Pengakuan

8.9K 543 46
                                    

Author PoV's

    Aland menatap layar besar di hadapannya dengan sangat fokus, hingga tanpa sadar ia mengerutkan keningnya. Di layar besar tersebut terdapat layar  layar kecil yang menampilkan gambar gambar yang berbeda. Sekilas itu terlihat seperti kumpulan video. "Aku benar benar tidak mengerti dengannya." Clarke di sebelah Aland memulai pembicaraan. Clarke menyandarkan dirinya ke kursi, kedua tangannya di tekuk menutup belakang lehernya, membuatnya menjadi bantalan. Tapi matanya tetap menatap ke arah layar.

      Entah sudah berapa lama dia berada di depan layar seperti itu.  Kantong matanya terlihat membengkak sekarang. Dia jelas kurang tidur. "Lihat, dia bahkan pergi ke bioskop!." Seru Clarke lagi. "Dia melakukan hal hal biasa, seperti tidak akan ada sesuatu yang besar akan terjadi." Seru Clarke lagi. Suaranya yang besar membuat orang orang di dalam ruangan menoleh ke arah nya.

     Aland berdehem, "Apa dia sedang mencoba mengecoh kita."

     Clarke mengerutkan keningnya, dia bahkan mengubah posisi menjadi duduk tegak, dia seperti terkejut akan sesuatu atau ada hal lain yang ia pikirkan. Reaksi yang berlebihan pikir Aland. "Bagaimana dia tahu tentang kita?" Tanya Clarke. Aland menatap ke arah Clarke, mereka bertatapan beberapa saat. Seperti saling berkomunikasi dengan pikiran satu sama lain.

      "Maksudmu?" Aland menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Obrolan ini menjadi semakin serius.

       Clarke mencari cari sesuatu beberapa saat, tangannya bergerak dengan lincah seakan tahu semua celah yang ada di layar canggih di hadapannya, tak heran jika dia di juluki otak komputer. Aland hanya memperhatikan. "Ini dia." Layar lalu menunjukkan gambar David yang dia ambil, tentu saja secara diam diam, David terlihat selalu melihat sekeliling, seakan mencari sesuatu. "Menurutmu dia tahu kita membuntutinya?" Tanya Clarke.

        Aland menghela nafas, saat sebuah dugaan baru muncul selalu berhasil membuat frustasi. Puzzle kembali tidak pas, itu artinya mereka harus menyusun dari awal lagi. "Tapi itu hanya dugaan, kita tidak bisa menyimpulkan hanya dengan melihat beberapa rekaman." Ujar Aland.

        Clarke mengangguk setuju. "Ngomong ngomong apakah Bastian benar benar di pihak kita?" Tanya Clarke.

       Aland menggeleng. "Aku tidak pernah percaya dengannya. Oleh karena itu aku tidak melibatkan dia di sini."

       "Aland, ada pesan dari Rocco!." Ujar seorang Pria berkacamata di belakang.  Sama seperti Clarke dia mengoperasikan layar canggih, ini misi besar, jadi banyak orang yang di kerahkan. Di dalam ruangan itu bahkan terdapat sekitar 30 orang yang bekerja di balik layar. Mata mereka sama persis seperti milik Clarke. Mata kurang tidur.

      "Apa isinya?" Tanya Aland.

      Pria berkacamata itu membuka pesan yang dia dapat. "Aku mendapatkannya, hanya itu yang dia tulis."

      Mata Aland membulat seketika, terlihat tak percaya, Clarke mengepalkan tangannya, lalu menyentaknya ke belakang sambil berkata. "Yes!"

      Aland berdiri tegak, dia terlihat lebih semangat sekarang. "Sambungkan pada semua Telinga. Kita mulai misi ini dengan segera!."

🗡️🗡️🗡️

       Athlanta merasakan nafas David yang berderu dengan cepatnya di sebelahnya, begitu pula dengan miliknya. Mereka berada di dalam kamar sekarang, David meminta jatah lebih sering akhir akhir ini. Juga melakukan banyak hal bersama, hal yang tidak pernah Athlanta bayangkan bisa ia lakukan bersama David. Mereka bahkan sempat menonton bioskop bersama, dengan banyak orang orang lainnya. Karena Athlanta meminta agar David tidak mencoba untuk membooking satu bioskop, Athlanta tidak ingin menarik perhatian siapapun. Dan David mengiyakan meskipun tetap saja, pada akhirnya David membooking setengah bangku di bioskop. Dan malah membuat mereka menjadi perhatian pengunjung disana. Karena setengah bangku lainnya terisi penuh kecuali setengah lainnya. Itu menjadi  terlihat begitu jelas. Apalagi David meminta untuk duduk di tengah, di antara bangku bangku kosong. Belum lagi stand meja yang bertengger tepat di sebelah mereka, yang berisi popcorn dan makanan kecil lainnya, dan jangan lupakan wine yang di tuangkan langsung oleh seseorang yang Athlanta duga adalah penjaga David. Karena Athlanta pernah melihat laki laki itu sebelumnya di mansion. Benar benar menonton bioskop dengan cara yang normal. Huh

PSYCOPATH IS MY DADDY✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang