13

6.2K 851 54
                                    

Wah, kesambet apa aku tiba-tiba bisa update cerita ini 😂. #plakk

Happy reading ♥️. Kalo lupa, baca ulang aja 🙈🤣
_________

"Tuan Marano, tentang yang semalam …"

Mata Antoni membesar perlahan, tidak yakin ia siap untuk mendengarkan.

"Maaf karena tidak membalas pesan Anda. Saya punya kebiasaan buruk soal membuka pesan dan lupa mengirim balasan." Emily menunduk tampak menyesal karena telah tanpa sengaja mengabaikan pesan Antoni semalam.

"Oh," sahut Antoni setelah paham betul apa yang dibicarakan Emily tentang "kejadian semalam".

"Barang-barang saya tidak banyak, jadi saya bisa melakukan pindahan sendiri dengan cepat.  Terima kasih sudah bertanya dan menawarkan bantuan, Sir. Saya sangat terbantu dengan kebaikan Anda." Emily menunduk dengan khidmat untuk menunjukkan rasa hormatnya.

Antoni berpaling karena jadi teringat hal lain gara-gara Emily mengungkit tentang kebaikan.

"Kau terlihat seperti seseorang yang aku kenal. Dia pria kaya yang baik. Sangat tampan dan baik."

Antoni sudah mendengarnya semalam. Di mata Emily, dia adalah seorang laki-laki kaya, tampan, dan baik. Dan ngomong-ngomong soal kejadian semalam, Antoni jelas akan mengingat kejadian lainnya yang lebih panjang—dan panas. Antoni melirik Emily dan sesuai dugaannya semalam, dia akan teringat tubuh mulus itu saat melihat Emily lagi walau lengkap berpakaian. Antoni menyadari ludahnya tertelan dengan sendirinya, maka ia menarik pandangannya ke arah lain.

"Saya akan mencari tempat tinggal baru secepatnya supaya tidak merepotkan terlalu lama," lanjut Emily.

Antoni tidak menjawab, bahkan sebenarnya tidak terlalu mendengarkan Emily bicara karena sibuk berkelahi dengan isi kepalanya sendiri. Menyuruh dirinya berhenti membayangkan Emily atau apa pun yang mereka lakukan semalam, menyuruh dirinya bersikap biasa tepat seperti sikap Emily sekarang. Ia bahkan tidak bisa menentukan apakah Emily lupa atau benar-benar sepintar ini bersikap tenang. Emily seperti tidak ingat apa pun, tapi rasanya tidak mungkin hal itu yang terjadi.

"Sir?" panggil Emily, khawatir Antoni kesal, merasa muak, atau semacamnya.

Antoni menoleh, tersadar dari lamunannya. Ia berpikir sesaat lalu berdehem dan mengangguk.

"Kau sudah bicara dengan Danny?" tanya Antoni berusaha membahas hal lain karena tidak mendengarkan apa yang Emily bahas sebelum ini.

Emily tersenyum dengan sengit teringat akan masalah itu. "Tidak perlu melakukannya, saya sudah cukup yakin untuk pergi," jawab Emily.

Antoni mencebik, cukup terkesan. Ia mengangguk-angguk paham. Sesaat kemudian lift mereka sampai dan Antoni lebih dulu melangkah keluar. Emily menatap Antoni dan jadi terpikir akan sesuatu.

"Tuan Marano," panggil Emily, melangkah keluar dan berjalan cepat untuk mengejar.

Antoni berhenti dan menoleh. Tahu Emily mengejarnya, Antoni membalik badannya lalu menunggu Emily sampai.

"Bantuan Anda pada saya, itu karena Anda merasa bersalah tentang apa yang Anne lakukan, bukan? Anda bilang Anne yang memprovokasi Danny atau semacamnya," kata Emily.

Antoni memikirkannya sejenak, sejujurnya tidak lagi ingat dengan alasannya menolong Emily. Malam itu setelah Emily keluar dari rumahnya, Antoni hanya merasa tidak mungkin membiarkan Emily duduk sendirian di undakan pada tengah malam. Apakah ada hubungannya dengan Anne, mungkin ada juga.

"Anne sengaja melakukannya untuk membalasmu, dia salah paham akan sesuatu," terang Antoni, "aku tahu kau tidak mengerti apa pun tentang 'dendam' Anne padamu, jadi itu semua pasti tidak adil bagimu …"

Affair or Fair?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang