12

7.1K 885 49
                                    

Maapkan author yg update tanpa jadwal yg jelas ini.

Happy reading ♥️

__________

Sebelumnya…

"Kalau-kalau kau ingin membaca berita selagi menyeruput kopimu," kata Trent.

Antoni menerima tablet itu dan menatap layarnya. Untungnya ia terlatih untuk menahan ekspresi apa pun di wajahnya. Wajahnya pasti tampak tenang walau ia sebenarnya terkejut luar biasa melihat artikel apa yang ditunjukkan Trent padanya.

Artikel itu memuat fotonya yang baru keluar dari bar semalam, sedang menahan dan membantu Emily berjalan. Emily tampak seperti sedang memeluk Antoni, dan untungnya wajah Emily tidak tampak karena membelakangi kamera. Judul yang tertulis di sana adalah "Apakah Kita Baru Saja Melihat Orang Ketiga yang Anne Winston Maksud Sebelumnya?".

_______

Antoni menurunkan tablet itu dari pandangan lalu menatap Trent dengan kesal.

"Apa menangani hal sepele begini saja aku harus mengajarimu dua kali?" sembur Antoni.

"Apa? Jadi itu benar fotomu?" tanya Trent justru terkejut pada hal lain. "Tadinya kukira itu foto editan karena wanita dalam gambar itu tampak berantakan …"

"Apa maksudmu berantakan?" potong Antoni, bahkan tidak menyadari nada tak terima dari suaranya sendiri.

"Maksudku, kau biasanya bersama seorang model yang berpakaian layak. Tidak sekali pun aku melihatmu menggandeng wanita dengan celana jeans dan hoodie seadanya begitu."

"Aku tidak harus menjelaskan apa pun padamu," tukas Antoni, bicara dengan gigi terkatup. "Kembali pada pembahasan kita yang sebenarnya!"

Sebelum makian meluncur keluar dari mulut Antoni, Trent lebih dulu memberikan klarifikasi.

"Tenang saja, Louis sudah menanganinya sebelum sempat dipublikasikan," terang Trent lalu berdecak dan menggeleng tak habis pikir. "Tentu saja aku tahu apa yang harus aku lakukan."

Antoni terdiam sebentar untuk mencerna informasi itu setelah sebelumnya sempat tersulut emosi. Terlalu kontras sampai ia sejenak harus mengingat-ingat siapa Louis yang padahal adalah temannya dari salah satu media besar di kota.

"Aku hanya ingin memperingatkanmu untuk lebih hati-hati karena belakangan ini banyak jurnalis muda yang bahkan tidak tahu siapa yang membayar gaji mereka," lanjut Trent.

"Mereka tidak tahu, tapi kau jelas tahu siapa yang membayar gajimu setiap bulan," balas Antoni ketus.

Trent berdecak muram karena hal itu walau menyebalkan, tapi memang benar. "Dengarkan saranku, Bedebah Sialan!" omel Trent kemudian. "Itu mudah untuk mengatur publikasi dari sebuah media massa, kita mensponsori mereka, kita bisa membuat mereka melakukan apa yang kita mau, tapi lain ceritanya dengan media sosial. Kalau yang menangkap basah dirimu adalah orang biasa lalu menyebarkannya di media sosial, hal apa yang bisa kulakukan, huh? Foto itu mungkin akan berganda jadi ratusan dalam hitungan detik saja. Kau tahu, kan?"

Antoni tidak menjawab kali ini. Ia mengangkat cangkir dan kembali menyesap kopi. Trent berdecak lagi. Walau Antoni terkesan mengabaikan, Trent tahu bosnya itu mendengarkan.

"Sekarang beri tahu padaku, siapa wanita itu!" lanjut Trent.

"Bukan urusanmu," jawab Antoni singkat.

"Jadikan itu urusanku!"

Antoni mengernyit keras, menatap Trent penuh tanya tidak paham maksudnya.

"Berikan dia padaku setelah kau bosan dengannya." Trent menaik turunkan alisnya sambil mencetak senyuman.

Affair or Fair?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang