CHAPTER 22

1.5K 152 22
                                    


"TIDAK MENGENAL"


Setelah mengetahui bahwa appanya sedang mengandung Jimin yang pada dasarnya sudah protektif kini menjadi over protektif. Diperbolehkan pulang oleh dokter setelah dua hari menjalani rawat inap kini Seokjin sedang beristirahat dikamar bersama Jimin yang setia berada di samping appanya, sesekali tangannya membelai perut Seokjin yang masih rata.

"Chim..kau tidak punya PR?" tanya Seokjin,

"punya tapi aku sudah mengerjakannya appa, appa kau mau apel? Chim akan mengambilnya didapur"

"no Chim, thank you. Dimana daddy mu?"

"terakhir kali Chim lihat daddy sedang diruang keluarga bersama grandpa, nana dan dada" Jimjn menjungkitkan bahunya seakan tidak peduli.

Disisi lain Seokjin khawatir jika abojinya akan menyalahkan Jungkook atas kehamilannya yang terjadi diluar nikah.

"appa..kau tidak apa-apa? Appa mau Chim panggilkan daddy?"

"Chim baby, bantu appa keruang keluarga hmm"

"tapi appa..daddy bilang pada Chim untuk menjaga appa agar tidak banyak bergerak" Jimin berada diantara 2 pilihan,

"appa ingin bicara dengan keluarga yang lain Chim, appa bisa jalan pelan-pelan dan Chim membantu appa"

"okay appa" Jimin mengalah, dengan hati-hati Jimin membantu appanya untuk bangun sebelum akhirnya berjalan dengan sangat pelan meskipun Seokjin sendiri merasa bisa berjalan lebih cepat namun hal itu tidak ia lakukan agar tidak membjat putranya khawatir.

.

.

Pintu ruang keluarga, Jungkook dan anggota keluarga yang lain secara bersamaan melihat kearah pintu. Mengetahui Seokjin berjalan bersama Jimin, Jungkook secepat kilat bangun untuk menghampiri Seokjin.

"love..bukankah aku memintamu untuk istirahat? Dan Jimin kenapa-"

"hyungie..Chim tidak salah,aku yang memaksanya untuk membawaku kemari. Hyungie..apakah avoji memarahimu? Aku tidak ingin mereka menyalahkan-"

"love..love tenang, tidak ada yang menyalahkanku. Hah! Jika kau khawatir kau boleh berada disini. Jimin kembali kekamar dan kerjakan tugas rumahmu"

"kenapa aku tidak boleh disini? Pekerjaaan rumahku sudah selesai, aku ingin disini bersama appa dan adikku" mengetahui Jimin dan Jungkook akan terlibat dalam perdebatan,

"Chim..baby, appa ingin makan mangga boleh-"

"boleh appa, Chim akan minta bibi Ahn untuk mengupasnya tunggu Chim okay. Adik Chim pasti ingin mangga..hihihi"

Jungkook tak berkedip, tak percaya dengan tingkah putranya yang berubah 180 derajat jika berkaitan dengan kandungan Seokjin.

"woah..dia lebih menurut pada adiknya yang bahkan belum lahir" ucapan Jungkook disambut pukulan yang diberikan oleh Seokjin,

"jangan rusak kebahagiaannya, apa yang sedang kalian bicarakan?" Jungkook membantu Seokjin untuk berjalan ke tempat duduk dimana keluarganya sudah menunggu.

.

.

"aboji.." panggil Seokjin setelah menemukan posisi duduk yang nyaman,

"nak..aboji sudah memutuskan kau dan Jungkook akan menikah dalam waktu dekat. Jungkook sudah setuju akan hal ini?"

"apakah aboji malu karena aku hamil di-"

CHIM'S APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang