Kisah seorang remaja yang sedang mencari jati diri serta mencari pelabuhan hati nya. Kisah yang pernah gagal sebelumnya menjadikan sebuah pelajaran yang berharga. Kini mereka sama - sama mengukir cerita cinta bersama dan berharap ini adalah pelabuha...
Pada pagi harinya, tiba - tiba Langit mendapat notif dari hp nya, chat tersebut berasal dari Gunung. Ia menanyakan maksud dan tujuannya mengechat semalam, mungkin ada hal penting? Menurut Gunung.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Akhirnya, mereka pun setuju untuk membahas tentang ekskul nya di taman belakang sekolah. Taman sekolah yang luas dan hanya anak - anak tertentu saja yang minat untuk datang ke taman ini.
Karena taman ini sangat dijaga ketat oleh sekolah, jika ketahuan ada yang berpacaran di taman ini atau melakukan hal - hal yang tidak baik, akan segera ditegur dan mendapat peringatan keras tidak boleh menginjakkan kaki lagi di taman ini.
Saat bel istirahat kedua berbunyi, gunung keluar dari kelas menuju ke mushola untuk melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu.
Lain hal dengan langit, ia sedang halangan, jadi ia merenung sejenak di kelas nya sambil memikirkan hal apa saja yang akan terjadi nanti? Apakah benar mereka hanya akan membahas persoalan tentang ekskul? Atau akan ada bahasan lain yang mereka obrolkan?
Sungguh... Hal yang tak pernah terbanyangkan sebelumnya oleh Langit akan berbicara langsung dengan seseorang tidak melalui perantara teman atau chat.
"Langit!! Oyy..." Panggil salah satu temannya sambil menggebrak meja. Langit pun tersenjak kaget mendengar nya.
