butterfly

761 76 1
                                    

Bughhh

Jennie menabrak seorang namja yang sedang berjalan terburu buru

"Memaafkan aku" lirih Jennie panik dan membantu sang empu membersihkan berkas yg berjatuhan

"Hey ada apa kenapa kau terburu buru" Jennie mendongakan wajahnya melihat ke arah namja tersebut dan terkejut siapa pria itu

"Huffttt maafkan aku kai" 

"Gwenchana, ada apa" tanya kai kembali.

"Tidak ada aku hanya sedang melamun saja kai"

"Melamun apanya tadi berlarian begitu kalo nabrak pasien bagaimana Jen" Jennie menghela nafas kasar ikut berdiri di samping kai dan menyerahkan berkas yang sudah rapi itu

"Tadi malam jisoo eonni bercerita soal Lisa yang sulit tertidur karena memikirkan paman dan bibi kami"

"Sohee imo dan kijoon samchon maksudmu?"

Jennie mengangguk kan kepalanya tanda mengiyakan atas pertanyaan sang kekasih.

Keduanya bercerita sembari berjalan ke arah ruangan di mana tempat Jennie membagi keluh kesahnya

"Kemarin mereka sampai di Korea dan sekarang sedang berada di rumah ku"

Kai kaget bagaimana bisa orang yang selalu membuat keluarga kekasihnya tertekan bisa satu rumah dengan mereka

"Appa tidak bisa melarang mereka karena ancaman imo soal haraboji, kau tau sendiri kai appa sangat takut masalah Lisa terbongkar kalo haraboji membocorkan nya" Jennie melirik ke arah kai di sertai genangan air yang hampir membasahi pipi mandunya.

Walaupun kai hanya sebatas kekasih tapi dia tau masalalu keluarga song dia juga tau latar belakang Lisa siapa tidak hanya kai tapi baik Suho, chaenyol juga mengetahuinya.

"Hey jangan menangis, kau harus kuat jen jika kau lemah seperti ini bagaimana Lisa nanti" lirih kai mengusap air mata Jennie dan memberikan pelukan hangatnya.

"Semuanya akan baik baik saja eoh" Jennie tersenyum dan mengangguk.

"Kau hari ini tidak ada jadwal operasi HoN" tanya kai

"UPS y tuhan aku lupa" jennie menepuk pelan jidatnya habis itu melihat ke arah jam yang berada di dinding ruangan miliknya dan terlontar kaget melihat pukul berapa sekarang

"Ya tuhan kai aku terlambat harusnya pukul 08:00 sekarang sudah pukul delapan lebih, ya haishhh kenapa Wendy tidak mengingatkanku" ucap Jennie mengecup pelan pipi kai dan berlari keluar menuju ruang operasi

Kai melihat kekasihnya pun hanya menggelengkan kepala dan tersenyum lirih

"Akan ku pastikan keluarga mu tidak akan ada yang tersakiti Jen"

~~~~~~~~~~~~~

Di sebuah lorong nampak ada seorang yeoja berjalan dengan lamunannya.

"Jisoo-ya ada apa" tanya Irene menghampiri yeoja tersebut dan ikut berjalan bersamanya.

Irene nama yeoja yang menghampiri jisoo dia wanita cantik dan baik hati Irene adalah asisten kepercayaan jisoo dia telah mengabdi pada jisoo selama 3 tahun. Jisoo selalu berbagi keluh kesahnya pada sang asisten, Irene juga tau semua tentang keluarga jisoo tak terkecuali soal lisa.

"Hah aku sangat pusing rene-a semalam paman dan bibiku datang dari Amerika" Irene melihat bagaimana jisoo nampak lesu tidak bersemangat

"Mereka kembali ingin apa jisoo"

"Mengusik keluargaku, mereka tidak bisa membiarkanku dan keluargaku bernafas dengan tenang"

"Kau harus berhati hati sooya jangan biarkan Lisa bersama mereka"

"Hmmm itu yang ku fikitkan Rene mereka selalu mencoba mengungkapnya"

"Kalo perlu setiap Lisa pulang sekolah kau biarkan dia datang ke sini biarkan dia pulang bersamamu saja" mendengar penuturan sahabat sekaligus asistennya itu membuat jisoo berfikir dan mengiyakan tawaran Irene

"Itu bukan hal yang buruk Rene, gomawo" tutur jisoo merasa senang dengan ide yang Irene berikan padanya.

~~~~~~~

Drttt

"Yeoboseo" panggil seorang yeoja di sebrang sana

"Nee eonni, wae geure tidak biasanya eonni menelfon ku di jam seperti ini"

"Gwenchana, eonni hanya rindu padamu apa itu salah"

Lisa merasa gelagapan sekarang dia berfikir apa ucapannya salah sehingga membuat sang Kaka merasa marah.

"A-aniya eonni bukan itu maksud Lily" ucap Lisa terbata

Di sebrang sana sang Kaka tersenyum diam dia sangat suka membuat adiknya ketakutan seperti ini.

"Eonni hanya bercanda ly, oh ya sekarang jam istirahat kan, apa Lily sudah makan" dapat jisoo dengar di sebrang sana sang adik menarik nafas lega dan itu berhasil membuat jisoo kembali tersenyum

"Nee eonni ini Lily sedang di kantin makan siang" jawab Lisa menyendokan kimchi dan memasukannya ke dalam mulut gadis berponi itu

"Baguslah, Ly nanti pulang sekolah eonni yang jemput yah habis itu ikut eonni ke kantor"

"Ada apa eonni tidak biasanya mengajak Lisa" Lisa merasa bingung karena biasanya setiap dia ingin ikut jisoo selalu menolak dengan alasan kasian nanti Lisa kecapean tapi hari ini dia sendiri yang menawarkan ajakan itu.

"Tidak papa ly sesekali temani eonni bekerja" jisoo tau pasti Lisa di ujung sana sekarang sedang merasa kebingungan

Lisa berdehem mengiyakan ajakan jisoo bagaimana pun dia sangat senang ketika sang Kaka mengajaknya untuk ke kantornya dia akan bertemu Irene di sana, Lisa juga denkat dengan asisten jisoo itu

"Baiklah pulang sekolah nanti Lily tunggu eonni di gerbang yah jangan kemana mana sebelum eonni datang, araseo?"

"Araseoyeo eonni"

"Kalo begitu eonni tutp teleponnya yah Lily alnjutkan makannya, makan yang banyak" lanjut jisoo

"Iyah"

Tuttt sambungan telepon itu akhirnya terputus, jisoo menghela nafas lega karena Lisa tidak bertanya hal lebih padanya

"Huffttt aku akan berusaha agar kebahagiaan keluargaku tidak hancur" ucap jisoo menatap keluar jendela ruangan milikny.

~~~~~~~~~~~

Note: terimakasih

sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang