13. Missing her

510 60 4
                                    

"aku tau pernikahanmu hanya permainan" ucap yeonjun.

Yeji me roll matanya malas.

"lain kali saja" yeji menyingkirkan tangan yeonjun tapi ia terlalu lemas.

"aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulanginya yeji" yeonjun kini memegang kedua pundak yeji.

"aku akan menjagamu, menyayangimu, aku bersumpah"

Yeji hanya menundukkan kepalanya.

"kumohon yeji, berpisah denganmu adalah hal yang paling kusesali jadi maa-" belum selesai yeonjun bicara yeji sudah terjatuh ke tanah.

"yeji!" yeonjun pun menepuk pipi yeji untuk menyadarkan.

"Agassi!" sang supir akhirnya menhampiri yeji.

"buka pintunya!" perintah yeonjun dan yejipun dibopong masuk ke dalam mobilnya sendiri.

Yeji jatuh pingsan.

-----------------------------Seaside Field--------------------------

Pukul 15.00

Itulah yang yeji baca saat ia membuka matanya sontak ia terkejut.

Seingatnya ia dalam perjalanan menuju ke dokter pribadinya tapi.

Ruangan ini tampak asing.

"yeji" ucap seseorang di sebelahnya.

Yeji menoleh dan terkejut, yeonjun duduk disebelahnya.

"bagaimana bisa?" Tanya yeji.

Yeonjun menaikkan sebelah alisnya.

"akulah yang harusnya bertanya"

"bagaimana bisa? Kau belum sembuh?" Tanya yeonjun.

Yeji memalingkan mukanya.

"bukan urusanmu bukan" ucap yeji.

Yeonjun tau, yeji sudah lama sakit, dan ia meninggalkannya sendirian.

"dihari itu, kau berbohong tentang kesembuhanmu?"

Yeji tersenyum sinis "sembuh tidak sembuh kau juga akan tetap berangkat"

"aniya!" marah yeonjun.

"aku tidak akan meninggalkanmu jika tau kau seperti ini!" ucap yeonjun.

"ohya?" Tanya yeji menantang.

"bagaimana dengan wanita yang kau cium di club?" Tanya yeji.

"aku dalam keadaan mabuk yeji aku tidak sadar! Kau bahkan tau semua perjuangan yang kulakukan juga untukmu! Semua untukmu!" ucap yeonjun.

Yeji membuang mukanya, ia tau yeonjunnya dulu melakukan hal lebih dari itu.

"apa hyunjin tau?" Tanya yeonjun.

"bukan urusanmu" yeji kini mendudukkan dirinya.

"jangan sekali kali membicarakan kejadian ini didepannya atau aku akan membencimu selamanya" ucap yeji.

Yeonjun menaikkan alisnya.

Ia mengangguk mengerti ternyata hyunjin belum tau.

"aku menghargai semua yang telah kau lakukan, tapi ini kata kata terakhirku, aku tidak bisa kembali yeonjun" ucap yeji yang kemudian beranjak pergi dari kamar yeonjun.

--------------------------Seaside Field------------------------------

"sialan, kenapa yeji belum pulang, ini sudah pukul sembilan malam" hyunjin kini tengah sibuk mondar mandir di ruang tamu, kamar, ruang tamu, kamar.

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang