Apologize & Confession

5.1K 243 1
                                    

Chapter 23

*********

Justin Bieber

Tanganku bergerak meraba tepi nakas didekatku. Begitu mendapatkan ponselku yang terus berbunyi aku segera mengangkatnya.

"Hallo"

"Oh Dad" aku segera duduk dan rasa kantukku sempurna hilang.

"Ya,oh acara itu. Tidak masalah jika aku membawa Catania?"Ayahku memintaku datang pada salah satu acara pertemuan perusahaan besar Amerika.Dan tentu saja,aku bisa menggunakan ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepada ayahku bahwa aku dan Catania baik-baik saja.

"Baik,aku akan datang.Grandma datang? Tidak mungkin.Apa?" aku bisa mendengar suaraku yang menjadi jauh lebih tinggi diakhir.

"Justin" aku menoleh dan Catania baru saja terbangun dan  menatapku dengan bingung.

'Maaf'ucapku tanpa suara.Aku segera bangun dan menjauh dari tempat tidur.

"Ya Dad,aku mendengarmu.Grandma akan datang,persiapkan Catania dan malam iini pukul 8 aku akan pergi keacara itu bersama Catania."

Aku memutar bola mataku ketika Dad memintaku berjanji."Ya aku janji.Akan menjaga nama baik perusahaan kita.Janji Dad.Bye"

"Itu ayahmu?"

Aku berbalik dan menemukan Catania duduk ditepi tempat tidur memandangku.

Aku mengangguk dan berjalan ,mengisi tempat disisinya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Malam ini kita akan pergi.Persiapkan dirimu karena grandma akan berada disana,dan kurasa ia akan sangat memaksa untuk bertemu denganmu"

"Tunggu.Grandma? Your grandma?"

"Yes.Who else? Yours?Tenang saja Catania , grandma jauh lebih baik dibandingkan Dad.Dengar malam ini kau hanya perlu menjaga sikapmu dan semua akan baik-baik saja."

Catania menghela nafas panjang."Alrite,I'm gonna get back to my room and get ready for school"

"Okay, me too"

*****

Catania Whiteford

"Ini tidak mudah Zayn.Malam ini aku akan bertemu dengan nenek Justin.Oh Lord, aku bahkan tidak tahu apapun tentang neneknya,bahkan tentang ibunya."

Aku berdecak frustasi.

"Well, Catania.Bertemu dengan nenek suamimu sendiri bukanlah masalah besar" jawab Zayn santai.Aku bahkan kesal melihatnya terlalu santai.

"Ya,ya tentu saja bukan masalah besar jika Justin pernah mengenalkanku padanya.Ini pertama kalinya aku akan bertemu."

"Kau hanya gugup,okay?" yakin Zayn,untuk pertama kalinya ia mengangkat wajahnya dari piring makananya.

"Ya,ya tentu saja.Aku gugup."aku mendesah frustasi.Menenggelamkan wajahku dibalik kedua telapak tanganku.Suara ramai cafeteria masih bisa kudengar tapi aku sama sekali tidak memliki fokus pada apapun selain cara menyingkirkan kegugupanku.

"Catania"Suara Zayn dan guncangan dibahuku hadir bersamaan.

Aku membuka kedua telapak tanganku dan menatap Zayn."What?"

"Kenapa kau tidak mencari tahu tentang nenek Justin ,langsung kepada Justin?"

"Jika aku bisa. Justin sibuk kau tahu? Sejak kakinya pulih yang ia lakukan selama disekolah adalah mengejar sebanyak mungkin latihan yang dilewatkannya." Kenyataannya memenag begitu,setelah dokter mengizinkan Justin untuk bisa kembali kelapangan ia menghabiskan hampir –keseluruhan waktu disekolah dilapangan.Sangat menyebalkan untukku karena Justin tidak mengizinkanku kembali cheers.

My Precious LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang