📌 Tiga

147 44 3
                                    

==SELAMAT MENIKMATI CERITA _^^_
==TULIS ULASAN KLEAN DI KOLOM KOMENTAR ^^

_________________________________________

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★★

> HAPPY READING <

° BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM °

*
*
*

Beberapa gedung tingkat berwarna putih itu terlihat menjulang tinggi di sebuah Kota bersejarah dan berpasir, yang dulunya sampai sekarang pun di sebut sebagai kota para nabi.

Namun pada langit malam yang agak mendung ini lebih tepatnya pada sebuah bangunan kokoh lantai 16 dengan nomor kamar A-1135.

Seorang laki-laki dengan style kaus hitam polos tampak duduk santai disebuah sofa jarinya sibuk menari kesana-kemari diatas papan seluncur mini, rambut yang masih terlihat basah dan berantakan nya membuat kadar ketampanan dari salah satu turunan Basyaiban itu semakin bertambah.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang berbunyi nyaring, membuat pergerakkan si tuan rumah berhenti sejenak dan meletakkan ponsel nya di atas nakas, sebelum akhirnya bangkit dari tempat ternyaman lalu melangkah kan kaki untuk membukakan pintu.

"Good night !!! assalamu'alaikum tuan rumah?" sapa seorang laki-laki yang sudah tidak asing lagi, bersama-an dengan itu tangan si tamu yang mengarahkan tangan nya ke depan membawa sebuah bingkisan , jangan lupakan dengan syndrome tamu tapi temannya ini ketika lagi dalam mode ala-ala bencong, wajah yang selalu dipasang senyum godaan alias senyum genit membuat siapa pun jika melihat nya malah membuat geli.Dia adalah Wildan, Wildan Syakir Fatahillah

"Ngapain lo senyum-senyum gitu?"Tanya laki-laki bernama Azriel itu dengan tangan yang dilipat dada seraya memasang wajah jutek.Dia agak malas menanggapi satu temannya ini ketika sedang dalam mode konyolnya,bisa di bilang sensitif sih!

"Dih! Orang salam tuh dijawab,!"sungut Wildan bukan nya malah galak-in gue!seraya bergumam dalam hati
"Hmm"
"Eh! Ngomong-ngomong menjawab salam hukumnya wajib gak siih? Ucap Wildan si tamu tadi dengan berpura-pura tidak tau.
"Wajib!"
"Nah tu,lo tau?"
"Hmm"
"Hem-hem,gundul mu!kalo ada yang ngucapin salam tuh dijawab oneng,bukan nya hm hm,mulu! Udah ustadz juga kalo lo lupa!"

"Wa'alaikumsalam warahmatullah,udah tuh terus kenapa lo malem-malem dateng kesini?kok tumben?" Tanyanya pada tamu tak diundang itu(hehe) yaa,karena tidak seperti biasa temannya ini datang di malam hari mengetuk pintu.

"Gue tau malam ini lo lagi laper soalnya tadi siang ada yang bilang belum sempet belanja gitu, jadi ini gue berinsiniatif buat bawain sesuatu ke rumahnya !"Ucap Wildan lagi seraya menyodorkan apa yang dia bawa tadi pada si pemilik rumah.

Sedangkan si tuan rumah hanya tersenyum tipis, saangatttt tipis sampai tidak ada yang tau kalau dirinya sedang menyunggingkan senyum.
Namun tidak lama kemudian dia cepat merubah wajah nya menjadi datar kembali.
"Nah!karena gue inget elo jadi gue bawain kesini tu makanan dan pasti nya lo bakal seneng kok!"

THE PAST REPEATING IT SELF  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang