CHAPTER 18

1.3K 159 27
                                    


"MENGINCAR"


"aku ingin membawa Seokjin berobat keluar negeri"

Jungkook tersentak, ia ingin protes..keberatan bahkan tidak setuju dengan niat Namjoon yang terdengar egois bagi Jimin dan dirinya namun semua argumennya seakan tertelan ketika ia mengingat hubungan Namjoon dan Seokjin yang ternyata adalah adalah keluarga.

"hyu..ng tapi bagaimana dengan..Ch...Chim"

"Chim~"

Namjoon menghampiri Seokjin saat mendengar putranya seperti mengigau,

"Jin..aboji disini" Namjoon berbicara didekat trlinga Seokjin agar terdengar sementara tangannya menekan tombol darurat tanpa henti berharap dokter segera datang.

"Chim..." perlahan Seokjin membuka mata, namun sesaat kemudian ia menangis dan berkata "kakiku sakit.." hati Namjoon remuk, menyaksikan putranya dalam kesakitan.

"prof. Namjoon-"

"apa yang kalian lakukan? Kenapa lama sekali datang! Putraku kesakitan!" marah Namjoon, dokter yang memahami kemarahan Namjoon hanya diam dan menjalankan tugasnya untuk memeriksa Seokjin.

"tuan Seokjin, tuan..anda dapat mendengar saya?"

"kaki..kaki seperti tidak ada, tapi..aku merasakan sakit" Namjoon memeluk Seokjin memintanya untuk tenang dan tidak bergerak.

"teacher kaki seperti mati rasa sekarang!" Namjoon membiarkan Seokjin memukulnya sebagai cara untuk melampiaskan perasaan frustasi yang biasa pasien rasa rasakan sesaat setelah sadar dari anestesi.

"kaki..ku"

"kaki mu akan baik-baik saja, aboji akan mendatangkan dokter terbaik agar kaki mu segera sembuh hhmm? Sekarang yang harus putra aboji lakukan adalah tenang, tarik nafas..hembuskan.."

"Chim.." panggil Seokjin setelah ia mulai tenang,

"kaki ku sakit, itu artinya aku tidak akan bjsa mengurus Chim dan mereka akan membuangkku, mereka akan memisahkanku dengan Chim!".

Jungkook menggunakan seluruh tenaganya untuk mendorong kursi roda agar lebih dekat dengan tempat tidur Seokjin.

"Jin...kami tidak akan menjauhkan apalagi membuangmu Jin, kami tidak akan memisahkanmu dengan Jimin. Aku bersumpah, kau telah menyelamatkan Jimin bagaimana mungkin kami membuangmu"

Seokjin berhenti berteriak, matanya yang penuh dengan air mata menatap Jungkook seakan meminta kepastian dari ucapan yang Jungkook katakan.

"tapi kaki ku sakit itu artinya aku tidak bisa bergerak, jika aku tidak merawat Chim siapa yang akan merawatnya dan..dan aku tidak punya uang untuk membayar obat dan-"

"Jin..mungkin ucapanku akan terdengar membingungan untuk saat ini. Tapi kau adalah Kim, kau putraku..Kim Seokjin" Namjoon memegang wajah Seokjin dengan kedua tangannya,

"huh? Teacher?"

"aboji, aku adalah ayah kandungmu. Aboji sangat ingin menceritakan tentang ibu kandungmu Kim Jisoo. Tapi untuk saat ini aboji ingin memfokuskan kesembuhan mu. Aboji akan mengusahakan pengobatan terbaik aga kau cepat sembuh"

"aku..punya eomma?"

"hhmm, Kim Jisoo"

"tapi Halmoni mengatakan ombak membawaku ke rumah halmoni untuk menemaninya oleh karena itu ombak juga membawa Chim untuk menemuiku"

Namjoon tersenyum mendengar cerita lugu dari Seokjin, jika dimaukan hati Namjoon sangat ingin menceritakan bagaimana kisah cintanya dengan Jisoo yang penuh hambatan bahkan sampai Jisoo memberikannya keturunan namun tetap tak dapat menghilangkan perbedaan diantara keduanya.

CHIM'S APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang