Sudah tiga Bulan semenjak Lisa di vonis penyakitnya itu, selama itu juga Lisa tidak pernah mengeluh dia bisa menerima fakta bahwa dirinya sudah tidak bisa normal seperti ketiga kakaknya lagi, Lisa juga menjalankan kemoterapi dan pengobatan lainnya, Lisa sudah pasrah akan kondisinya itu .
Ruang tv adalah tempat favorit mereka Sekarang, dimana semua anggota keluarga akan bersantai dan berkumpul seperti saat ini, mereka bercanda ria bersama.
Di balik bahagianya keluarga song ternyata dari atas balkon ada Sohee yang menatap iri pada kebahagiaan keluarga itu, dia muak akan senyum yang tercipta di bibir Lisa
"Kita lihat saja nanti apa kau akan masih bisa tersenyum seperti ini atau malah sebaliknya" setelah mengatakan itu Sohee berbalik dan berjalan ke arah kamarnya berada
"Ahahaa chaeng hentikan" jisoo terkekeh geli sang adik ketiganya itu terus menggelitiki tubuhnya
Lisa maupun Jennie hanya menatap ke arah kedua yeoja itu sembari ikut tersenyum.
"Ly besok kan hari ulang tahunmu, Lily minta hadiah apa dari eonni?" Lisa menoleh ke arah Jennie yang berucap
"Tidak ada eonni, kado Lily sudah Lily dapatkan" Jennie bingung kado apa yang di maksud sang adik pasalnya dari mereka berlima belum ada yang memberikan Lisa hadiah apapun.
"Kalian, kalianlah kado terindah Lily, melihat kalian semua tersenyum bahagia membuat Lily jga bahagia eonni" Jennie tersentuh atas ucapan sang adik dia menatap lekat pahatan indah wajah milik adiknya itu
"Kau juga kebahagiaan terbesar bagi eonni"
"Appa besok kita rayakan ulang tahun Lisa bagaimana?" Pinta Jennie pada sang ayah
"Aniya, Lisa tidak mau di rayakan Lisa hanya ingin bersama kalian saja" dengan cepat Lisa membantah ucapan sang Kaka
"Aniya Lisa, maksud appa hanya kita keluarga kita saja yang menghadirinya, bagaimana?" Dengan cepat Lisa menyetujui usulan sang ayah dan tersenyum setelah nya memeluk hangat tubuh kekar milik sang ayah
"Aigooo putri appa"
~~~~~
Mansion mewah itu sekarang terlihat cantik dengan hiasan dimana mana, banyak balon dan ada kue bertuliskan (saengil chukkae uri Olaf). Seperti janji sang ayah tempo hari dia tidak akan mengundang siapapun maka dari itu walaupun mansion ini di hias sedemikian rupa tapi di dalamnya hanya ada keheningan.
"Aigooo lihatlah putri eomma, neomu yeppeudda" Hye Kyo berucap tersenyum ke arah Lisa
"Eomma juga sangat cantik" Lisa menimpali pujian sang ibu atas dirinya.
"Baiklah nak ayo" ajak sang ibu.
Pesta ini hanya di hadiri oleh keluarga song, sang ayah seo Jun, dan pastinya si pemberontak keluarga Sohee.
"Saengil chukka hamnida saengil chukka hamnida saranghaneun uri olapeu saengil chukka hamnida" mereka bersorak ria dan bertepuk tangan saat Lisa berhasil meniup lilin itu hingga padam.
Suapan demi suapan Lisa layangkan pada seluruh anggota keluarganya, sekarang potongan terakhir Lisa berikan pada Sohee, sebelum kue itu berhasil mendarat di tangan sang bibi, Sohee dengan cepat menarik tubuh Lisa ke dalam dekapannya untuk memberi selamat.
"Lisa ada satu rahasia besar yang keluarga mu sembunyikan darimu" Lisa mengernyitkan keningnya heran, apa yang di maksud sang bibi, rahasia apa?
Setelah Sohee melepas pelukan itu Lisa dengan cepat kembali ke tempat semula
"Baiklah....." Sebelum Minho melanjutkan perkataannya tiba tiba lampu mati dan hanya menampilkan sebuah monitor besar di hadapan mereka, tiba tiba monitor itu menyala dan yang pertama kali terlihat adalah Minho dan seo Jun yang sedang berbicara di taman rumah sakit.
Minho terkejut pasalnya itu adalah perbincangan dirinya dan sang ayah mengenai identitas Lisa, dengan cepat Minho menoleh ke arah sang bungsu
"Appa apa maksud semua ini?" Tanya Lisa menujuk monitor di depannya di sertai air mata yang menetes
"Jawab Lisa appa apa yang di maksud appa di video itu?" Minho tidak bisa mengelak sekarang, mengelak pun buktinya ada di depan mata
"Eomma apa ini?" Karena tidak mendapatkan jawaban apapun dari sang ayah Lisa kemudian berbalik dan menatap lekat wajah sang ibu
"Tenanglah nak, ini semua salah faham"
"Salah faham? Hah, sudah jelas itu appa eomma, salah faham apa maksudmu?"
"Nak tenangkan dirimu, jantungmu akan sakit nanti"
"Lupakan tentang penyakit ini dan jawab pertanyaan Lisa tadi eomma, apa maksud perkataan appa barusan?"
Lisa prustasi sekarang dia tidak mendapatkan jawaban apapun
"Baiklah kalian tidak akan menjawabnya kan?" Lisa berjalan ke arah meja di pojok sana dan menghancurkan satu buah gelas setelahnya pecahan gelas tersebut Lisa arahkan ke urat nadi di lengannya.
"Hey nak apa yang kau lakukan, lepaskan itu" Hye Kyo berujar panik
"Tidak sebelum kalian mengatakan yang sebenarnya, appa jawab pertanyaan lisa barusan, apa yang di maksud ucapan appa?"
"Appa" teriak Lisa dengan prustasi
"Baiklah, tapi turunkan pecahan itu sekarang juga" dengan cepat Lisa menurunkan lengannya
Sebelum mengatakan yang sejujurnya Minho menarik nafas terlebih dahulu berharap sang anak akan tetap tenang"Yang di katakan appa di video itu benar nak, eomma mu tidak pernah melahirkan dirimu kami menemukan mu di tengah jalan" setelah mengatakan hal menyakitkan itu Minho mendongak menyanggah air mata yang sebentar lagi akan lolos mengalir di pipinya
Semua anggota keluarga Lisa sudah menangis terisak melihat reaksi Lisa sekarang
"Jadi selama ini kalian membohongiku?" Wajah Lisa berubah datar
"Nak dengarkan eomma, walaupun Lisa tidak lahir dari rahim eomma tapi eomma sangat menyayangi Lisa" Hye Kyo hendak menghampiri sang anak tapi Lisa langsung memundurkan langkahnya.
"T-tidak hiks a-aku bukan anakmu, eomma tolong bangunkan Lisa ini pasti hanya mimpi buruk kan" Lisa menatap sang ibu dengan air mata yang mengalir deras
"Tidak nak, maafkan eomma" dengan gerakan cepat Hye Kyo memeluk tubuh ringkih sang bungsu
~~~~~
Note: terimakasih
Satu part lagi kita sudah di akhir nih 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
sister's
Acak"Lily bagaimana pun latar belakangmu kami tetap menyayangimu" song jisoo "Lily bagaimana pun kau itu adek kami" song Jennie "Kami sangat menyayangi mu ly" song chaeyoung "Tapi aku bukan bagian dari keluarga ini" song Lisa Note: baru terjun ke duni...