XXIV. The Truth [bag. 1]

603 45 97
                                    

"Alda?"

Suara lembut itu jelas milik Naufal. Dalam kondisi setengah sadar ia berusaha membuka sepasang matanya. Terang benderang. Itu yang menyambut Alda. Selain dari lampu, cahaya yang masuk melalui jendela dan dinding yang putih membuatnya harus mengerjap beberapa lama untuk menyesuaikan diri.

Baju yang melekat di tubuhnya sudah berganti dengan baju biru cerah khas pasien rumah sakit. Dari sana Alda sadar bahwa dirinya sedang terbaring di salah satu ruangan di rumah sakit.

Begitu pandangannya bergulir, matanya langsung menemukan raut lega Naufal, yang lalu menciumi punggung tangannya beberapa kali. Tindakan yang Alda terjemahkan sebagai rasa syukur karena dirinya sadar.

"Gimana perasaan kamu?"

"..., baik. Lebih baik." Dia pikir jawabannya bisa menghilangkan sendu di wajah si pria, tapi wajah Naufal tetap saja murung. Persis seperti langit yang terlihat dari jendela sore ini. "Semua ... baik-baik aja, kan?"

"Benturan itu ... maaf, dokter nggak bisa menyelamatkan janin kamu karena benturan itu." Setetes cairan bening jatuh dari ujung matanya saat dia berkata itu. Tapi yang membuat Alda terhenyak adalah, kata-katanya. Butuh beberapa detik untuknya mencerna.

"Janin ... apa?"

Saat Naufal malah terdiam, Kiara yang berada di sisi lain ranjang justru menangis kencang. Sejurus kemudian meraih Alda ke dalam pelukan, membasahi kain baju pasiennya dengan uraian air mata.

"Naufal, ini—" Wanita itu semakin kebingungan dengan sikap aneh sang karyawan. "Tolong jelasin ini ada apa ...."

Alda tidak berbohong, matanya menjelaskan jika dia sedang kebingungan sekarang. Satu yang bisa Naufal simpulkan, perempuan itu tidak tahu tentang kehamilannya.

*

Alda mengalami cryptic pregnancy. Dokter bilang, itu istilah lain dari kehamilan yang tidak disadari. Jawaban yang ia dapat ini justru lebih membuatnya tersesat dalam kusutnya pikiran.

"..., salah satu penyebab cryptic pregnancy adalah tanda-tanda kehamilan yang samar. Sebagian wanita mungkin memiliki gangguan siklus menstruasi, sehingga tidak curiga ketika dirinya terlambat datang bulan. Meski begitu, kehamilan umumnya juga ditandai dengan kenaikan berat badan dan morning sickness. Hanya saja, pada sebagian wanita, gejala ini bisa begitu samar bahkan tidak muncul, sehingga kehamilan pun jadi tidak disadari."

Dokter menyadari raut bingungnya, jadi menjelaskan lebih dalam dengan beberapa alasan yang rasional. Kali ini, lelaki itu mendengarkan dengan sangat baik, dan ini cukup membuatnya sedikit demi sedikit tahu tentang kondisi Alda.

"Itu kenapa bisa gitu, Dok?"

"Tanda-tanda kehamilan yang samar bisa saja terjadi karena rendahnya kadar hormon kehamilan atau hormon hCG. Hal ini mungkin terjadi karena keunikan genetik hingga kelainan kromosom pada janin. Tapi, ada teori menarik juga."

"Teori?"

"Ada sebuah teori menarik yang mengatakan bahwa kehamilan bisa saja tidak terdeteksi sebagai bentuk perlindungan diri janin, sehingga produksi hormon kehamilan sangat rendah. Hal ini umumnya terjadi pada ibu hamil yang sedang mengalami stress berat. Janin seolah merasa dirinya lebih baik tidak diketahui keberadaannya, karena bila ibu hamil tahu ada janin di perutnya, tingkat stress bisa bertambah dan risiko keguguran semakin tinggi. Oleh karena itu, pada kondisi ini, cryptic pregnancy dikatakan sebagai adaptasi janin dalam keadaan darurat untuk mempertahankan hidupnya."

Magic In You | Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang