahu adalah lelaki terbaik yang pernah ia temui didunia ini.

"Kim Seokjin..kami mohon maaf, tapi sebagai pengacara dari ayah kandung Jimin kami berhak memba-" gerakan jari Jungkook membuat Yoongi berhenti bicara.

"Jin..apakah aku boleh memperkenalkan Jimin kepada keluargaku di Seoul? Aku juga ingin kau datang.."

Setelah beberapa hari mengetahui keseharian Seokjin dan bagaimana ia berjuang memberikan yang terbaik untuk putranya kini Jungkook faham, bahwasanya Seokjin memiliki hak terhadap Jimin.

"kedua orang tuaku sangat menanti kehadiran seorang cucu, hanya saja suamiku tidak bisa memberikan apa yang kedua orang tuaku inginkan"

"lalu mengapa suami anda meletakkan Chim didalam perahu? Taukah anda badan Chim membiru kedinginan saat aku menemukannya?! Chim kedinginan dan kelaparan dimalam hari, sendiri ditepi lautan! Kenapa suami anda ingin Chim kembali?!" untuk pertama kalinya Seokjin mengungkapkan kekecewaannya, selama ini ia adalah orang yang selalu mengalah namun jika berhubungan dengan putranya Seokjin akan melalukan hal apapun termasuk meluapkan kekesalannya kepada Jungkook.

CHIM'S APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang