4; A Scientist and His Ambition

320 26 4
                                    

"Darah seharusnya bisa menjadi sumber DNA yang baik. Hm, ku rasa darah akan menghasilkan produk yang berhasil."

Seorang pria dengan jubah putih panjang khas ilmuwan sibuk bermonolog di laboratorium pribadinya. Dia mengamati belasan tabung berisi air dan seonggok daging tanpa nyawa. Rupa mereka seperti manusia, harusnya. Namun, semuanya juga terlihat berbeda dengan manusia seutuhnya. Ada yang tidak memiliki daun telinga, ada yang kelebihan kaki, ada yang jantungnya berada di luar, bahkan ada pula yang hanya terdiri dari kepala dan organ dalam.

"Orochimaru-sama pasti akan mengangkatku sebagai muridnya apabila aku berhasil dengan salah satu eksperimenku!" Serunya. Dia seperti psikopat yang bahagia di tengah-tengah gumpalan makhluk tak bernyawa.

"Nah, sekarang, aku harus membuat anaknya siapa, ya?"

Pria itu berjalan-jalan mengelilingi laboratorium lalu singgah di hadapan sebuah meja yang terdapat di tengah ruangan. Di atasnya tergeletak sebuah buku yang berisi daftar shinobi elite Konohagakure, atau dia menyebutnya sebagai kampung halaman.

"Uzumaki Naruto? Si Pahlawan? Ah, tidak, deh. Dia terlalu kekanakan untuk punya anak." Dia membuka halaman lain. "Nara Shikamaru? Ugh.. dia terlihat seperti orang yang tidak akan peduli pada anaknya." Lagi, dia membuka halaman berikutnya. "Yamanaka Ino? Huh, firasatku mengatakan dia akan lebih menyayangi kekasihnya dibanding anaknya." Pria itu menjadi kesal. Dengan bertenaga dia menutup buku tebal yang mana inspirasinya keluar ketika dia melihat sampul buku.

"Hokage-sama?"

Dia berpikir sejenak. Sejujurnya Rokudaime Hokage adalah kandidat yang bagus, tetapi dia masih memikirkan keselamatannya. Hokage itu, 'kan, orang nomor satu di Konoha, jelas dia orang yang kuat dan keamanan di sekitarnya juga tinggi. Lantas bagaimana caranya dia bisa mengambil sampel darah Hatake Kakashi?

"Rumah sakit!" Sang Ilmuwan melompat riang. Rumah sakit pasti memiliki sampel darah Kakashi, salah duanya karena Kakashi rutin ikut pemeriksaan kesehatan dan sesekali melakukan donor darah.

"Yosh! Masalah bagaimana cara mendapatkan sampelnya bisa dipikirkan nanti. Sekarang, siapa yang akan menjadi Ibunya?" Dia kembali bermonolog. Melihat buku daftar shinobi tak memberinya pencerahan. Dia bisa saja memilih asal, tetapi seperti yang sudah dikatakan, dia tak tertarik untuk merusak rumah tangga orang lain. Entah dia ini terpuji atau biadab.

"Apa ku pilih dari wanita yang dekat dengan Hokage-sama saja, ya? Ah! Dengan begitu, mereka, 'kan, jadi bisa merawat anaknya tanpa canggung! Uh! Gotoo Chishiki, kau memang jenius!" Gotoo Chishiki mengepalkan kedua tangannya dan terangkat setinggi-tingginya. Dia membakar semangatnya dan menjadi ambisius.

"Etto.. tapi aku tidak tahu siapa yang dekat dengannya.."

-

Perang Dunia Shinobi Keempat berakhir satu tahun yang lalu. Semua warga bahu-membahu membangun tanah air mereka, tak terkecuali Konoha. Konoha mengganti Hokage mereka pasca perang. Sisi baiknya, Hatake Kakashi mampu membawa Konoha pulih lebih cepat, bahkan dalam jangka waktu satu tahu ini, semua sudah kembali seperti sedia kala. Tugas Rokudaime berikutnya ialah mengembangkan Konoha dan itu tentu bukan perkara mudah.

Setelah beberapa minggu mendekam di dalam laboratorium, Chishiki akhirnya merasakan kehangatan sinar matahari. Dia perlu sedikit berkorban untuk meraih ambisi gilanya. Kakinya yang penuh luka akibat terkena cairan asam hasil eksperimennya berjalan penuh riang menuju Rumah Sakit Konoha.

Existence ManipulationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang