CHAPTER 8

1.2K 176 77
                                    


"KEMBALIKAN"


"jadi kapan kita pulang appa? Chim harus sekolah" Seokjin memangku Jimin. menggunakan sapu tangan pemberian Jungkook, Seokjin mengelap keringat didahi Jimin setelah tanpa henti bermain bersama Taehyung.

"Chim sayang.. bagaimana jika Chim tinggal disini bersama keluarga besar tuan Jungkook?" Seokjin berusaha menjelaskan kepada putranya tanpa membuatnya bingung,

"kenapa Chim harus tinggal disini appa? Appa juga akan tinggal disini?"

"appa akan pulang hanya Chim-"

"appa membuang Chim? Hiks"

"tidak nak!" Seokjin membelalakan matanya, hatinya hancur mendengar ucapan putra yang ia besarkan hingga kepala terasa dikaki mengira bahwa dirinya akan membuangnya. Hal yang tidak pernah terbersit dipikirannya sama sekali bahkan sampai ia mati.

Memeluk Jimin yang kini sudah menangis tersedu-sedu Seokjin meminta kepada keluarga Jungkook untuk memberikan waktu kepadanya dan Jimin.

.

.

.

"apa yang harus kita lakukan?" tanya ibu Jungkook, saat ini mereka sedang berkumpul diruang keluarga membahas langkah selanjutnya yang sebaiknya mereka ambil,

"tentu saja kita harus mengambil Jimin dari pria itu, dia tidak memiliki hak-"

"jaga ucapan anda tuan Jeon Hoseok! Meskipun Seokjin bukan appa kandung Chim tapi ingat, Seokjin memiliki hak selama pengadilan belum menerbitkan surat keputusan hak asuh serta sertifikat akta lahir Jimin yang baru maka Jimin adalah anak Seokjin secara SAH!" dr.Kwang yang sudah tidak tahan lagi mendengar penghinaan yang Hoseok layangkan kepada Seokjin membuat darahnya mendidih.

"Seokjin memang tidak terpelajar dan kalian sebagai orang terpelajar seharusnya malu jika memiliki pikiran untuk membodohi Seokjin! Selama saya disini, saya tidak akan membiarkan anda sekalian mengambil kesempatan atas kepolosan Seokjin"

"dr.Kwang saya minta maaf atas ucapan Hoseok, kami tidak ada sedikitpun niat untuk memanfaatkan Seokjin. Pengacara saya sedang mengurus semua dokumen Jimin" Jungkook dengan rendah hati meminta maaf atas nam suaminya.

"mmm...maaf" mata seluruh orang yang berada dirumah keluarga tertuju kearah pintu ketika suara lembut menyita perhatian mereka.

"Jin..oh, cucuku tidur?" ibu Jungkook menghampiri Seokjin yang menggendong sudah dalam keadaan tertidur lelap.

"Sekarang jam tidur Chim, apakah saya boleh merebahkan Chim disofa? Saya takut punggung Chim sakit"

"tidak, maksudku tidak disofa. Kami sudah menyiapkan kamar untukmu dan Jimin"

"tapi-"

"Seokjin, aku mengerti kau pasti ingin kembali kerumahmu begitu juga dengan Jimin. Tapi untuk hari ini kau tetap harus bermalam disini, aku akan menyiapkan transportasi besok" Jungkook memberikan pengertian kepada Seokjin, diarahkannya Seokjin kedalam sebuah kamar anak yang didekorasi dengan sangat Profesional.

"tuan..apakah Chim akan pulang bersama saya?" Jungkook saling bertukar pandang dengan ibunya yang juga berada dikamar.

"Jin.." ibu Jungkook mendekat lalu menggenggam tangan Seokjin yang baru saja merebahkan tubuh Jimin diatas tempat tidur yang empuk agar lebih nyaman.

"terimakasih banyak atas semua pengorbananmu selama ini untuk merawat cucuku Seokjin, tidak ada yang bisa membalas semua jasamu. Tapi..sebagai keluarga kandung Jimin, kami juga ingin merawat Jimin..melihat tumbuh kembang Jimin dari dekat. Seokjin..apakah kau mau mengembalikan Jimin kepada keluarga kami jika pengadilan sudah mengesahkan Jimin sebagai calon penerus keluarga Jeon?

CHIM'S APPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang