Setelah Judith pergi, Emily tidak kembali ke apartemen Antoni. Mempercayai saran Judith, ia berjalan menuju rumah Danny.
"Datang dan dengarkan perkataan pria itu baik-baik. Hal bagus akan terjadi."
Saran itu terus terngiang di kepala Emily dan Emily gunakan untuk meyakinkan dirinya sendiri agar terus melangkah sampai ke rumah Danny.
Semakin dekat Emily dengan rumah Danny, langkahnya semakin berat juga dibebani ragu kembali. Emily berhenti ketika ia sampai di ujung blok. Sudah benarkah apa yang dia pilih ini? Jika mendengarkan penjelasan Danny, Emily yakin ia akan luluh kembali. Bukan tanpa alasan Danny dipilih Antoni menjadi negosiator utamanya. Laki-laki itu memang pandai bicara dan merayu lawan bicara. Namun, benarkah hal bagus akan terjadi jika Emily memaafkan Danny?
Emily menarik napas panjang dan mendongak frustrasi. Apa yang ia lakukan di sini sebenarnya? Kenapa ia mendengarkan Judith, padahal tahu wanita tua itu selalu bicara melantur.
"Astaga, Emi, kau menyedihkan sekali," guman Emily pada dirinya sendiri.
Akan tetapi, saat menarik pandangannya ke depan lagi, Emily membelalak mendapati Danny baru saja keluar dari rumah. Emily segera menepi, berusaha menyembunyikan diri di antara semak dan pepohonan. Ia memperhatikan Danny yang tampak gelisah menatap trotoar dari ujung ke ujung dengan ponsel menempel telinga. Danny menurunkan ponselnya sambil meraup wajah dengan kecewa. Ia lalu menatap layar sesaat sebelum kembali mendekatkan benda itu ke telinga. Danny mondar-mandir menunggu panggilannya diterima, sesekali menatap ke ujung jalan tampak mengharapkan seseorang.
Belum sempat bicara, tapi Emily sudah luluh melihat Danny begitu cemas dan mengharapkan kepulangannya. Pria itu mungkin sudah meneleponnya puluhan kali sejak tadi. Jangan-jangan memang benar saran Judith dan Antoni, harusnya membicarakan ini dengan Danny bukan malah menghindar seperti ini.
Emily keluar dari persembunyiannya, memberanikan diri untuk berjalan mendekat. Laki-laki itu baru saja menurunkan ponselnya lalu dengan lesu duduk di undakan. Ia menekan beberapa tempat di layar kemudian mendekatkan ponselnya kembali ke telinga. Danny menunduk dan menunggu lagi, sedangkan tidak menyadari kehadiran Emily yang semakin dekat padanya.
"Apa kau mungkin melihat Emily di suatu tempat, Will?" tanya Danny pada orang di ujung sambungan. Rupanya kali ini Danny tidak menelepon Emily. Emily tahu itu pasti William teman dekat Danny.
"Aku membuat kesalahan kemarin dan dia pergi," terang Danny selanjutnya. "Tadi malam dia tidak pulang, dan sore tadi saat aku kembali dari kantor, barang-barangnya sudah tidak ada."
Danny menyugar lalu menjambak rambutnya sendiri. "Sepertinya begitu," jawab Danny entah apa yang dikatakan William padanya. Danny menarik napas amat panjang sebelum menjawab lagi.
"Tidak, Will. Aku tidak bisa melepaskannya begitu saja."
Bibir Emily melengkung masam mendengarnya.
"Menikah dengannya tidak kedengaran buruk juga," lanjut Danny. "Ya, aku tahu. Tapi, wanita-wanita yang kausebutkan itu biasanya arogan dan bossy, dan garis bawahi fakta bahwa mereka lebih peduli untuk merawat dirinya sendiri daripada merawatmu dan rumahmu, Will. Jangan lupakan bagian mereka suka berbelanja dan menghabiskan isi rekeningmu …." Danny tertawa keras entah apa yang William katakan padanya.
"Tidak mudah mencari wanita seperti Emily. Kau tidak akan percaya berapa jumlah uang yang berhasil kusimpan karena memiliki kekasih seperti dia," kekeh Danny. "Dia mengerjakan semua pekerjaan rumah, tidak sekalipun dia mengeluh atau memintaku membantunya, dan dia tidak pernah memerintahku seperti bos. Dia tidak pernah minta dibelikan barang-barang, dan bahkan kebutuhan sehari-hari kami, semuanya dibayar dengan gaji Emily." Danny terkekeh geli, sepertinya baru saja memenangkan perdebatannya dengan William.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair or Fair?
RomanceMenemukan pasangan mereka berselingkuh membuat Antoni dan Emily menjadi satu kubu sebagai korban pengkhianatan. Tapi, takdir sepertinya punya rencana lain karena mereka terus terlibat dalam kebetulan aneh dan tidak masuk akal. Apa yang kamu sebut p...