📌Prolog

251 38 22
                                    

>ASSALAMU'ALAIKUM......👋🏻

>MAAP SEBELUMNYA BAGI PARA PEMBACA, SOALNYA INI PERTAMA KALINYA BAGI AKU MEMINDAHKAN IMAJINASI Di SINI,JADI TOLONG MAKLUMI YAA KALO BANYAK TYPO^_^

>MAAP SEBELUMNYA BAGI PARA PEMBACA, SOALNYA INI PERTAMA KALINYA BAGI AKU MEMINDAHKAN IMAJINASI Di SINI,JADI TOLONG MAKLUMI YAA KALO BANYAK TYPO^_^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+HAPPY READING+

"Bismillahirrahmanirrahim"

"Terkadang kita tidak menyadari bahwa
takdir itu lebih indah dari
ekspetasi"


Di sebuah kampung damai dan sejahtera ,seorang gadis mungil dengan jilbab pinknya tampak asyik bermain-main di padang rumput yang rimbun.
Angin berhembus pelan sampai dapat mengibaskan jilbab sang gadis,ditambah lagi senyum lebar yang menenangkan bagi orang yang melihatnya.

Tunggu!! Sepertinya dia tengah mengejar seekor kupu-kupu dan gagal menangkapnya, namun bukan dia yang menyerah begitu saja.
Gadis kecil itu justru semakin gencar kesana-kemari mencari serangga cantik yang dari tadi beterbangan di sekelilingnya.

"Ilya...!"

"Ilya....!"

"Jangan lari-lari, nanti jatuh!"Ucap seorang pemuda berusia 17 tahun yang tengah mengawasi pergerakan sang gadis.
"Biarkan dia bermain Nak!"sahut seseorang dari belakang, mendengar itu pemuda tersebut langsung menoleh dan membalikkan tubuhnya kaget.

"Oh....!! Assalamualaikum Paman Hafiz !"Pemuda itu menyalimi tangan pria paruh baya tersebut dengan takdzim.Beliau adalah teman dekat sang ayah jadi tidak heran bila keduanya terlihat akrab. Sedangkan yang di panggil Paman Hafiz pun tersenyum ramah tampak tenang ketika melihat putri kecilnya senang berlarian kesana kemari dengan tanpa beban,setelah beberapa bulan lamanya gadis itu terus menangis karena ditinggal sang ibu wafat.

"Syukron jazakallah telah menjaga putriku nak Mumtaz!"

Pemuda bernama Mumtaz pun menganggukkan kepalanya tersenyum ramah.

"Bagaimana perkembangannya? Apakah ilya ada merepotkanmu Nak?"

"Oh,sama sekali tidak Paman! justru ilya sangat aktif dalam keseharian nya,dia hanya pernah dua kali menangis jika di bandingkan dengan sebelumnya."Tutur Mumtaz sopan yang membuat paman Hafiz semakin bangga dan memercayakan putrinya pada pemuda itu.

"Masyaallah!! Sudah banyak berubah ya ternyata!"

"Alhamdulillah wa syukurillah,begitulah Paman!"

Pria paruh baya itu memperhatikan antara Mumtaz dan putrinya dengan kepala bergantian seraya tersenyum samar.Dalam hatinya pemuda yang bernama Mumtaz tersebut terlihat begitu berhati-hati dalam mengawasi sang putri yang masih asyik bermain sendiri,gadis kecil yang lucu dan tampak menggemaskan di mata semua orang yang melihatnya.

Setelah terjadi perbincangan sejenak keadaan pun menjadi hening, dan masing-masing terdiam larut dalam pikirannya.Mumtaz memandang gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang terlihat gemas jika sedang berlarian seperti itu.

THE PAST REPEATING IT SELF  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang