"Sayang?" bisik Mark di telinga Haechan.
"Enggg?" Haechan membuka sebelah matanya susah payah, melihat siapa pelaku yang meniup-niup telinganya, rasanya sangat geli ketika herpaan nafas hangat Mark membelai telinganya.
"Mark?" Gumam Haechan lalu kembali memejamkan mata, perasaan kantuk dan pegal diseluruh badan Haechan masih menguasai si manis.
"Ayo bangun" ucap Mark mengeratkan pelukannya di tubuh Haechan, ia memeluk Haechan dari belakang.
Mark mengecup-ecup pundak Haechan lalu menghisap kulit pundak si manis hingga ada bercak disana.
Niat Mark mengganggu tidur Haechan agar manis itu bangun, ini sudah pukul 11 pagi omong-omong.
"Aaa..! Ck, Mark!" Marah si manis karena Mark terus menganggu tidur Haechan dengan memilin-milin puting Haechan hingga puting itu menegang, bahkan bulu-bulu Haechan jadi ikut meremang.
Mark terkekeh saat Haechan berusaha melepaskan pelukan Mark dan menjauhkan dirinya dari pria mesum itu.
Haechan menutupi tubuhnya dengan selimut saat ia berhasil terlepas dari Mark .
"Aaakkk!" Teriak Haechan berusaha melepaskan diri karena Mark memeluk tubuhnya yang terbungkus selimut hingga ia jadi sesak nafas.
"Ayo mandi, sudah mau siang" pinta Mark menurunkan selimut yang menutupi wajah Haechan, hingga kepala pria mungil yang ia gagahi sampai fajar itu menyembul.
"Lima menit lagi" kata Haechan memejamkan mata, Mark mengamati wajah Haechan lalu tersenyum gemas.
Hatinya sangat berbunga-bunga pagi ini berbanding terbalik dengan beberapa waktu lalu ketika hubungan nya dengan Haechan merenggang.
Semalam sambil menggempur Haechan, Mark terus mendesak manis itu agar menjelaskan kenapa bisa dia berciuman dengan pria lain dan kata si manis itu adalah kesalahpahaman, orang itu yang tiba-tiba menciumnya karena tidak terima Haechan menolaknya.
"Kenapa menolaknya?"
"Enhh! Karena.. ahh.." ucapan Haechan terputus sebab Mark membenamkan penisnya hingga pangkal, Haechan merasa ngilu sekaligus terasa enak karena lubangnya jadi penuh.
"Apa-hh?" Tanya Mark lagi sedikit ngos-ngosan, ia kini bergerak pelan agar Haechan bisa menjawab pertanyaannya, Mark mengecup singkat bibir Haechan yang sedikit terbuka menahan desahan.
"Aku bilang aku menyukai orang lain" jawab Haechan memalingkan wajahnya, sangat malu mengakui itu, yang benar saja Haechan mencintai pria yang terus bergerak di atasnya menggempur lubangnya.
"Siapa?" Desak Mark, ia memalingkan kembali wajah Haechan agar mereka bertatapan.
"Ahh.. Mark.. aku mau sampai" Haechan gelisah meremat bahu Mark merasakan lubangnya berkedut.
Dengan cepat Mark meraih penis Haechan lalu menutup lubang kencing si manis "Mark jangan ditutup, sesak.."
"Jawab dulu siapa, siapa orang yang kamu sukai itu?" Desak Mark tidak sabaran, ia lalu mempercepat hentakan nya agar si manis semakin tersiksa.
"Markhh.. kamu.. orangnya, ahh.. hh.. lepas.. aku mau cum" sudut bibir Mark tertarik membetuk senyum lebar, ia kemudian melepas jarinya yang menutup ujung penis Haechan.
"Ahh.. Mark.." badan Haechan mengerjang, ia meremat kuat bahu Mark saat pelepasannya tiba.
Begitulah masalah mereka diselesaikan di atas ranjang, bahkan Mark kembali menjadikan Haechan kekasihnya ditengah-tengah hentakannya dan Haechan mengangguk menerima Mark ditengah-tengah kenikmatan pelepasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANAGER || MARKHYUCK [END]
FanfictionJangan sok tahu gue akan lari dari tanggungjawab.. Haechan ga akan mungkin gue lepas, dia milik gue! Rank: #10 Lucas 22/09/22 #8 marklee 07/09/22 #1 marklee 19/05/23 #8 markhyuck 11/06/2023 #1 markhyuck 1/6/24 18 Februari 2022 - 24 Desember 2022