Chapter 7

336 45 11
                                    

Jumat, 21 Januari 2022

Seluruh tamu undangan pengajian masih duduk tertib di ruang keluarga rumah Tiara. Karena semua hal yang sangat mendadak, acara pengajian kedua belah pihak diadakan secara bersamaan di tempat yang sama. Beberapa menit yang lalu, acara pengajian sudah selesai dilaksanakan.

Sekarang mikrofon sudah berada di tangan Papa Ali. Tandanya, sang papa dari Tiara Andini Liviana itu akan segera berbicara.

"Nak Anrez ..."

Mendengar namanya dipanggil, Anrez menoleh ke arah Papa Ali yang tengah menatapnya juga dengan tatapan serius.

"Silakan bawa anak saya setelah akad nikah nanti. Kamu sudah nikah dengannya, silakan bawa. Kamu mau kasih makan sehari tiga kali, silakan. Kamu mau kasih makan sehari sekali, silakan. Kamu mau bawa dia ke gunung, silakan. Kamu mau bawa dia ke pinggir pesisir, silakan."

"Saya tidak mempermasalahkan itu semua."

"Tetapi ingat satu hal."

"Saya lahirkan anak saya perempuan ini. Sampai usia 16, 17 tahun, saya didik, saya jaga makanannya, sholatnya, tingkah lakunya."

"Sampai pada hari ini saya serahkan kepadamu. Bawa selamat anak saya sampai ke hadapan Allah. Jika kamu tidak membawanya selamat ke hadapan Allah, saya yang akan menuntut kamu di hari kiamat."

Mendengar penuturan dari sang papa, membuat air mata Tiara terdesak keluar saat itu juga. Demi apapun, ia benar-benar tidak siap pada hari esok.

Akad nikah akan dilaksanakan besok, tetapi mentalnya masih belum terbentuk. Tidak mungkin Tiara mempersiapkan mentalnya untuk menikah dalam waktu satu minggu saja.

Tiara menatap ke arah Anrez. Ia tidak tahu apakah laki-laki itu siap atau tidak. Namun, Tiara tidak melihat keraguan sedikitpun dari raut wajahnya sedari tadi.

"Baik, Om. Insya Allah, akan saya jaga Tiara, anak perempuan Om satu-satunya dengan sepenuh hati. Insya Allah, saya akan berusaha agar rumah tangga kami nanti, diridhoi oleh Allah."

Ini beneran gue nikah besok?

•••

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Anrez Kafeel Kalandra bin Evan Zakaria dengan anak saya yang bernama Tiara Andini Liviana dengan maskawin tersebut secara tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Tiara Andini Liviana binti Ali Mahardika dengan maskawin tersebut, tunai."

•••

"Kak," panggil Tiara.

Anrez menoleh ke arah Tiara yang berada di sebelahnya. Ditatapnya wanita itu yang baru saja menjadi istrinya sejak kemarin.

"Kamu kenapa jadi panggil aku 'Kak'? Aku jadi ngerasa ada tembok pembatas pas kamu panggil aku 'Kak'."

Tiara menunduk. "Emang sebelumnya kita pernah sedekat apa sih, Kak?"

"Kita sekarang udah jadi suami-istri. Kamu baru aja aku ijab kabul kemarin. Lupa?"

"Aku inget. Tapi aku ngerasa kita enggak sedekat itu, Kak. Pernikahan ini terlalu tiba-tiba buat aku sampai aku enggak bisa menerima kamu di hidup aku," balas Tiara.

"Aku bakal usaha buat bikin kamu jadi terima aku, Ra. Kamu bisa sabar dan ikut usaha juga?"

"Aku takut, Kak. Pernikahan ini bakal jadi ibadah terpanjang kita dan aku sama sekali belum siap akan hal itu. Dan kenapa juga Papa bikin acara pernikahan kita ini bisa diketahui sama media? Sosmed aku penuh sama notif dari kemarin. Aku enggak berani buka. Aku ngeliat sedikit dan banyak banget netizen yang bilang kalau aku nikah karena hamil duluan. Aku-"

Marry You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang