Tragedi foto album [35]

235 39 16
                                    

Hal yang paling menakutkan di dunia? Waktu. Jika tak dipandangi maka akan berjalan begitu cepat, terkadang membuat orang orang merasa lelah karena waktu juga penyebab
adanya people come and go.

Setiap detik dari waktu adalah emas, setidaknya itu yang Samudra rasakan. Ia tak ingin, sebelum kepergiannya ia menyesal karena membuat gadisnya tersakiti.

Namun sayangnya waktu seolah membencinya, waktu yang seolah memberhentikan semua hal ketika Syifa mencidukinya tengah berdua bersama Laras melakukan tindak tak lazim.

Hatinya terasa begitu sesak melihat gadisnya berlari dengan air mata yang setia mengalir membasahi wajah cantiknya. Dan ketika sahabat karibnya sendiri memukulinya tiada henti.

"LO APAIN SYIFA HAH?!" hardik Rizky. Sorot matanya yang tajam seolah ia akan melenyapkan Samudra dari peradaban.

"RIZKY LO APA APAAN?!" bentak Laras melerai mereka berdua.

Samudra diam tak berkutik, hanya memegangi dan merasakan sensasi ngilu dibibirnya akibat ulah Rizky. Saat foto album tadi Samudra dan Laras satu grub, mereka berfoto sesuai posisi yang diatur sang fotografer.

Namun karena heels 13cm milik Laras, gadis itu kesulitan untuk naik ke kursi yang disiapkan. Berakhir lah kaki gadis itu terkilir, namun saat hendak terjatuh Samudra lebih dulu membawa Laras ke dalam pelukannya.

Dan seperti adegan mengesalkan pada film romansa dimana orang ketiga justru memperparah keadaan, Laras yang terlebih dahulu menyadari kedatangan Syifa justru sengaja memanfaatkan momen tersebut untuk mengecup bibir Samudra.

Saat itu Samudra hanya bisa diam membisu, hasrat lelakinya hendak muncul jika suara isak tangis dari Syifa tak terdengar. Gadis itu berlari hingga menabrak Rizky yang baru saja selesai foto dengan grubnya.

"You are a bastard man," geram Rizky seraya melepaskan cengkraman pada kemeja Samudra.

"DAN LO!" Tunjuk Rizky pada Laras dengan make up menornya.

"Lo harus minta maaf ke Syifa, kalau lo masih mau lulus dari sini," ancam Rizky seraya menarik paksa Laras, kemudian menyeret Laras pergi meninggalkan Samudra.

Tak peduli dengan tatapan orang sekitar, Rizky terus menyeret Laras yang berjalan secara tertatih-tatih. Bahkan tak sekali Laras memintanya untuk berhenti, entah dengan cara memohon atau membentak.

Namun Rizky tetap lah Rizky. Jika kalian sadar, lelaki ini memiliki perasaan khusus kepada Syifa. Dan melihat sahabat karibnya justru mengecewakan gadis itu, ia semakin tak peduli untuk bertindak kejam pada ular yang tengah ia seret ini.

Didukung juga dengan keadaan sekolah yang hanya berisi murid saja, foto album mereka memang dilaksanakan hari minggu. Dan untuk foto bersama wali kelas akan dilaksanakan seninnya. Tak butuh waktu lama untuk Rizky menemukan Syifa tengah terisak dipojok sana.

Rizky melepaskan cengkraman tangannya yang membuat tangan Laras membiru. Kemudian menghampiri Syifa dengan sorot mata yang semulanya berapi-api kini menjadi sendu.

"Sooya Asyifa. Its okay not to be okay, sekarang keluarin seluruh isi hati lo yang selama ini lo pendam," pinta Rizky dengan lembut.

Seolah terhipnotis dengan suara serak Rizky, Syifa mengangguk kemudian menghampiri Laras yang justru menatapnya remeh. Sebelum Laras mengucapkan kata kata menyakitkan, sebuah tamparan keras mendarat sempurna dipipi sang ular.

