Chapter 37
*********
Catania Whiteford
Caren mengulurkan tangannya kepadaku,aku menggenggam satu tangan Caren dan satu tangan Mom. Tangan kami saling bertautan mengelilingi meja makan. Ini yang biasa kami lakukan sebelum makan malam , terlebih lagi besok adalah hari besar untuk Caren.
Dad mulai menyuarakan puji syukur dan do'a,aku memejamkan mataku dan menghayati ucapan Dad dengan baik.
Aku membuka mataku kembali setelah Dad mengakhiri do'a kami. Caren tersenyum senang sepanjang hari. Ia sangat bersemangat untuk penampilannya besok.
"Jadi ,siapa saja yang terdaftar dalam tamu undangan keluarga kita untuk besok Caren?" Tanya Dad sambil memberikan mangkuk sup untuk Caren.
"Tentunya Daddy, Mom dan Catania" ujarnya santai."Dan oh .. Justin juga"
Tanganku menggenggam erat sendok yang berada ditanganku begitu mendengar ucapan Caren."Kau mengundang Justin?"
Bahu Caren merosot begitu melihatku.Ia mengangguk.
"Kenapa?Justin,kan bukan keluarga ini"
"Catania,ia suamimu" protes Mom bersuara.
Aku mendengus kesal."Kami akan bercerai Mom"
Mom melebarkan matanya kepadaku dan ia mendelik sekilas kearah Caren yang kini menatapku dengan khawatir.
"Maaf" ujarku mengalah. Aku menunduk dan memainkan makanan dalam piringku.
"Catania, bagaimanapun Justin akan membiayai sekolahku di Julliard School,jadi mengundangnya dihari kelulusanku bukanlah masalah besar ,lagipula ia masih keluarga kita hingga saat ini ataupun besok" ujar Caren dengan wajah polos yang membuatku selalu ingat bahwa ia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padaku ataupun Justin.Mungkin jika Caren tahu yang sebenarnya ia akan merasa terkhianati olehku ataupun Justin.
Aku menarik bibirku membentuk senyuman yang –kuusahan terlihat tulus untuk Caren. Bagaimanapun besok adalah hari besar bagi Caren dan aku tidak akan membiarkan masalah diantaraku ataupun Justin menghancurkan kebahagiaannya.
Aku menggigit bibirku.Nada sambung yang terdengar meningkatkan kadar kegugupanku. Terlalu lama aku tidak mendengar suaranya secara nyata , terakhir kali aku mendengar suaranya dalam rekaman video itu aku menangis,karena menydari betapa aku merindukannya.
"Catania" Justin berujar dengan cepat.
"Selamat Malam" balasku kaku.
"Catania,dengarkan aku.Ak-"
"Tidak.Aku hanya akan membuat panggilan ini singkat Mr.Bieber.Besok,temui aku dan kita akan segera menyelesaikan urusan kita dengan segera" ujarku memotong Justin secepat yang kubisa. Aku tidak yakin untuk bisa bertahan dengan suara normal terlalu lama sedangkan saat ini aku tengah mati-matian menahan isakanku.
"Tapi Catania"
"Sampai jumpa besok Mr.Bieber.Selamat Malam"
Aku merosot duduk menyandar pada dinding. Tangisku kembali pecah begitu mengakhiri panggilan ini.Aku melingkarkan kedua lenganku dilutut dan menenggelamkan wajahku dibalik tanganku.
***
Aku memeluk Caren dengan erat begitu ia turun dari panggung. Caren berhasil memukau para undangan yang hadir dengan sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Lady
Fiksi PenggemarSetiap gadis mungkin bermimpi untuk menjadi Cinderella. Menjadi gadis upik abu yang berubah menjadi putri cantik yang ditemukan oleh pangeran. Dengan sedikit bantuan peri dan keajaiban satu malam yang membuatnya bertemu dengan pangeran tampan pewari...