Halo, everyone. Selamat malam, selamat menjelang istirahat. Sebelum tidur alangkah baiknya berdoa. Jangan lupa berdoa.
Oh, ternyata ada yang belum tidur dan insomnia, nih. Uhuy! Mampir cenah ke lapan aku.
Wellcome gaes. Kembali lagi bersama Kalu. Author yang tidak sombong, canda sombong. Hehehe...
Yuk, baca. Happy reading all 🖤
🗣️FOLLOW DAN SHARE. VOTE DAN COMENT. NO PELIT-PELIT‼️
KALU NGGAK AJARIN PELIT YAK.
Selama pelajaran berlangsung, Alkia sering melirik Syifa yang selalu terdiam. Biasanya Syifa selalu ceria saat datang ke sekolah, tetapi tadi Alkia tidak menemukan keceriaan itu.
Ia merasa jika Syifa berbeda dari biasanya. Entah karena sedang banyak masalah atau perubahan mood seorang remaja.
"Al, pinjem Tipe-X, dong." Suara Geo mengalihkan perhatiannya.
Alkia berdecak, lalu memberikan Tipe-X pada Geo yang kebetulan duduk di belakangnya.
"Kenapa?" tanya Geo dengan berbisik. Dahi Alkia mengerut bingung. "Sahabat lo," imbuh Geo.
Alkia mengedikkan bahu tidak tahu.
Ini bukan pertama kalinya Syifa tiba-tiba mendiamkan diri. Alkia sebagai sahabat sudah sering menasehatinya perihal bagaimana cara agar orang lain tidak merasa kalau diamnya Syifa adalah sebuah kekesalan terhadap seseorang yang tidak tahu awal mula masalahnya.
Pikiran Alkia mencoba berputar pada waktu yang sudah berlalu. Adakah dirinya membuat masalah terhadap Syifa. Setahu Alkia, terakhir komunikasi mereka adalah pulang sekolah kemarin. Kemudian, Syifa tidak ada menghubunginya sampai pagi ini.
"Gue buat salah?" tanya Alkia pada Syifa dengan pelan.
Syifa menggeleng.
"Lo bukan anak baru gede, Syif. Gue udah menasehati lo berkali-kali soal ini," ungkap Alkia. Hatinya benar-benar tidak tahan jika sahabatnya itu banyak diam. Karena ia merasa jika dirinya pernah berbuat salah walaupun kenyataannya tidak ada.
"Gue lagi pengen diem aja," tutur Syifa.
"Oke."
Memahami karakter seseorang bukanlah perkara mudah. Alkia memang tidak suka jika ia didiami oleh siapa pun, tetapi ia juga tidak bisa memaksa bila memang orang itu ingin mendiamkan diri. Namun, jangan salahkan Alkia jika ia juga akan mendiamkan balik sampai orang itu sadar.
"Bu, saya sudah selesai," ucap Alkia sembari mengangkat tangannya.
"Silahkan dikumpulkan, lalu istirahat," ucap Ibu guru muda dengan potongan rambut Dora. Beliau adalah Ibu Meli, guru Bahasa Indonesia.
Selepas mengumpulkan buku tugasnya, Alkia merapikan semua perlengkapan tulis dan memasukkan ke dalam tasnya. Tidak lupa, Tipe-X yang ia pinjamkan pada Geo sudah diambilnya. Alkia sangat tidak suka barangnya berceceran.
Setelah memastikan semuanya sudah rapi, Alkia mengambil ponsel di lacinya, lalu pergi mengalami Ibu Meli dan keluar kelas.
🌓🌓🌓
Baru saja dirinya selesai makan, bel istirahat pertama langsung berbunyi nyaring di segala penjuru sekolah.
"Saatnya cari kesibukan," ujarnya.
Selepas membayar makanan serta minumannya, gadis berbandana hitam itu melangkah cepat menuju tempat favoritnya. Perpustakaan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAMARADERIES [SELESAI]
Teen Fiction𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐜𝐨𝐩𝐲 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐞⚠️ Bagaimana jadinya kalau kamu jatuh cinta dengan sahabat sendiri? Mustahil. Satu kata untuk persahabatan antara perempuan dan laki-laki yang tidak akan jatuh cinta. Karena kenyataannya salah satu di antara keduanya ti...