Plak!

"Ini buat kamu yang ngambil kiss Samudra kedua kalinya," lirih Syifa sembari berancang-ancang menampar lagi.

Plak!

"Ini buat kamu yang belum puas ngehancurin hubungan aku sama Samudra," geram Syifa.

"Terakhir."

PLAK!

"Ini khusus buat kamu yang terobsesi dengan Samudra," pungkas Syifa kemudian berjalan mundur secara lunglai.

Hampir saja ia terjatuh, namun Rizky dengan sigap menangkap tubuhnya yang sudah lemas itu. Laras dengan emosinya yang menggebu-gebu segera menghampiri Syifa dan hendak menampar balik gadis itu sebelum sebuah tangan mencekal pergerakannya.

"Gak ada yang boleh nyakitin sahabat gue," bisik Rafa kemudian menarik tangan Laras secara kasar.

Rafa dengan jail membawa Laras ke dalam pelukannya. "Mending lo masukin kandang ular kayak gitu," celetuk Rizky.

"Ular kalau masuk kamar hotel kira kira gimana ya?" gurau Rafa yang membuat Laras berdecih.

"Gue gak sudi satu ranjang sama lo!" pekik Laras seraya menatap nyalang Rafa.

"Duh kode tuh Raf, namanya ular kayaknya gerakannya bakal licin gitu. Kesukaan lo gak sih?" timpal Rizky seraya menyeringai tajam. Ia bisa melihat sorot mata ketakutan dari manik Laras.

"SAMUDRA! TOLONGIN GUE!" pekik Laras seraya meronta ronta.

Mendengar nama Samudra diteriakkan membuat Syifa segera mendekat ke arah Laras meski badannya masih terasa lemas. Rafa siaga satu sudah mengamankan kedua tangan Laras di belakang, takut takut akan tetjadi pertarungan perempuan atau lebih gampangnya jambak jambakan.

Namun berbeda dengan perkiraan, Syifa justru memukul bagian belakang leher Laras hingga membuat gadis itu ambruk jika saja Rafa tidak menahannya.

"Buset Syif, belajar dari mana lo notok orang gitu?" tanya Rafa dengan tatapan kagumnya.

Syifa tak menjawab, ia hanya tersenyum simpul kemudian terus berjalan ke arah sosok laki laki yang sedari tadi menatap nanar dirinya. Tatapan akan rasa kagum dan bersalah yang bersatu itu sontak membuat hati Syifa luluh.

Merasa langkah Syifa semakin memelan, Samudra segera berlari ke arah gadis itu kemudian membawanya ke dalam pelukan. "You did well today, im proud of you," bisik Samudra tepat ditelinga Syifa.

Tidak, gadis itu tidak kehilangan kesadarannya. Hanya kehilangan energinya selama menangis tadi, saat hendak menggendong Syifa dengan posisi ala brydal style Samudra dapat merasakan suhu tubuh Syifa yang begitu panas.

Sontak karena merasa kalut, Samudra berlari sembari menggendong gadisnya itu. Yang sayangnya semakin membuat Syifa pusing dan ingin mual, dan justru membuat gadis itu pingsan.

"MOMMY! TOLONGIN SAMUDRA!" pekik Samudra di dalam mobil.

Dari seberang sana Mommy turut ikut cemas melihat keadaan Syifa yang terlelap dengan sekujur tubuhnya yang penuh keringat. Tanpa berlama lama, Mommy segera meminta Samudra untuk pulang dengan dokter pribadi yang sudah siap menunggu dikamar Syifa.

To be countinuee..

Puas gak sama tamparan Syifa ke Laras tadi? Yes/No?

Anw ini belum perang besarnya lho, siapin mental ya kalau kalau mereka "beneran" renggang? Haha!

Enaknya Syifa dibuat kayak gini (badas) atau soft kayak biasanya (Lemah)?

My PlayBOYFRIEND [On GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang