BOOM!!
Seolah ada bom yang meledak di tengah-tengah mereka, Konoha hampir kehilangan Hokage-nya.
***
"A-aduh-baru ku bilang akan tidur nyenyak!" Kankuro menggerutu. Dia memegangi kepalanya yang terasa pusing. Selanjutnya, pemandangan yang mengerikan terpotret di hadapannya.
"H-Hokage-sama!"
Rokudaime Hokage, Hatake Kakashi, menerima tusukan di berbagai bagian tubuhnya. Itu seperti besi panjang, menembus di bagian dada dan kedua bahunya. Wajahnya memucat, tubuhnya bergetar, darah segar mengalir keluar dari tubuhnya, napasnya tersenggal. Dia duduk bertumpu pada kedua lututnya. Rasa sakit tak tertahankan membuatnya merasa lebih baik mati saat ini juga.
Onyxnya menajam, sorot matanya mengamati sekitar. Hanya ada orang-orang yang berlindung di bawah meja, tapi anehnya, tidak ada yang terluka apalagi pingsan. Dia menoleh ke belakang, ada Gaara, Kankuro, A, dan Killer B. Mereka tampak tergores luka kecil dan tergeletak di lantai, seolah pusat serangan ini hanya mengarah padanya.
Entah mengapa, dia merasa waktu berjalan begitu lambat sehingga dia bisa mengamati tubuh kecil yang tampak rapuh berdiri tak jauh di depannya. Batin Kakashi bertanya-tanya mengenai identitasnya.
"Papa!"
Anak itu berlari menghampiri Kakashi. Anak kecil, seusia balita, dengan senyum riang di wajahnya yang begitu manis. Kaki-kaki mungilnya melangkah, kedua tangannya direntangkan dan berakhir pada berlabuhnya pelukan hangat. Hatake Kakashi membeku. Dia tidak bisa mendengat suara lain kecuali suara anak itu. Semua terasa seperti mimpi. Seperti latar belakang mereka hanya sekumpulan ruang putih yang menyesakkan.
"Nanti kita bertemu lagi, ya!"
CTAK!!
"Hah-hah.. hosh.. hosh.." Hatake Kakashi membuka matanya. Apa itu? Yang barusan..?
"Rokudaime, Anda baik-baik saja?" Gaara bertanya dengan wajah cemas. Pemuda itu meletakkan sumpitnya di atas meja.
Sumpit? Meja?!
Rokudaime seperti orang kebingungan. Dia celingak-celinguk, menoleh ke kanan-kiri-atas-bawah. Semua yang berada di meja itu memandangnya heran sehingga aktivitas mengunyah mereka berhenti sejenak.
GRRTT!
Kakashi berdiri, mendorong mundur kursinya dengan tiba-tiba. Ia dalam posisi bertahan mesk kebingungan menguasai kepalanya.
Genjutsu?!
Melihat Hokage yang bersikap aneh, Raikage tak henti bertanya-tanya. Kakashi menyadari keanehannya dan dia hanya berkata bahwa dia sepertinya kelelahan. Semua berjalan normal kembali, hanya saja kepala Kakashi tak henti bekerja mengenai peristiwa sebelumnya.
Khususnya tentang anak misterius itu.
Setelah makan malam, para kage dan pengawalnya kembali ke penginapan mereka yang tak jauh dari restoran. Sementara Kakashi juga harus segera kembali ke kantor. Pekerjaannya terus menumpuk yang menyebabkan dia kurang tidur. Ah, mungkin itu bisa menjadi faktor utama keanehannya tadi.
Sang Copy Ninja membuka pintu ruang kerjanya. Pemuda Nara tengah meletakkan setumpuk dokumen baru di atas mejanya. Mata malas Shikamaru bertemu malas Kakashi yang lebih malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Existence Manipulation
FanfictionA Kakashi & Shizune fanfiction __ Tujuh tahun sejak berakhirnya Perang Dunia Shinobi Keempat, masa-masa yang damai dihebohkan oleh kedatangan seorang anak laki-laki bersurai perak yang dapat menundukkan siapapun dan apapun di daratan muka bumi. Itu...