Bunyi suara mesin cuci memenuhi gendang telinga Syifa. Kini ia tengah melakukan transaksi laundry untuk tiga koper baju kotornya, dan di sisi lain Samudra malah mengiranya minggat. Sungguh ingin tertawa hingga terjungkal, lagian lebay banget sih Samudra!
"Uang pas ya kak?" Ia mengangguk seraya tersenyum simpul.
Di liriknya angka pada jam tangannya itu yang bertuliskan 19.00.
Derap langkah kaki terdengar jelas yang membuat Syifa refleks menengok, rupanya Samudra dengan napas terengah engahnya. Ide cerdik muncuk diotak Syifa, ia akan menjaili cowoknya itu."Syif! Gue kira lo pergi!" dengus Samudra.
Tak memedulikan ucapan Samudra Syifa justru menyapa penjaga kasir. "Kalau begitu saya tinggal ya kak."
Ia berjalan tanpa beban meninggalkan Samudra dengan benak takutnya, apa separah itu Syifa marah pada Samudra?
"SYIFAA!" seru Samudra seraya berusaha mengejarnya.
Langkah lelaki itu semakin dekat hingga kini Samudra berhasil mendekapnya, kemudian Samudra mengganti posisi mereka, ia menggendong Syifa ala brydal style seraya memberi gadia itu tatapan tajam. "Siapa yang izinin lo mainin hati gue, hm?"
Deru napas terasa begitu jelas, jantung mereka seolah berdetak serempak dengan manik cokelat dan hitam yang saling memandang. Terpesona, terlena, hingga Syifa yang dengan jail mengecup pipi Samudra.
Cup.
Seketika pipi Samudra menjadi merah merona bak kepiting rebus, lelaki itu memalingkan wajahnya sebentar guna menetralkan semburat merah berbahaya itu. "Lo..."
"Lo agresif banget ya ternyata," bisik Samudra seraya menyeringai.
Bukannya merasa takut Sooya Asyifa justru gencar menggoda lelaki itu. "Ini kali pertama aku melakukan itu," ucap Syifa begitu lembut seraya mengusap pipi Samudra bekas kecupannya tadi.
"Jadi ngajak aku makan malam gak nih?" gerutu Syifa seraya mengerucutkan bibirnya.
"Dih tahu darimana lo mau gue ajak makan malam?" desak Samudra dengan satu alis yang diangkat.
Syifa hanya membuang muka tak memedulikan pertanyaan Samudra. Sedangkan Samudra sendiri tengah menahan jantungnya yang berdetak hebat melihat tingkah lucu dari gadis satu ini.
"Korean food 'kan? Beli semua yang lo mau," ucap Samudra seraya menurunkan Syifa dari gendongannya. Jari lelaki itu dengan cepat mengeluarkan lima lembar uang merah untuk diserahkan ke gadisnya.
"Yeay! Tapi kamu jangan tinggalin aku ya?" seru Syifa kegirangan.
Ia mengangguk pelan dengan bibir yang sedari tadi ia gigit untuk menahan rasa salah tingkahnya. "Mampus! Kayaknya gue sariawan deh gigit bibir mulu," gumam Samudra.
"Andai gue bisa gigit lo Syif," monolog Samudra sembari berjalan mengawasi Syifa yang tengah berlarian memilih makanan.
"SAM AKU BELI INI YA?" seru Syifa dari kejauhan. Tak ingin saling menyahut sambil berteriak seperti orang gila, Samudra berlari kemudian memeluk Syifa dari belakang. "Gue bilang, beli apapun yang lo mau, babe."
KAMU SEDANG MEMBACA
My PlayBOYFRIEND [On GOING]
RomanceBadan sekuriti sebenernya anak Mommy? Kisah Samudra Pratama Dewantara, playboy tobat yang bertemu dengan gadis masa lalunya. Berawal dari tak sengaja terjebak ditoilet hingga tiba tiba mengakui seorang Sooya Asyifa sebagai tunangannya. Mereka yang...