Chapter 33
*********
Catania Whiteford
Sinar matahari menyusup masuk melalui jendela besar kamar ini dan berhasil membangunkanku.Aku membuka mataku dan menyadari Justin sudah tidak berada disampingku.
"Hey , good morning baby girl"
Aku menoleh kearah suara Justin terdengar. Ia baru saja keluar dari kamar mandi.Sudah rapi dengan jeans dan kemeja putihnya.Ia beranjak kedepan meja rias .Aku memperhatikannya dari pantulan cermin dan beralih sekilas pada jam dinding. 10.23 AM.
"Kau akan pergi?" tanyaku memperhatikannya.
Justin tersenyum dan mengangguk.Senyumnya mengembang lebar dan aku ingin tau apa yang membuat moodnya bagus pagi hari ini.
"Kemana?" tanyaku lagi.
Justin membalikan tubuhnya,masih menunduk untuk merapikan ujung kemejanya.
"Bertemu Claire" ia mengangkat wajahnya dan senyum kembali terbersit diwajahnya.
Claire,Tentu saja. Dan batinku merosot dari tempatnya.
"Oh" hanya itu reaksi yang bisa kuberikan.
"Bye Catania" Justin menepuk puncak kepalaku sekilas dan segera berjalan keluar dari pintu kamar.Moodku sempurna berubah seakan awan gelap tepat berada diatasku dan membuat aura disekitarku seketika suram.
Aku menghela nafas dan bangkit berdiri.Meraih ponselku.Mataku terbelalak begitu melihat tanggal hari ini. 13.Dua hari lagi kontrak kami habis.
Seharusnya aku meloncat kegirangan mengetahui hal ini ,tapi sebagian besar diriku memberenggut.Kenapa waktu harus berlalu dengan cepat?
Kenapa ketika aku mulai menikmati kebersamaanku dengan Justin ,kami tiba dipenghujung kontrak kami?
Justin Bieber
Mataku menangkap sosok seorang gadis berambut coklat bergelombang , berdiri dengan kacamata hitamnya tepat didepan statue bertuliskan SHERRI HILL.Dari gerak-geriknya aku tau itu Claire.
Aku mengarahkan kemudiku ketepi jalan dan membuka jendela mobilku.
"Justin?" ujar Claire memastikan. Ia menunduk untuk melihatku
"Hai,masuklah" ucapku menyapanya. Claire berjalan memutari mobilku dan masuk kedalam mobilku,menempati kursi kosong disebelah kursi kemudi.
"Apa kau sudah lama menunggu?" tanyaku menghapuskan hening diantara kami.
"Tidak,aku baru saja tiba" jawabnya tersenyum kecil padaku.
"Oh baguslah.Kau masih suka menonton Opera?"
"Kau masih mengingatnya?" dari suaranya aku tau ia tersenyum.
"Mengingat kau sangat menggemari Opera?Tentu saja Claire" senyum terulas dariku bersamaan dengan nama Claire yang keluar dari mulutku.
"Wow.. kukira kau sudah melupakanmu selama beberapa tahun ini" katanya sedikit terperangah.
"Aku tidak pernah melupakanmu" Aku segera merapatkan kedua bibirku begitu menyadari kata-kata yang keluar dari bibirku tanpa bisa kucegah.Kejujuran yang kuungkapkan secara spontan.
Suasana didalam mobil mendadak hening,aku bisa merasakan Claire menatapku.
"Bagaimana jika kita pergi ke La Scala?"aku berusaha mengalihkan Susana canggung diantara kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Lady
FanfictionSetiap gadis mungkin bermimpi untuk menjadi Cinderella. Menjadi gadis upik abu yang berubah menjadi putri cantik yang ditemukan oleh pangeran. Dengan sedikit bantuan peri dan keajaiban satu malam yang membuatnya bertemu dengan pangeran tampan pewari...