hello

595 55 0
                                    

Lisa dan rose saling bergandengan tangan sembari bercerita yang hanya mereka berdua yg tau, semua siswa/i melihat bagaimana Kaka beradik itu bersenda gurau tertawa bersenang senang, sebagian dari mereka ada yang melihat suka dan tak sedikit pula yang melihat tidak suka, tapi kedua Kaka beradik ini tidak pernah memikirkan mereka. Mereka hanya enjoy dengan kebahagiaan yang mereka rasakan.

"Lisa-ya" teriak seorang namja di depan sana, Lisa menoleh dan terkejut dengan cepat dia bersembunyi di balik punggung sang Kaka

"Eoh annyeong haseyeo rose Noona" ucap namja tersebut membungkuk hormat.

"Eoh annyeong, sejak kapan kau kembali ke Korea kook" yaps, namja itu adalah jeon jongkook

"Tiga hari yang lalu Noona" beginilah interaksi keduanya

"Lisa" jongkook menoleh ke arah Lisa yang bersembunyi di balik punggung rose. Rose yang melihatnyapun dengan cepat menarik tangan Lisa agar wajah sang adik dapat di lihat jongkook

Setelah rose melihat respon sang adik terhadap sosok namja di hadapan mereka, rose jadi sedikit khawatir 

"Noona bisa tinggalkan kami berdua, jebal" rose merasa tidak tega ketika sahabat adiknya menyatukan kedua tangan memohon padanya. Dengan cepat rose mengangguk dan melepas cengkraman sang adik setelahnya pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah rose pergi suasana mendadak hening dari mereka berdua tidak ada yang bersuara, jongkook bingung harus memulai darimana sedangkan orang di depannya pun enggan hanya untuk melihat ke arahnya

"Ly mianhae" masih tanpa respon apapun

"Ly jebal mianhae" jongkook memegang kedua bahu Lisa dan memohon agar Lisa memaafkannya

"Kenapa kook, kenapa kau kembali sekarang, kau pergi kemana saja selama ini?" Dapat jongkook lihat sekarang Lisa mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh.

Jongkook tidak tahan ketika harus melihat mata Lisa yang mulai memerah dengan suara yang teramat bergetar.

"Appa tidak mengizinkan ku pulang ke Korea tanpanya ly"

Memang Lisa dan jongkook berteman baik dari kecil dan jongkook selalu menjaga sahabatnya itu dengan baik, walaupun Lisa sangat takut pada dirinya dan enggan bertemu karena ulah jongkook yang usil tapi bagi Lisa jongkook dan Sehun adalah sahabat terbaiknya.

Jongkook kecewa pada dirinya sendiri karena dulu saat masih di Korea dia tidak pernah dan tidak akan membiarkan siapapun berhasil menyakiti sahabatnya dia juga tidak pernah membiarkan air mata jatuh di pipi mulus gadis berponi itu tapi hari ini dan mungkin taun taun kebelakang air mata itu berhasil lolos di pipi mulus Lisa dan semua itu karena dirinya.

Lisa bukan tidak bahagia ketika mengetahui jongkook kembali ke Seoul tapi dia begitu kecewa pada sahabatnya itu, jongkook meninggalkan dirinya tanpa memberi kabar, Lisa sekarang tidak tahu harus melakukan apa, mau memaafkan tapi sudah terlanjur sakit mau mengabaikan pun tidak bisa.

"Kook aku mengerti kau pergi karena bogum samchon tapi dulu kau tidak memberitahu jika akan meninggalkan Korea, kau tau rasanya kook sangat sakit" air mata itu berhasil lolos dan mengalir indah di pipi Lisa

"Mianhae eoh, aku sungguh meminta maaf karena waktu itu tidak memberitahu dirimu ly, aku menyesal" jongkook memeluk erat tubuh ringkih Lisa di sertai tangisan dari keduanya

"Maafkan aku kook tapi untuk kali ini biarkan aku sendiri, jebal" karena tau akan apa yang di katakan jongkook dengan cepat Lisa memohon dan hal itu berhasil membuat jongkook melepas pelukannya.

Lisa berlari meninggalkan jongkook di lorong sekolah dengan terus mengusap air matanya.

"Ly jeongmal mianhae"

~~~~~~~~

Sehun terus mondar mandir di depan pintu ruang kelasnya, dia terus menunggu Lisa yang tak kunjung datang padahal sebenar lagi jam pelajaran akan segera di mulai

"Ya haishh anak ini kebiasaan" Sehun terus menatap layar ponsel miliknya menunggu kabar dari Lisa.

"Ah jongkook" pnggil Sehun ketika melihat jongkook berjalan dengan tertunduk lesu menuju kelas

Jongkook mendongak ketika ada yang memanggil namanya setelahnya dia berjalan menuju arah Sehun berada

"Kebetulan kau di sini, apa kau melihat Lisa? Dari tadi dia belum keliatan padahal semalem dia bilang akan sekolah hari ini"

"Eoh chakkaman, ada apa kenapa matamu terlihat habis menangis?" Tanya Sehun penasaran

"Kami tadi bertengkar hun, dia marah padaku" jawab jongkook mendongak menahan air mata yang sebentar lagi akan tumpah

"Terus sekarang dia dimana" setelah mendengar penjelasan sahabatnya Sehun jadi khawatir pasalnya gadis berponi itu belum juga terlihat olehnya

"Dia pergi tapi entah kemana aku tidak mengejarnya tadi, Lisa memintaku agar membiarkan dirinya sendiri dulu, aku harus bagaimana hun"

"Sejak kapan kalian bertengkar?"

"Pagi tadi"

"Itu artinya kalian bertengkar satu jam yang lalu?" Kaget Sehun ketika mendapatkan anggukan dari jongkook dan sekarang dia benar benar khawatir

"Maaf kook tapi nanti kita bicara lagi aku harus mencari Lisa dulu" setelah mengatakan itu dengan langkah sedikit berlari Sehun pergi mencari sosok yeoja itu.

Sehun sudah mencari kesegala arah tapi gadis berponi itu belum juga terlihat, Sehun bingung harus mencari kemana lagi, dia berfikir keras dan ada satu tempat yang belum dia kunjungi dengan langkah cepat dia berlari ke arah tempat itu dan benar saja sosok yeoja yang tadi dia cari sedang terduduk sembari menangis terisak, Sehun menghela nafas setelahnya dia menghampiri sang empu.

"Ly" Lisa berdiri dan dengan cepat dia menubruk namja itu sembari menangis pilu, Sehun mengusap Surai hitam miliknya

"Gwenchana" ucap Sehun memberi ketenangan

"Hun dia hadir, aku harus bagaimana" Isak tangis Lisa semakin terdengar pilu di telinga Sehun

"Ikut aku, duduklah. Ly bukankah Lisa dulu yang pernah bilang padaku jika semua orang pernah melakukan salah, Lily juga yang bilang jika kita harus memaafkan orang itu, terus kenapa Lisa tidak bisa?" Sehun berucap dengan nada yang mengalun halus di telinga siapapun yang mendengarnya

"Tapi aku sudah terlanjur kecewa padanya hun, dia menghancurkan kepercayaan ku, hiks"

"Baiklah, jika Lisa belum bisa memaafkan jongkook itu tidak masalah, tapi Lisa harus janji tidak seperti ini, jika ingin menangis datang padaku bersandarlah di bahuku jangan malah kabur seperti ini, jika aku tidak berfikir ke tempat ini mungkin Lisa akan d sini sendirian, jangan membuat aku panik seperti tadi" Sehun mempererat pelukannya dan mengusap lembut punggung Lisa memberi ketenang padanya

Setelah mendengar ucapan dari Sehun kini Lisa sedikit tenang, dia tidak menangis seperti tadi lagi.

"Jadi sekarang Lily mau kemana, pulang atau kita ke sekolah?" Tanya Sehun menatap lekat kedua mata Lisa

"Antar Lily ke kantor Suho oppa"

"Kenapa kesana, kenapa tidak ke kantor jisoo Noona saja?"

"Aniya, eonni hari ini ada meeting penting, aku tidak mau membebaninya"

Sehun mengangguk mengerti, mereka berduapun berdiri dan berjalan santai menuju mobil milik Sehun

~~~~~~
Note: terimakasih

sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang