PART 5

84 5 0
                                    

Happy reading 💕💕

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan waktu 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan waktu 15.07, kini Langit sedang menunggu Gunung yang akan datang sebentar lagi.

Tin...tin... (suara klakson motor, ceritanya)

"Dengan mbak Langit?" Canda Gunung.

"Apaansih kak." Sewot Langit dengan muka sedikit masam. Gunung yang mendengar nya langsung tertawa terbahak - bahak.

"KAK GUNUNG!!" Pekik Langit. Gunung yang semula tertawa menjadi terdiam menatap Langit dingin.

"Udah, naik buruan!" Perintah Gunung cepat. Langit hanya mengikuti perintah Gunung, agar tidak terlalu lama dan membuat Gunung marah.

Setelah Langit duduk manis di bangku belakang motor, Gunung segera menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Gunung belum menanyakan alamat rumah Langit, sebab ia akan membawa Langit ke suatu tempat. Tempat yang selalu ia datangi ketika sedang ada masalah.

"Kak, kita mau kemana?" Tanya Langit yang melihat ke arah sekitarnya bahwa ia sudah menjauh dari arah untuk ke rumah nya.

"Kak arah rumah aku bukan kesini." Ujar Langit sedikit berteriak agar terdengar oleh Gunung. Gunung tidak menjawab pernyataan dari Langit, ia terus menjalankan motornya dengan kecepatan normal hingga ia memberhentikan motor nya disalah satu toko pakaian bernama 'Koh Ang.'

"Kak, kita ngapain kesini?" Tanya Langit dengan ribuan tanda tanya di kepala nya. Lagi - lagi Gunung mengabaikan pertanyaan Langit. Gunung segera turun dari motornya lalu berjalan masuk ke dalam toko tersebut, diikuti dengan Langit dibelakang nya.

"Lo pilih mau baju dan celana yang mana gih sana, gua mau ngajak jalan - jalan tapi gak enak kalo ngeliat nya kalo rok lo kena darah gitu." Ujar Gunung sambil menyodorkan uang merah 3 lembar.

"Kak, aku mau pulang aja." Tolak Langit.

"Ikutin aja kata-kata gua, Langit..." Paksa Gunung dengan memberikan uang tersebut di tangan Langit. Langit pun hanya bisa pasrah menerimanya dan mulai memilih - milih baju.

GUNUNG & LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang