poison two

738 71 1
                                    

Dengan langkah kesetanan jisoo membuka pintu dan melihat sekeliling mencari kedua adiknya setelah tau keberadaan mereka lantas jisoo berlari menghampiri keduanya yang berada d sofa, Lisa masih mengejang sedangkan rose menangis terisak sembari memegang tangan sang adik erat.

"Chaeyoung-a wae geure?" Tanya jisoo  begitu panik saat melihat keadaan adik bungsunya yang sedari tadi mengeluarkan busa di mulutnya

"Chaeng juga tidak tau eonni tadi Lisa baik baik saja tapi tiba tiba dia mengeluh sakit perut dan setelahnya tubuh dia seperti ini" jawab rose dengan suara Isak tangis yang tak berhenti

"Tadi Lisa makan apa" jisoo kembali bertanya pada adik keduanya itu

"Kata Lisa hanya su..." Rose terdiam sejenak setelah itu dia langsung pergi ke dapur dan mengecek satu kotak susu yang tergeletak di atas meja, dengan langkah tergesa rose melihat tanggal expired susu itu, begitu melihatnya rose terkejut.

"Eonni" rose berteriak dan berlari ke arah jisoo

"Li hah lisa minum susu yang telah kadaluarsa, kita harus cepat membawanya ke rumah sakit eonni" jisoo yang mendengarnyapun begitu panik dan khawatir, jisoo lantas memanggil Kris untuk segera membawa Lisa ke mobilnya

Kris adalah supir pribadi Minho tapi Kris sering di tugaskan untuk antar jemput Lisa

Setelah sampai di rumah sakit tubuh Lisa di gendong Kris dan di tidurkan di brankar setelah itu para suster mendorong tubuh Lisa.

Sedang asik bercanda ria bareng kai Jennie melihat ada keributan di lorong rumah sakit karena gadis berpipi mandu ini khawatir dia lantas menarik pelan tangan kau dan berjalan ke arah suster mendorong seorang pasien

Karena begitu terkejut Jennie sampai menutup mulut menggunakan kedua telapak tangannya

"Lisa" Jennie dengan cepat menghampiri Lisa dan ikut mendorong brankar yang di tiduri Lisa itu

~~~~

dinginnya koridor rumah sakit tidak membuat semua orang yang sedang duduk di kursi berniat pergi, mereka menunggu dengan mengeratkan tangan dan merapatkan doa, mereka begitu khawatir akan kondisi si bungsu di dalam sana

Sudah hampir satu jam Jennie bersama kai berada di dalam ruangan itu, kai sengaja menemani Jennie karena kalau tidak mungkin Jennie tidak akan menangani adiknya dengan tenang kai juga takut terjadi apa apa jika hanya Jennie yang menangani gadis berponi itu.

"Appa kenapa Jennie eonni lama sekali di sana, apa terjadi sesuatu dengan Lisa" rose menghampiri sang ayah dan menggenggam erat tangan kekar milih Minho

"Tidak akan terjadi apa apa pada uri lisa kita, dia adik rose yang paling kuat kan maka serahkan pada Lisa dan Jennie eonni mu eoh" usaha sang ayah menguatkan anak ketiganya itu dengan memeluk erat sang empu

Sebagai jawaban rose hanya mengangguk kan kepalanya pelan dan semakin mempererat pelukan sang ayah

~~~~~~~

"Lily eonni mohon bertahan eoh" Jennie begitu panik dengan kondisi Lisa yang tak kunjung membaik, badan Lisa terus mengejang dan obatnya pun belum bereaksi sama sekali padahal racun yang ada pada tubuh Lisa sudah kai keluarkan hampir semuanya.

"Tenangkan dirimu Jennie, jika kau seperti ini maka akan mempersulit kita untuk menyembuhkan uri Lily" kai panik sama seperti Jennie tapi jika dia ikut panik maka keadaan akan semakin kacau jadi mau tidak mau dia harus bersikap tenang.

"Bagaimana aku bisa tenang ka-kau tidak lihat kondisinya kai dia terus mengejang seperti ini" ucap lirih Jennie di sertai Isak tangis yang akan membuat siapapun yang mendengarnya ikut menangis

Kai kembali menyuntikan obat pada tubuh Lisa dan setelah beberapa menit akhirnya obat itu mau menjalankan tugasnya, tubuh Lisa mulai tenang dan tidak mengejang seperti tadi lagi

"Syukurlah, lihatlah uri Lisa sangat kuat jen, berhentilah menangis eoh" kai mengusap air mata Jennie seraya memeluk sang kekasih dengan nyaman memberikan ketenangan

Klek

Semua orang bangun ketika mendengar pintu UGD terbuka, Jennie langsung menghampiri sang Kaka dan adiknya gadis berpipi mandu itu langsung mendekap tubuh keduanya dengan sangat erat dan kembali terisak

"Ada apa Jen, apa terjadi sesuatu padanya?" Tanya jisoo

"Eonni katakan sesuatu jangan buat kita khawatir, eonni" baik pertanyaan jisoo maupun rose tidak Jennie tanggapi dia terus menangis terisak di pelukan keduanya dan hal itu semakin membuat semua anggota keluarga khawatir

"Nak apa Lisa baik baik saja" karena tidak mendapatkan jawaban dari sang anak Minho berjalan menghampiri kai dan memegang kedua bahu calon menantunya itu dengan berharap mendapat kan jawaban

Song Hye Kyo memejamkan matanya dan meremas tangan nya sendiri takut takut akan jawaban kai nanti

"Gwenchana abeoji Lisa selamat".

Dapat kai lihat ekspresi wajah yang tadinya tegang dan penuh kekhawatiran sekarang berubah menjadi ekspresi lega, melihat sang istri yang meluruh kelantai Minho dengan cepat menghampiri nya dan memeluk seraya mencium dengan lekat kening sang istri.

~~~~~~~

Note: terimakasih

sister'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang