commotion

717 76 1
                                    

Siang ini terik matahari sangat menyengat membuat siapa saja yang beraktifitas di luar ruangan ingin segera pulang ke rumah, begitupun dengan gadis berponi.

Tittt

Melihat ke arah sumber suara Lisa lantas menyunggingkan senyumnya dan terburu buru masuk ke dalam mobil

"Eonni lama banget Lisa nungguin udah kaya cacing kepanasan tau" keluh Lisa pada jisoo

Jisoo hanya tersenyum dan membantu sang adik memakai seatbealt terus mengecup sekilas bibir tebal sang adik

"Mianhae eoh"

Tidak butuh lama jisoo kembali ke kantor karena jarak dari kantor ke sekolah Lisa hanya memerlukan waktu setidaknya 20 menit.

Setelah mobil terparkir Sempurna jisoo lantas menggenggam tangan sang adik dan berjalan secara bersamaan, para karyawan tidak lepas terpana melihat visual Kaka beradik yang sama cantiknya mereka membungkuk hormat saat Lisa maupun jisoo berjalan melewati mereka.

"Aaa Irene eonni" teriak Lisa di lorong ketika melihat Irene yang berjalan santai kedepan

Mendengar namanya di panggil Irene lantas berbalik dan tersenyum bahagia ketika tau siapa gadis yang memanggil namanya.

Irene merentangkan tangannya ketika lisa berlari pelan kearahnya (adegannya tuh mirip kaya di India lah kalo lari ke gmn haa).

Jisoo bergeleng heran melihat dua wanita terpaut usia 10 tahun itu

"Irene eonni Lily rindu tau" ucap Lisa ketika berhasil menubruk tubuh mungil Irene dengan pelukannya

"Haa mianhae eoh eonni jarang ke rumah Lily sekarang" balas Irene semakin mempererat pelukannya

"Aigoo gelinya" jisoo berucap sembari tersenyum miring menjahili kedua perempuan itu

"Ya iri bilang" balas Irene

"Ih aku mah tiap hari bisa" seringai jisoo pada Irene

Tolong ingatkan Irene jika jisoo satu rumah bareng Lisa agar Irene sadar haa

"Ly ayo jangan ganggu beruang kutub ini biarkan dia bekerja" jisoo menarik pelan tangan Lisa dari pelukan Irene

Irene melongo kaget ketika jisoo menyebutnya beruang kutub

"Yah sooya apa kau bilang, yak kemari kau" jisoo berlari dengan menarik tangan Lisa, Irene yang tidak terima dengan sebutan itupun mengejar jisoo dan terjadilah aksi kejar kejaran di lorong kantor jisoo.

"Hah hah hah capeknya" nafas jisoo sekarang hilang timbul, jisoo berjalan ke arah sofa dan mendudukan bokongnya di sana, gadis itupun kemudian menepuk pelan sofa di sebelahnya menyuruh adiknya untuk ikut duduk di sebelahnya, Lisa yang mengerti dengan kode jisoopun menghampiri sang Kaka dan duduk di sebelahnya

"Eonni gomawo" jisoo melihat Lisa terkejut pasalnya kenapa Lisa berterimakasih secara tiba tiba padahal menurut jisoo dia tidak melakukan hal apapun

"Aihh ada apa dengan adik eonni kenapa berterimakasih secara tiba tiba seperti ini"

"Gomawo karena membawa Lisa ke sini kalo Lisa pulang mungkin Lisa akan berduaan bareng Sohee imo" jisoo melihat ke arah Lisa dan melihat Lisa menunduk mencubit perasaan jisoo

Semenjak bibi dan pamannya kembali kebahagiaan keluarganya terasa hilang Lisa yang tiap hari harus merasakan ketakutan dan semua keluarga yang harus merasakan kegelisahan takut takut Sohee akan membongkar masalalu keluarganya

