happiness

665 55 2
                                    

Minho berjalan menghampiri anggota keluarganya yang terduduk lesu di kursi depan ruangan Lisa

Dia menghampiri sang istri kemudian memeluk Hye Kyo dari samping dan mengecup beberapa kali kening sang istri memberi ketegaran.

"Jennie-ya" Minho melepas pelukan sang istri dan berjalan menghampiri putri keduanya itu.

"Maafkan appa nak, karena ulah appa Lisa jadi seperti ini" Minho tau mereka semua pasti kecewa padanya tapi d sini yang paling kecewa adalah Jennie dapat Minho liat raut wajah Jennie yang dari tadi datar tidak menampakkan senyum sedikitpun dan enggan berbicara dengannya.

Jennie tidak menyahuti sang ayah dia terus mempertahankan wajah dinginnya itu. Jennie tidak marah pada ayahnya dia tau ini sudah kehendak tuhan tapi dia kecewa dengan sikap sang ayah yang berani membentak adik kesayangannya itu

"Jisoo-ya chaeyoung-i appa Mianhae eoh" kemudian Minho memeluk kedua putrinya yang kembali terisak di dalam dekapannya.

"Sudahlah appa semua ini takdir tuhan, appa tidak berhak menyalahkan diri appa sendiri" mendengar perkataan dari sang anak membuat hati Minho sangat sakit.

~~~~~

"Nghhh....." Mata itu yang tertutup dari beberapa jam yang lalu akhirnya kembali terbuka dengan sempurna.

"Lily apa ada yang sakit" Lisa menoleh ke arah Kaka keduanya itu lantas menggeleng

"Eonni dimana yang lain?" Tanya Lisa setelah tau yang menemaninya hanya Jennie

"Eomma di luar bersama appa, chaeng dan jisoonie di kantin rumah sakit, Suho oppa dan chaenyol pergi ke kantor mereka"

"Eonni Lisa ingin bertemu appa" Jennie heran kenapa tiba tiba sang adik ingin bertemu Minho padahal tadi dia sangat ketakutan

"Kau yakin? Eonni takut kejadian tadi terulang lagi"

"Bisa tolong panggilkan appa, Lisa ingin bertemu" pinta Lisa memohon dan Jennie tidak dapat menolaknya

"Baiklah, tunggu" dengan langkah kesal Jennie berjalan ke arah luar untuk memanggil sang ayah

"Appa, eomma Lisa ingin bertemu" dengan langkah bahagia keduanya ikut masuk ke dalam bersama Jennie

"Lisa-ya" Lisa menoleh saat namanya d panggil

"Appa jangan marahi Lisa lagi Lisa sangat takut, Lisa tidak akan membolos lagi Lisa janji" Lisa berucap dengan nada lirih ketika sang ayah duduk di kursi samping ranjangnya.

Perasaan Hye Kyo tercubit saat mendengar pekikan sang anak bungsu

"Aniya, appa minta maaf eoh, appa salah, appa tidak benar benar marah pada Lily appa sungguh minta maaf" Minho berucap dengan suara tangis yang teramat pilu

"Appa Sohee imo...."

"Lupakan lupakan ucapan bibimu itu, dia sedang emosi, lupakan itu emmm" sebelum Lisa menyelesaikan ucapannya dengan cepat Minho memotong.

Lisa mengangguk dan kemudian tersenyum ke arah kedua orang tuanya hal itu mampu menghangatkan mereka.

"Appa bisa ikut Jennie keruangan Jennie?" Pinta Jennie dan langsung di angguki sang ayah

"Lisa di sini bersama eomma dulu ada yang harus eonni katakan pada appa"
Lisa dengan cepat mengangguki ucapan sang Kaka

Hye Kyo mengambil posisi Minho dan duduk di kursi samping ranjang lisa dengan tangan yang sibuk mengelus Surai sang anak.

~~~~~~

"Duduklah appa" pinta Jennie dan langsung di turuti Minho

"Ada apa Jen?"

"Appa maafkan aku sikapku keterlaluan padamu tadi"

"Gwenchana nak appa mengerti, sekarang katakan kenapa kau membawa appa kesini"

"Appa ada yang mau Jennie katakan padamu ini menyangkut Lisa"

"Katakanlah "

"Jennie memutuskan tidak akan memberi tahu Lisa tentang penyakitnya ini appa"

"Kenapa nak, Lisa berhak tau hal itu" Minho terkejut ketika sang gadis berpipi mandu itu enggan untuk memberi tahu lisa tentang kondisinya

"Kita akan memberitahu Lisa d saat yang tepat appa, Jennie takut Lisa akan drop saat mengetahuinya nanti" jelas Jennie

"Tapi nak lambat lain Lisa akan tau, dia akan sering merasakan sakit, appa tidak mau menyembunyikan hal ini, kita sudah merahasiakan identitas Lisa jika kita merahasiakan soal penyakitnya juga, Lisa akan semakin shock Jen" yang di katakan sang ayah memang benar jika kelak Lisa mengetahui keduanya maka itu akan memperburuk keadaan saja

"Jadi apa yang harus Jennie lakukan appa, Jennie tidak sanggup melihat wajahnya nanti saat dia tau soal ini" membayangkannya saja membuat mata Jennie perih apalagi saat nanti melihat langsung wajah Lisa

"Kita semua yang akan memberitahu Lisa"

~~~~~~~

"Eomma bisa lepaskan masker ini, lisa sulit berbicara jika memakai ini, eomma kenapa d tubuh Lily banyak sekali kabel bukannya Lisa hanya pingsan" Lisa bertanya heran karena dia mengira dia hanya pingsan saja tidak lebih.

"Tunggu Jennie eonni eoh dia yg akan menjelaskan nya" Hye Kyo tentu sedih mendengar keluhan sang anak tapi mau bagaimana lagi diapun tidak bisa melakukan apapun.

Klekk..

"Nah tuh Jennie eonni"

"Ada apa eomma?" Jennie heran kenapa ibunya sangat menunggu kehadirannya sehingga pas Jennie membuka pintu sang ibu terasa lega

"Eonni tolong lepaskan ini yah"

"Aniya, jangan sekarang ly"

"Eonni kapan Lisa boleh pulang? Eonni kenapa Lily d pasangkan berbagai alat ini Lisa kan hanya pingsan tadi" Jennie tidak tau harus memulai darimana ketika memberitahu Lisa

"Lis ada yang mau eonni katakan tapi kita tunggu jisoo eonni dang chaeyoung-i yah" Lisa mengangguk setuju

~~~~~~

Note: terimakasih

sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang