3. Contract

477 73 4
                                    

Karena keadaan hyunjin semalam yang kurang baik, hari ini hyunjin datang lebih siang.

Pukul 9 pagi hyunjin berjalan menuju ruangannya dengan Americano ditangannya.

Ia memijat pelipisnya.

Ia masih kesal, lelah dan tidak terima dengan keputusan.

Hyunjin yang baru saja membuka ruangannya disambut oleh

"selamat pagi" ucap wanita yang duduk di sofa khusus tamu, lengkap dengan pakaian mahal, Americano dan gaya duduk yang anggun.

Ia tersenyum lebar menyambut hwang hyunjin.

Ia tersenyum lebar menyambut hwang hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin terkejut.

Pasalnya

Apa yang hwang yeji lakukan disini?! Pagi pagi?! Di ruangannya.

"siapa yang mempersilahkanmu masuk?" tanya hyunjin dingin.

Ia malas melihat wajah hwan yeji dan memilih untuk melanjutkan kegiatannya untuk meletakkan tas kerja dan duduk di singgasananya yang nyaman.

"kasar sekali, seperti semalam" ucap yeji.

Hyunjin tidak mengerti maksud yeji.

Semalam?

Ia tidak ingat apapun.

"Kemarilah, aku akan memberikanmu penawaran yang baik" ucap yeji.

Hyunjin ragu.

Haruskah ia menurutinya?

"katakan langsung saja" ucap hyunjin.

"duduk disini atau kau akan menyesal?" ancam yeji dengan serius sampai menghilangkan senyumnya.

Hyunjin akhirnya mengalah, ia duduk di hadapan yeji.

Yeji mengeluarkan dokumen yang terbungkus oleh amplop berwarna coklat.

"Untukmu, kau sangat menginginkannya bukan?" tanya yeji.

S..seolma! Tidak mungkin yeji menyerahkan proyek sebesar ini, semudah inikah?!

Pikiran hyunjin menerawang jauh, apa ini hanyalah sebuah jebakan atau tipuan gadis licik ini?

"jangan coba coba mempermainkanku" ancam hyunjin.

"aniya, apa wajahku terlihat mempermainkanmu?" tanya yeji.

Yeji memang sedang serius.

Hyunjin tau itu.

"bagaimana?" tanya yeji.

Hyunjin pun yang masih ragu memberanikan membuka amplop dokumen yang berisi perjanjian kontrak tersebut.

Benar, yeji belum menanda tangani kontrak tersebut.

"apa gantinya?" tanya hyunjin to the point

"tidak ada gantinya karena aku juga akan tetap terjun dalam proyek ini" ucap yeji.

"bagaimana bisa?" tanya hyunjin tidak mengerti

Yeji tersenyum miring dan mengeluarkan dokumen lain dari tasnya.

Ia mengatakan satu kata ajaib

"merger" ucap yeji

Hyunjin terkejut

Bagaimana bisa kedua perusahan besar ini disatukan? Dalam jangka waktu secepat ini? dan yeji maupun hyunjin harus membagi asset?!

"maksudmu?" tanya hyunjin masih tidak mengerti.

"baca" yeji memberikan dokumen itu.

Bedanya dokumen ini lebih tipis.

Hyunjin meraih dokumen itu dan membacanya dengan teliti, matanya membulat tepat dikata kata.

.....menikah....

déjà vu, karena, sejak sekolah setiap bertemu yeji kata kata favorit hyunjin adalah.

"kau sudah gila?!" tanya hyunjin.

Yeji mengangkat kedua bahunya.

"hanya sampai proyek ini selesai" ucap yeji.

Hyunjin membaca kontrak tersebut secara keseluruhan.

Benar

Pernikahan mereka berhenti sampai proyek telah selesai.

"mudah bukan?" tanya yeji.

Hyunjin menggertakkan giginya.

"menikah, kau yakin dengan itu?" tanya hyunjin.

Yeji hanya memutar bola matanya malas.

"take it or leave it" yeji menyodorkan bolpoin mahal kesayangannya.

Hyunjin kini benar benar memikirkan bagaimana ia bisa menjalankan proyek itu, proyek impiannya.

Maksudku

Hwang yeji, memberikan proyeknya dengan Cuma Cuma, apa itu mungkin? Syaratnya menikah dengannya? Tidak masuk akal

Tapi proyek ini

Hyunjin sangat menginginkannya

Lagipula

Tidak ada keganjalan dalam surat kontrak

'menikah sampai proyek selesai' hanya itu yang dikatakan.

Akhirnya hyunjin meraih pena milik yeji dan menandatangani diatas materai.

Yeji tersenyum.

Ia juga menandatangani kontrak itu.

"selamat,proyek ini akan menjadi milikmu juga" ucap yeji.

Tangan hyunjin bergetar ketika meraih proyek itu.

Eits

Tidak semudah itu

Yeji mengeluarkan ponselnya dan memutar screen recordnya semalam.

'dan satu lagi! Laki laki yang akan menikah denganmu adalah laki laki paling sial! Kau dengar? Karena kau gadis sialan'

"selamat juga, kau akan menjadi lelaki paling sial" ucap yeji dengan senyum liciknya.

"mwo?!" tanya hyunjin terbata.

Yeji akhirnya memberikan proyek itu dan berdiri untuk mendekati hyunjin.

Yeji mendekatkan bibirnya dengan telinga hyunjin dan membisikkan.

"sampai jumpa di altar"

Yeji memakai kaca mata hitamnya dan berjalan meninggalkan hyunjin yang terpaku.

Laki laki sial

"kapan aku mengatakannya?!" hyunjin mengecek ponselnya.

Benar

Ia menghubungi yeji semalam.

"SIALAN!!!" teriak hyunjin.

♤TBC♧

Don't forget to click vote ⭐ or leave a comment down below cause your presence are mean so so so much for me ❤

Upload setiap malam around 10-11 PM.

Wishing you guys Health and Wellness

#hyunjin #yeji #2hwang #hyunjinyeji

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang