end.

1.1K 63 9
                                    

"askkk arghhhh" Lisa luluh ke lantai sembari tangan yang sibuk memukul bagian dada kirinya

Sangat sakit rasanya ketika kita tau bahwa kita tidak di lahirkan dari rahim yang kita panggil ibu.

"Lisa tenangkan dirimu" pinta Jennie berujar panik dan menghampiri sang adik

"Eonni ini sangat sakit" Lisa tanpa henti memukul dada miliknya dan pukulan itu semakin keras.

"Jangan di pukul nanti tambah sakit" jisoo menghalau tangan Lisa agar tidak terus memukul dadanya

"Chaeng ambilkan obat penenang Lisa di kamarnya, cepat" setelah mendapatkan perintah dari sang Kaka dengan langkah tergesa rose berlari ke kamar sang adik

"Ini eonni" dengan cepat Jennie mengambil obat itu dari Lisa tanpa di kasih air minum Jennie dengan cepat menyuruh Lisa menelan pil pahit itu, setelahnya Lisa sedikit jauh lebih tenang.

"Jen apa perlu kita bawa ke rumah sakit?"

"Tidak papa eonni, dia dalam kondisi yang stabil, jadi tidak perlu membawanya ke rumah sakit" jisoo mengangguki ucapan sang adik

"Appa tolong angkat dan baringkan Lisa di kamarnya".

~~~~~~

Semua anggota keluarga Minho kumpulkan di ruang tengah dia ingin tahu siapa yang telah berani membocorkan rahasia yang selama ini keluarga dia tutupi. Dengan mata memerah dan tangan yang saling mengepal Minho berjalan ke arah dimana Sohee berada.

"Katakan padaku kau kan yang telah membocorkan rahasia itu? Kau juga yang sudah merekam secara diam diam?"

"Katakan song Sohee" Sohee menutup matanya ketika suara teriakan sang Kaka menusuk ke telinga miliknya

"Bukan aku oppa" Sohee mengelak

"Cihh... Mana mungkin, selama ini yang tidak suka dan selalu ingin membocorkan rahasia ini pada Lisa adalah kau Sohee, dan sekarang kau mengelak?"

"Jika memang iya kenapa oppa, bukankah bagus jika Lisa mengetahuinya" Minho menoleh terkejut saat mendengar penuturan Daria diknya itu

"Kau tau kondisi Lisa Sohee, dia tidak boleh terkejut sedikitpun, dimana hati nuranimu sebagai seorang bibi song Sohee".

"Pergilah, kembalilah ke tempat dirimu tinggal, tinggalkan mansion miliku" sudah cukup, selama ini Minho bersabar akan kelakuan Sohee tapi cukup, sekarang dia tidak akan bersabar lagi, dia sudah muak.

~~~~~~

Lisa terbangun, dia mengingat kejadian tadi sore dan langsung menangis terisak sembari berbaring.

Toktok.....

Seluruh anggota keluarga Lisa menghampiri ranjang sang adik dan ikut sedih melihat Lisa harus tau kebenarannya.

"Lisa lihat eonni" jisoo mengangkat dagu Lisa agar mata sang adik berfokus padanya

"Lihat eonni, walaupun Lisa tidak terlahir dari rahim eomma tapi Lisa anak eomma, Lisa adik kami"

"Tapi eonni hiks Lisa bukan darah daging appa Lisa tidak tau identitas Lisa yang sebenarnya"

"Hey apa itu penting? Identitas Lisa adalah song Lisa anak dari song Minho dan song Hye Kyo, masalah darah daging atau bukan apakah kami mempermasalahkan itu? Tidak kan?" Mendengar ucapan sang Kaka tertua mampu menghangatkan perasaan Lisa.

"Dengarkan eonni, siapapun Lisa darimana pun Lisa berasal kami tidak perduli, yang terpenting Lisa sudah menjadi bagian dari keluarga song dan Lisa juga adik kesayangan kami"

"Lihatlah eomma, dia membawa Lisa kesini dengan identitas yang jelas, eomma juga sangat menyayangi lisa bahkan eomma lebih memanjakan Lisa dari kita bertiga, apa tidak cukup perlakuan kita terhadap Lily?"

"Kami sangat menyayangi Lisa, itu yang terpenting " Lisa mengangguki ucapan sang Kaka

Jisoo memeluk tubuh sang adik erat di ikuti kedua adiknya yang lain

"Maafkan Lisa karena emosi Lisa mengatakan hal menyakitkan, Lisa sangat menyayangi kalian semua"

"Eomma appa terimakasih telah membawa Lisa ke rumah ini, jika waktu itu kalian tidak menemukan Lisa entah akan seperti apa Lisa sekarang " baik Minho maupun hye Kyo mereka mengangguk dan tersenyum dengan ucapan menyentuh sang bungsu.

"Sudah jangan menangis lagi kasian dia" tunjuk Jennie pada dada Lisa dan mengusap air mata sang adik.

Mereka semua berpelukan.

Tamat

~~~~~

Teruntuk kalian

"Kalian adalah bintang terindah dari Tuhan yang di hadiahkan untuk orang tua kalian yang sekarang, jangan lihat siapa kalian di masalalu tapi lihatlah siapa kalian yang sekarang".

_chindy_

"Kenyataan memang menyakitkan tapi ketika kita berusaha menyatu dengan keadaan, percayalah rasa sakit dari kenyataan itu akan berujung kebahagiaan"

_chindy_

"Tidak ada istilah anak pungut, kalian hanya anak anak beruntung yang di kirim tuhan"

"Jika kalian mengetahui bahwa kalian bukan terlahir dari keluarga itu maka jangan cari identitas kalian di masalalu tapi lihatlah sebuah kertas yang bertuliskan nama kedua orang tua kalian beserta nama kalian, itulah identitas kalian yang sesungguhnya"

Maaf ngawur wkkk.

Terimakasih 2k pembaca dan bintangnya

Karena ini udah tamat aku akan fokus untuk cerita yang satu lagi, mampir ke sana yah 🙏

Love you gaes

sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang