Catania Whiteford
Justin benar-benar menepati janjinya, ia membawaku pergi bersamanya ke Italia. Kami baru saja tiba di Malpensa International Airport,Italia dengan menggunakan jet milik perusahaannya.Dan aku tidak sabar untuk segera menjelajahi Negara ini.
"Kemana kita akan pergi?" tanyaku ketika Justin menggenggam tanganku memasuki sedan hitam yang menjemput kami di bandara Italia.
Justin mendelik kearahku,menyungingkan segaris senyumnya lalu menggedikan bahu.Oh,ia merahasiakan sesuatu dariku.
"Oke,kuanggap kau mencoba memberiku kejutan Mr.Bieber" ujarku.
Justin terkekeh."Anggapan yang bagus Mrs.Bieber"
Selama perjalanan ,aku tidak berhenti melepaskan pandanganku dari kaca mobil. Bangunan beraksitektur disepanjang jalan berhasil membuatku terkagum dengan kecantikan Negara ini.
****
Justin membukakan pintu mobil untukku dan membantuku keluar. Aku terperangah begitu mendapati pemandangan dihadapanku.
Beberapa gondola mengapung melewati alur kanal,dengan beberapa jembatan yang mengubungkan satu gedung dengan gedung lainnya.
"You bring me to Venice?" tanyaku penuh antusias.Aku tidak percaya ini,aku selalu ingin untuk pergi ke Venice.
Aku menoleh kearah Justin yang kini mengulas senyumnya untukku.
"Oh Justin" aku menarik Justin dalam pelukanku.
"Terimakasih,terimakasih,terimakasih" ujarku berulag-ulang.
Justin terkikik "Aku tidak melakukan apapun Catania"
"Nah,you did something awesome for me Bieber. " aku melepaskan pelukanku dan kembali memandangai ketenangan kota yang dipenuhi air ini pada malam hari.
Sebuah gondola berlabuh didekat kami.Seorang gondolier –pendayung gondola tersenyum ramah kearah kami.
"Puoi prendere per Hilton Molino?" Justin berujar dengan fasih. Satu kejutan lagi darinya.Ia bisa berbahasa Italia.
"Hilton Molino Stucky Venice?" gondolier itu membalas.
"Sì" Justin mengangguk.Oh apa itu berarti ya?
"Sì , con piacere" Gondolier itu kembali berujar.
Aku terdiam memandang Justin dan gondolier bergantian.
"Catania,ayo" ujar Justin menyadarkanku.
"Apa?" Tanyaku tidak mengerti ketika Justin yang sudah berada diatas gondola mengulurkan tangannya padaku.Oh aku yang mengerti segera meraih tangan Justin dan turun ke gondola.
"Aku tidak tahu kau bisa bahasa Italia" bisikku ketika kami duduk diatas gondola.
"Banyak yang tidak kau ketahui tentangku Catania" jawab Justin terkekeh.
"Oh,aku istri yang buruk" ujarku seakan akan kecewa.
"Aku juga bukan suami yang baik,huh?" Justin menaikkan satu alisnya padaku.
"Yep,kau bukan" aku menggeleng setuju dan tertawa.
"Apa yang kau bicarakan tadi?" Tanyaku.
"Aku memintanya mengantarkan kita ke suatu tempat" Justin mengerling kearahku. Oh tipikal Justin untuk merahasiakan sesuatu dariku.
Keadaan kanal sangat tenang.Lampu-lampu bangunan dari tepi kanal membuat suasana menjadi lebih tenang ditambah gondolier mulai menyanyikan lagu Italia berirama lambat yang membuat suasana semakin tenang da menyenangkan.Sangat mengagumkan .Aku tidak pernah membayangkan bisa berada diatas gondola dan menikmati Venice pada malam hari. Jika Paris mempunyai Eiffel untuk menikmati pemandangan kota dari ketinggian ,,maka Venicememiliki gondola untuk menikmati kecantikan kotanya diatas perahu dayung yang mengapung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Lady
FanfictionSetiap gadis mungkin bermimpi untuk menjadi Cinderella. Menjadi gadis upik abu yang berubah menjadi putri cantik yang ditemukan oleh pangeran. Dengan sedikit bantuan peri dan keajaiban satu malam yang membuatnya bertemu dengan pangeran tampan pewari...