Terms & Conditions

6.8K 341 1
                                    

Chapter 7

**********

Aku menatap selembar kertas dihadapanku.

Kertas berkualitas yang dilapisi kain lembut berwarna emas dan berhiaskan pita silver pada bagian depan. Cantik.

Untuk keseluruhan aku menyukai undangan ini,tapi satu hal yang merusak segalanya adalah dalam undangan itu tertera namaku dan dia.

Justin Bieber & Catania Whiteford

Aku mendesah dan melemparkan undangan itu ketempat tidurku.Aku akan menikah. Astaga,aku masih belum mempercayai hal ini.

Justin memberiku beberapa hari untuk menyiapkan tamu yang akan datang keacara pernikahan ini.

Siapa yang harus kuundang?

Keluargaku? Hey,pernikahan ini hanya akan berlangsung 3 bulan . Akan jauh lebih baik bagi mereka tidak hadir dalam acara pernikahan sementara ini.

Teman? Well,aku tidak tertarik untuk berteman dengan gadis-gadis yang bersekolah di Highland School for Girls.Oleh karena itu aku tidak menjalin pertemanan dengan mereka.

Satu-satunya teman yang kumiliki adalah Zayn.

Zayn. Apa dia masih mengingatku? Dia teman lamaku disekolah lamaku -sebelum aku bersekolah di Highland School for Girls.

Aku meraih ponselku. Membuka menu kontak dan mencari namanya dalam deretan kontak yang kumiliki.

Zayn. Call.

Nada sambung terdengar dan aku masih sibuk mencari salam yang cocok untuk mengawali pembicaraan ini. Bagaimana aku akan memulainya ?

Hai,Zayn.Ini aku,Catania. Temanmu di sekolah lamamu. Aku akan menikah dengan pria tampan yang menyebalkan karena ia fikir ia bisa memiliki segalanya dengan uang.

Astaga,terdengar menyedihkan sekali olehku. Tidak,bukan itu yang akan aku katakana.

"Hallo"

Aku terlonjak ketika Zayn mengangkatnya.

"Hallo"jawabku cepat.

"Hallo"

"Yes,Zayn it-"

"Hallo"

"Zayn. Do you hear me . It's me. Cata-"

"Gotcha! Kena kau.Aku sedang tidak ada ditempat tinggalkan pesan setelah bunyi beep"

Aku terdiam mendadak. Begitu bunyi beep terdengar aku memutuskan sambungan dan melemparkan ponselku ketempat tidur.

Zayn,kau menyebalkan!

Aku membenamkan kepalaku kedalam bantal ,berteriak dibalik bantal yang meredam suaraku. Kakiku bergerak-gerak memukul tempat tidurku.

"Catania.Are you okay?"

Aku berhenti dan segera mengangkat kepalaku.Mom sudah terduduk ditepi tempat tidurku.Memandangku dengan senyuman diwajahnya.

Aku merubah posisiku menjadi duduk sembari mengangguk kecil padanya.

"Aku tidak melihatnya seperti itu..Seperti ada yang membebanimu" ujarnya lembut,menepiskan helaian rambut disisi wajahku.

"Tidak ada Mom.Aku hanya .. gugup" aku beralasan.

Mom tertawa kecil dan meraih tanganku kedalam pangkuannya.

"Kau tahu Mom bahagia kau bisa mendapatkan pria yang baik tanpa harus kami yang memilihnya"Mom mengulas senyum dan matanya memancarkan binary bahagia.

My Precious LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang