MANAGER || MARKHYUCK [END]

19: Menyesal

Agak kaget juga sih banyak yang nungguin ternyata🥰

🐻🐻🐻

"Luka cambukan di tubuh bagian belakangnya sudah saya tangani" Mark hanya tertunduk, hatinya berdenyut nyeri melihat luka-luka di tubuh mulus Haechan bahkan di leher si manis ada bekas cekikan dari lilitan ikat pinggang.

"Haechan tidak terlalu banyak kehilangan darah, untung saja anda cepat melapor" lanjut sang dokter.

"Saya sarankan Haechan di rawat di rumah sakit untuk mencegah infeksi pada luka-luka nya" Mark menggeleng.

"Ga dok, dirawat disini aja, bawa semua perlengkapan yang dokter butuhkan akan saya bayar berapapun" dokter itu pun mengangguk.

"Baiklah kalau begitu, ini resep obatnya bisa ditebus" dokter memberikan beberapa resep obat pada Taeyong yang berdiri tidak jauh dari sang dokter.

"Oh iya maaf, lain kali jika mengkonsumsi obat perangsang jangan terlalu berlebihan dosis nya dan tidak boleh sering-sering, itu bisa berbahaya bagi jantung dan ginjal, tolong diingatkan juga pada Haechan jika sudah sadar" peringat dokter sembari membereskan perlengkapannya, bukannya niat mencampuri urusan orang lain, sebagai seorang dokter dia hanya memberitahu kemungkinan terburuk, bahkan dokter juga tahu pasti bahwa luka-luka yang dialami oleh Haechan adalah bekas penganiayaan tapi sekali lagi itu bukan wewenang nya, dia bukan polisi jika ada yang melaporkan baru dokter bisa memberi keterangan perihal itu.

"Obat perangsang? Saya tidak-" Mark menggeleng saat para member menatapnya tidak percaya.

"Karin!" Geram Mark, tangannya mengepal kuat.

"Saya permisi dulu" ujar sang dokter kemudian berlalu dari sana.

"Terimakasih banyak dok" ucap Taeyong.

BUGH

Hantaman keras mendarat di pipi Mark.

"Lucas hentikan!" Taeyong di bantu Jaemin dan Jeno segera menarik Lucas yang tiba-tiba menyerang Mark hingga jatuh tersungkur ke lantai.

"Anjing lo Mark, sebejat-bejatnya gue soal sex.. banyak orang yang gue tidurin mau cewe mau cowo tapi gue ga pernah bikin anak orang sampe mau mati hanya karena nge sex" geram Lucas menarik baju Mark, sudut bibir Mark berdarah terkena tonjokan Lucas.

"Stop, jangan berisik jangan sampai ini tersebar ke luar" peringat Jaemin yang memegangi satu lengan besar Lucas, di sisi satunya ada Jeno sementara Taeyong menjauhkan Mark dari Lucas.

"Orang ngewe karena mau enak bukan mau mati" geram Lucas, dia sangat gemas ingin merontokkan gigi Mark, Lucas heran entah apa yang dipikirkan Mark sampai berakhir seperti ini.

Mark tidak melakukan perlawanan, otaknya sibuk berputar tentang obat perangsang, kepalanya mendidih mendapati kenyataan Haechan seperti ini karena obat perangsang yang dia pikir diberi oleh Karin, dada Mark sesak dengan napas memburu, urat di dahinya menonjol menahan amarah, Mark terpenjam mengatur emosinya, entah dia mendengar ocehan Lucas atau tidak yang menjadi pusat perhatiannya saat ini adalah Karin.

"Mark?!" Lucas menyentak Mark melihat anak itu tidak memperdulikannya dan malah sibuk dengan pikirannya sendiri, Mark yang sadar pun melihat tatapan tajam Lucas.