"Gwenchana, apapun asal Lily bahagia akan eonni lakukan" ucap jisoo merapikan poni sang adik yang sedikit berantakan karena berlari tadi.

~~~~~~~

"Ly pergilah ke kamarmu dan ganti pakaianmu habis itu turun kita makan malam" setelah berkutat seharian di kantor malam ini jisoo akhirnya bisa pulang dia begitu kasian melihat adiknya kelelahan seperti ini

Lisa hanya mengangguki ucapan sang Kaka dan berjalan lesu menuju arah kamarnya. Satu langkah lagi dia menaiki tangga tiba tiba ada suara yang memanggilnya dari belakang

"Anak sekolah jam segini baru pulang, kemana aja kau Lisa" ucap Sohee sedikit meninggikan suaranya

Lisa menunduk takut mendengar teriakan sang bibi

"Lisa ke kantor jisoo eonni tadi imo"

"Anak sekolah tidak bagus keluyuran malam hari mau jadi apa kau Lisa"

"Apa ibumu tidak mengajarkanmu bagaimana sikap baik yang harus anak perempuan lakukan?, Ibumu selalu memanjakan mu beginilah jadinya, kau jadi anak yang tidak bertanggung jawab" teriakan itu berhasil masuk ke telinga ketiga Kaka Lisa mereka yang mendengar nama sang adik di sebut pun lantas turun ke bawah dan betapa terkejutnya ketika melihat sang adik sudah gemetar ketakutan di hadapan sang bibi.

"Ada apa imo kenapa imo memarahi Lisa" tanya Jennie menghampiri dan memeluk rinkih tubuh jangkung Lisa

"Kalian selalu memanjakan anak ini sampai dia seperti ini, keluyuran malam malam"

"Lisa tadi pergi bersamaku imo dia di kantorku dari tadi" jelas jisoo mereka tidak terima ketika adiknya yang tidak pernah keluarganya marahi tiba tiba adik dari sang ibu berani memarahinya

"Cukup imo eomma tidak pernah membentaknya seperti ini sedangkan imo yang bukan siapa siapanya berani membentak Lisa" rose sudah muak sekarang dia kesal dengan sikap bibinya yang berlebihan ini

"Hah kau bilang aku bukan siapa siap? Apa perlu imo ingatkan siapa yang orang asing di sini" sarkas Sohee di sertai senyum miringnya

Jisoo yang panik pun menyuruh Jennie membawa Lisa ke kamarnya

"Jen bawa adikmu ke kamarnya biarkan dia mengganti pakaian nya" titah jisoo dan di angguki gadis berpipi mandu itu

"Kenapa menyuruhnya pergi apa kalian takut gadis ini akan tau kebenarannya" mendengar ucapan Sohee Jennie semakin mempererat tangannya yang sedang menutup telinga Lisa

Jisoo mengisyaratkan Jennie agar segera pergi ke kamar Lisa karena suasana semakin kacau dia takut sang bibi berucap yang lebih.

"Sudah cukup imo jangan berkata ap apa lagi" ucap jisoo menarik tangan rose dan membawanya pergi menaiki tangga

"Hey tidak usah menangis" Jennie mengusap air mata Lisa yang mengalir membasahi pipi mulus adiknya itu

Jisoo dan rose melihat itu bagaimana tangis Lisa yang pecah air mata mengalir di pipi adiknya di sertai suara tangis yang seakan mencubit perasaan mereka

Orang tua mereka dan mereka sendiri tidak pernah membiarkan air mata lisa mengalir sedikitpun tapi ap yang mereka lihat ini air mata Lisa mengalir seakan tidak mau berhenti

"Hiks imo memarahi Lily, Lily takut eonni di-dia berteriak pada Lily, apa salah Lily pada imo" lagi dan lagi ketiga Kaka Lisa seakan tercubit mendengar penuturan lirih Lisa.

"Hssttt gwenchana imo sedang lelah jangan di ambil ke hati eoh, sekarang Lily berhenti menangis dan ganti bajumu terus kita turun untuk makan malam"

"Tidak mau di bawah nanti pasti ada imo, Lily mau makan di kamar saja"

"Baiklah ayo ganti baju dulu biar chaeng eonni yang ambilkan makan Lily nanti" rose mengangguki ucapan sang Kaka.

~~~~~~~

Note: terimakasih

sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang