Bonus Page

709 70 5
                                    

Hari ini, hari dimana peresmian proyek telah selesai dibangun dan juga, berkat ancaman yeji, sang direktur menjadi lebih berhati hati dalam bertindak.

Jadilah hyunjin dan yeji kini menghadiri pesta pembukaan yang diadakan di rooftop gedung pencakar langit yang tinggi.

Jadilah hyunjin dan yeji kini menghadiri pesta pembukaan yang diadakan di rooftop gedung pencakar langit yang tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat atas proyek kalian" ucap seungmin sembari menaikkan gelas winenya.

Yeji dan hyunjin tersenyum kecil.

"Gomawo" jawab mereka bersamaan

"Mampirlah ke kedai besok, akan kuberi free americano, sallute" seungmin memberi senyuman sebelum akhirnya ia kembali berbaur bersama tamu undangan yang lain.

"Ingin kuambilkan sesuatu?" Tanya hyunjin kepada istrinya ini.

"Aku ingin sesuatu yang manis" ucap yeji

Hyunjin mengangguk

"Akan kuambilkan sesuatu yang manis, semanis senyummu?" Ucap hyunjin menggoda yeji.

"Apa kita masih terlihat seperti anak remaja 15 tahun?" Tanya yeji kesal karena hyunjin selalu menggodanya dengan kata kata cringe khas anak remaja.

"Baiklah baiklah" hyunjin menarik kursi dan mempersilahkan yeji duduk.

"Tunggu sebentar jangan pergi kemana mana" hyunjin membenahi tatanan baju yeji bagian bawah, ia dengar wanita hamil lebih suka duduk dengan nyaman.

"Ah palliwa!" Yeji mulai kehilangan kesabarannya dan tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah palliwa!" Yeji mulai kehilangan kesabarannya dan tertawa kecil.

"Baik baik" hyunjin mulai menjelajahi sekitar

Ah

Ia menemukan satu

Pudding caramel, yeji pasti suka!

"Hwang hyunjin hn?" Ternyata ada tamu yang tak terduga.

"Hwang hyunjin hn?" Ternyata ada tamu yang tak terduga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin menoleh dan ia menyesal.

Seharusnya ia mengabaikannya saja, ia bosan bertemu laki laki ini terus menerus.

"Mwo?" Jawab hyunjin ketus.

"Kudengar yeji sudah sembuh, Ah benar kau bahkan baru tau yeji sakit setelahku" sindir yeonjun

"Siapa peduli, ia sudah sembuh, tidak masalah aku tau kapan" jawab hyunjin.

"Benar siapa peduli? Toh Kontrak kalian sudah selesai" ucap yeonjun

Hyunjin tersenyum miring dan mendekatkan dirinya, sepertinya akan asik menggoda laki laki ini.

"Benar, kontrak kami sudah selesai sayang sekali" hyunjin menundukkan kepalanya memasang wajah sedih, drama

Yeonjun tersenyum licik

"Kalau begitu berikan yeji padaku"

Hyunjin menatap yeonjun,

"Apa kau siap menerima yeji?" Tanya hyunjin

"O" jawab yeonjun

"Sepertinya akan ada seseorang yang tidak setuju"

"Kau mabuk? Siapa?" Tanya yeonjun

Hyunjin mendekatkan telingannya pada yeonjun

"Keturunanku yang sedang tinggal di perut yeji"

Yeonjun terkejut dan dengan otomatis menatap yeji dari kejauhan.

Sialan

Kenapa ia tidak menyadari jika perut yeji membuncit?

"Menyerahlah yeonjun, kau sudah ada di ujung jurang, dan tidak akan bisa berjalan maju lagi" ucap hyunjin dengan nada angkuhnya.

Yeonjun hanya terdiam sementara hyunjin kembali kepada yejinya,

Sebelum itu hyunjin berkata

"Ah benar, terimakasih sudah mengatakan aku tidak bisa menyentuhnya, karena setelah itu, aku menyentuhnya setiap pagi, siang dan malam"

Selesai, hyunjin sudah puas membalas kata kata yeonjun saat itu, ia melanjutkan langkahnya kembali pada yejinya.

"Lama sekali" keluh yeji

"Kolega" ucap hyunjin dan menyodorkan puddingnya

"Gomawo" ucap yeji

Hyunjin bersimpuh untuk menyamakan tingginya dengan yeji.

"Akulah yang selalu berterimakasih yeji, bisa kembali sehat dan menjaganya dengan baik" hyunjin mengusap pipi yeji, menadahnya dalam tangannya.

Yeji tersenyum dan memejamkan matanya.

"Hyunjin" panggil yeji lirih.

"Hn?"

"Aku lapar" itulah yang dikatakan yeji dalam damainya.

Hyunjin tertawa kecil, ia gemas dengan istrinya ini. Hyunjin pun mendekatkan wajahnya padan wajah yeji untuk menciumnya.

"Auh! Seperti dunia milik kalian saja!" Keluh orang yang tanpa diundang masuk dalam peecakapan.

Han mendengus kesal, bagaimana tidak, hyunjin dan yeji bermesraan disebelah han, yang mana han sudah berada disana sejak awal.

Mereka pikir han apa? Hantu?

Hyunjin dan yeji tertawa dan akhirnya yeji bangkit dari bangkunya.

"Baik baik, kajja chagiya" hyunjin semakin menggoda han dengan merangkul pinggang yeji.

"Auh!" Han hanya membuang mukanya kesal.

Hyunjin kini membawa yeji untuk pergi meninggalkan pesta, meninggalkan tempat ramai ini menuju tempat dimana mereka bisa berdua saja.

Dari Musuh bebuyutan a.k.a rival

Menjadi

Sesuatu yang tidak dapat dipisahkan

Kemanapun yeji pergi hyunjin akan selalu mengikuti, dimanapun hyunjin pergi yeji akan selalu mengikuti.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang