24

325 36 0
                                    

Juandra Mahendra menyusun rencana tentang pembuly an, karena jika di biarkan bakal ada korban lain nya. Mungkin anak IPA menurut pandangan orang-orang sekolah atau para guru mempunya sisi yang baik dibanding dengan anak IPS.

Ternyata salah kelihatannya memang seperti anak yang selalu menjaga image didepan guru tidak melakukan perundungan.

Sedangkan anak IPS yang selalu dipandang tidak baik di cap buruk oleh para guru hanya sikap yang susah di atur dan malas. Tapi anak IPS lebih baik dari anak IPA yang terlihat polos tapi jago merundung seseorang di area sekolah tanpa rasa dosa.

Dulu pernah ada kejadian perundangan di SMA SOPA salah satu siswa lugu dirundung oleh anak IPA. Sempat ada yang melapor namun itu mustahil.guru-guru lebih percaya dengan penjelasan si perundung dari pada korban. Apa itu yang dinamakan keadilan?! Guru yang tidak tahu kejadian sebenarnya hanya mendengar penjelasan sepihak dari perundung. Sampai anak yang di rundung keluar dari SMA SOPA tersebut.








Sebelum juandra dan cavian ke ruang guru, mereka menuju kelas terlebih dahulu untuk mengambil tas miliknya.lirih berjalan juandra sambil menggendong teman nya yang terluka.

Setelah masuk ke dalam kelasnya yang dilakukan cavian hanya mengumpat pada bahu juandra. Dia takut jika di tanya-tanya.

"Udah mendingan?." Tanya Mada.

"Gue mau nemenin dia pulang."

"Ko pulang?."

"Tar gue jelasin,mad bisa ga Lo ikut gue bentar."ujar juandra meminta tolong kepada Mada.

"Kemana?."

"Ikut aja."

Siswa-siswi hanya memperhatikan terdiam.

"Muka Lo kenapa?." Tanya ekal menghampir cavian yang digendong juandra.

Tidak ada respon dari cavian. Tidak mendongak atau melihat sekeliling ia hanya mengumpat kan kepalanya dibalik punggung juandra.

Ekal geng dengan rasa penasarannya mendekat ke cavian sembari bertanya-tanya tanpa henti. Juandra yang mendengar pertanyaan yang mengulang-ulang dari ekal geng.membuat kuping juandra panas. Lagi-lagi ada yang bertanya.

'Siapa yang ngelakuin gini?!' ekal geng

"Cav? Lo kenapa babak belur gini?."

"Pasti Lo ya dra?gegara Lo kan Juan brengsek plakk!." Tamparan keras Arjun Mengenai wajah juandra, mengira kalau ini semua salah juandra.

'akk!' tamparan keras berhasil membuat Juandra teriak.

Lelah sangat lelah juandra di tambah dengan Arjun yang tidak tahu apa-apa tentang kejadiannya main menampar dirinya begitu saja. Emosi juandra semakin bertambah.

"Bukan gue." Jawab pelan juandra karena lelah untuk membalas dengan teriakan.

"Terus siapa anjing!." Emosi Dami.

"Apasi Jun,dam!! Lo semua kan ga tau jangan maen asal tuduh gitu dong!!." Seru satria.

"Iya gamungkin kalo Juan kesayangan gue yang jahatin cavi sih." Ujar ekal dengan sangat percaya diri.

"Moduss." Sahut Jean.

"Iya gamungkin kalo Juan jahatin cavi." Ucap Martin.

"Kalo emang guee. Gabak gue gendong dia bolak balik nemenin di Ake UKS, gue cape jadi Lo kalo mau numapahin emosi mending ke anak IPA!." Seru juandra menunjuk tepat pada dada Arjun.

"Lo boleh bunuh dia terserah Lo! Gue dukung." Ujar juandra pelan.

"Lo mau nyalahin gue terus? Kalo Lo mau gebukin sepuasnya muka gue gpp kalo emang Lo gapercaya. Tapi jangan sekarang, gue cape gue juga harus nganterin dia balik." Ujar juandra meraih tas miliknya dan tas milik cavian lalu pergi meninggalkan kelas dan yang lainnya.

Me? ||JEONGHARU|||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang