muak [33]

197 37 15
                                    

Minggu, hari hari damai penuh pasutri berkencan. Piknik ditaman, atau sekedar mengobrolkan hal hal random ditempat ternyaman. Dan Samudra harap ia bisa kembali seperti melakukan hal itu dengan Syifa.

Hari senin besok akan beragenda foto album, dan Samudra berniat untuk pergi ke tempat penyewaan kostum terbesar dikotanya.

Di dalam mobil lamborghini berwarna kuning itu, Samudra menunggu Laras sembari mengetukan jarinya pada stir mobil. Kebetulan karena mereka sekelas, mereka akan pergi bersama mencari kostum mafia sesuai tema mereka.

Laras datangan dengan lipstik berwarna peachnya yang terlihat berkilau, rok mini berwarna putih, tanktop berwarna hijau dan topi putih yang menghias surai cokelatnya itu.

Samudra refleks memalingkan wajah melihat dandanan Laras yang terlalu frontal. Akibat terbiasa dengan Syifa yang berpakaian oversize, kini melihat Laras seperti itu seketika hasrat lelakinya muncul begitu saja.

Ia melepaskan jaketnya kemudian melampirkannya ke belakang punggung Laras, "pakai, nanti masuk angin," ujar Samudra sembari fokus menyetir.

Laras terkekeh kecil, merasa gemas dengan mantannya satu itu karena merasa malu malu kucing bersama dengannya. "Lucu deh kamu, fotbar yuk?!" ajak Laras segera mengambil ponselnya, kemudian membuka kamera untuk foto bersama.

Samudra tak menanggapi, lelaki itu fokus menyetir. Berbeda dengan Laras yang tak peduli jika Samudra tak melihat ke arah kamera, karena dari sudut samping pun Samudra sudah terbilang tampan.

Sesampainya ditempat penyewaan kostum, mereka keluar dari mobil. Tentu tanpa adegan Samudra membuka 'kan pintu mobil untuk Laras. Mereka berjalan beriringan dengan banyak pasanh mata yang mengira mereka pasangan serasi.

Mendengar bisikan tersebut membuat Laras semakin salah tingkah, saat ia hendak menggandeng tangan Samudra, lelaki iti tampak tahu dan segera memasukan tangannya pada saku yang membuatnya berdecak kesal.

"Ih gak romantis banget," decak Laras.

Sontak Samudra memberhentikan langkahnya. "Gak romantis? Lo kira kita pacaran? Najis banget gue romantis sama lo, jangan macem macem!" sarkas Samudra yang membuat Laras menciut seketika.

Jika ditanya apa yang Samudra cari, lelaki itu berniat mencari semacam jubah raja atau mantel berbulu. Untuk dalaman ia akan memakai kemeja berwarna merah maroon dipadukan celana jeans.

Ia berniat menjadi raja mafia, dengan mantel berbulu seperti raja pada kerajaan ia akan menggigit mawar merah dengan lipstik yang bertebaran dimukanya. Membayangkan itu refleks ia tertawa sendiri seperti orang agak agak

"Gue gak bisa bayangin kalau gue beneran pakai itu, menurt lo gimana Syif?" tanya Samudra masih terkekeh kecil.

Sontak Laras mengernyitkan dahinya heran, "Syif? Hello! Ini aku Laras. Kamu jangan ngigo deh." Samudra memejamkan matanya sejenak untuk meredam malu kemudian berlalu pergi menjauhi Laras untuk melihat spot tempat baju bagian lain.

Entah separah itu kegalauannya hingga berhalusinasi atau memang penyesalannya sebesar itu, hingga ia bisa mendengar tawa yang ia rindukan? Tawa dari seorang Sooya Asyifa. Bagaimana bisa sampai kemari?

Lagi, Samudra memejamkan matanya sejenak. Hingga tawa Syifa berubah menjadi suara gadis itu yang tengah mengobrol dengan seseorang. Merasa muak dihantui suara gadis itu, Samudra memutuskan untuk berjalan terus lurus ke depan, berganti bagian.

Namun ditengah perjalanan, saat ia menengok ke samping. Ia dapat melihat Syifa tengah mencoba gaun Elsa dari dongeng kerajaan salju itu. Ditemani dengan Sehan yang asik memotretnya.

Memilukan melihat gadisnya sendiri datang ke sini bersama lelaki lain. Dan Samudra seolah menjadi bodoh, ia melupakan fakta bahwa ia juga datang ke sini bersama gadis lain.

Merasa muak Samusra segera berlari meninggalkan tempatnya sekarang, berniat menuju ke tempat Laras dan segera menyeret gadis itu pulang. Ia tak ingin sampai bertemu dengan Syifa, karena perang dingin akan semakin bertahan lama.

Di sisi Syifa, ia telah selesai mengganti bajunya menjadi kaos oversize seperti semula. Dengan gaun Elsa yang Sehan bawa. Tema dari album kelasnya adalah disney, dan ia memilih Elsa karena akhir akhir ini ia menonton ulang.

Mereka berjalan ke arah kasir. Bertepatan dengan itu, Syifa terus berjalan fokus memandangi ponselnya, atau lebih tepatnya postingan fotbar Laras dengan Samudra dimobil. Dengan caption nama tempat ini.

"Bentar, jadi mereka di sini juga?" monolog Syifa sembari mengernyitkan dahi.

Gadis itu hampir saja menabrak lemari baju jika tidak Sehan tarik hingga mereka berpelukan seperti pada drama negeri ginseng. Bukannya merasa salting, Sehan justru tertawa puas melihat Syifa yang tengah menahan malu setengah mati.

"Jangan fokus ke hp, ayo cepet sewa habis ini kita library date!" ajak Sehan sembari menggandeng Syifa. Menjaga agar gadis itu tidak menabrak sesuatu lagi yang dapat mempermalukah mereka berdua saat itu juga.

Dan tepat di depan mata, Sehan melihat Samudra dengan Laras. Tak berniat untuk menjauhkan Syifa dari Samudra, Sehan justru mengode Syifa untuk melihat ke arah mereka.

Syifa hanya memutar bola matanya malas, sudah muak dengan sepasang mantan yang selalu bersama dan berlindung dibalik kalimat "gak ada apa apa".

Berusaha terlihat tegar kini Syifa membayar tanpa mempedulikan Samudra yang memandanginya lamat sejak tadi. Saat pembayaran sewa sudah selesai, Syifa segera bergegas pergi yang langsung dikejar Samudra.

Laras hendak mengejar Samudra, sebelum tangan Sehan mencekalnya dan dengan tatapan menghunus Sehan seolah mengatakan kalimat mutlak yang membuar Laras merinding seketika.

"Ganggu mereka dan akan kupatahkan tangan cantik ini atau ikut aku dan kamu selamat?" tanya Sehan dengan seringai tajamnya.

To be countinue...

Nah udah double up kan? Kira kira Sehan mau ngapain Laras ya?

Dan kira kira Samudra berhasil gak bujuk Syifa balikan?

My PlayBOYFRIEND [On GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang