9

5.6K 794 30
                                    

Happy reading ♥️

_________

Antoni menoleh pada ponsel yang berdering. Ia membaca nama yang tertera di layar lalu menekan tombol terima. Antoni menghela napas sebelum menyapa peneleponnya.

"Ada apa?" tanya Antoni ketus lalu mendengarkan Trent dengan malas-malasan.

"Kau sudah membaca pesanku?" tanya Trent.

"Pesan apa?"

"Tentang tren melakukan threesome dengan orang asing di kalangan mahasiswa," jawab Trent, "mereka memilih acak wanita dewasa dan bertanya seandainya mau melakukannya dengan ...."

"Apa kau kurang kerjaan?" potong Antoni dengan tenang, tapi kemudian meninggi. "Pekerjaan yang kuberikan masih belum cukup membuatmu sibuk sampai kau melaporkan berita semacam itu padaku, huh?"

Trent tertawa keras. "Okay, tenanglah! Aku hanya bercanda," katanya, "maksudku beritanya memang ada, tapi jelas bukan itu yang mau aku katakan padamu."

"Bicara cepat sebelum aku memecatmu, Trent!"

Trent terkekeh saja, sedikit pun tidak terintimidasi.

"Aku punya dua kabar, mana yang lebih menarik untukmu?" kata Trent, "berita hangat tentang Anne Winston atau kabar tentang bar di sudut kota yang dijual murah?"

Antoni tidak repot-repot menimbangnya, langsung bisa menjawab, "Bar di sudut kota yang dijual murah."

"Dimengerti," sahut Trent, "Kepada media, Anne mengaku kalau dia sudah putus denganmu," terang Trent, "dia bilang alasannya adalah karena kau berselingkuh."

"Kau tuli?" tanya Antoni dingin, tahu Trent sengaja mengerjainya dengan jawaban yang justru tidak ingin ia dengar.

Trent terkekeh tanpa rasa berdosa.

"Kau dipecat, Trent. Jangan datang ke kantor lagi."

Bukannya gentar, Trent justru kembali tertawa keras. "Jangan terlalu kejam, Bos. Kau tahu adikku masih butuh biaya untuk kuliah," kata Trent masih saja sambil terkekeh.

"Adikmu lulus tahun lalu, Bajingan," maki Antoni dingin.

Trent masih tertawa dan mereda beberapa saat kemudian, mulai serius juga. "Okay, okay, tentang bar. Beritanya belum menyebar, sepertinya senin baru mulai diumumkan. Pemiliknya akan pindah ke luar negeri. Dia tidak minta banyak, padahal menurutku lokasinya cukup bagus."

"Di mana tepatnya?"

Trent memberikan sebuah alamat pada Antoni dan Antoni mengernyit lembut menyadari ia mendatangi tempat itu kemarin. Tempat itu tidak terlalu buruk dan lokasinya memang bagus.

"Berapa yang dia minta?" tanya Antoni selanjutnya.

Trent menyebutkan sebuah nominal, tapi kemudian heran. "Kau tidak ingin melihat lokasinya dulu?"

"Tentu saja aku ingin," jawab Antoni, "aku ke sana sekarang."

"Sekarang?" tanya Trent agak terkejut.

Antoni menjawab "ya" singkat lalu mematikan telepon mereka. Ia benar-benar langsung beranjak pergi.

Beberapa menit kemudian Antoni sampai di bar yang dimaksud. Ia hanya melihat-lihat sebentar sebelum perhatiannya tertarik pada sosok lain. Ia tidak tahu harus lega atau kecewa melihat Emily minum dengan dua pria di sana. Lega karena akhirnya ia melihat wanita itu, atau kecewa karena tahu apa yang membuat wanita itu mengabaikan pesannya. Tidak masuk akal melihat Emily lebih tertarik untuk berinteraksi dengan dua bocah itu daripada membalas pesannya.

Affair or Fair?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang