21 : Mau Putus

14.7K 1K 162
                                    

Vote komen juseyo🐻🐻

Duh bab ini agak kurang mengenakkan untuk dibaca, yang ga suka kekerasan gapapa di skip aja, lah.. tapi kan semua orang ga suka kekerasan?🤔

Maksud nya yang ga kuat baca.

🔞

"Karin?" Jaemin dan Jeno membantu Karin berdiri, bahkan setelah kepergian Mark anak itu tidak pernah bergeser sedikit pun dari tempatnya.

"Astaga gue ga tahu lagi mau ngomong apa tentang Mark" Jeno meringis melihat kepala Karin terus mengucurkan darah untung saja mereka cepat datang setelah mendapat telfon dari Mark sementara Jaemin membantu menutup kepala Karin yang bocor menggunakan hoodie lalu segera membawa Karin agar mendapat perawatan yang tentu saja bukan di rumah sakit karena itu akan menimbulkan kecurigaan.

Di lain situasi Yeri sudah di hotel yang Mark maksud, katanya Mark sudah ada di kamar 213 sedang menunggu dirinya.

Yeri sangat bahagia, hatinya begitu riang menuju hotel ini, akhirnya yang dia dambakan tiba juga, merasakan milik Mark ada di dalam tubuhnya, jika itu benar terjadi Yeri akan berhenti mengejar Haechan, untuk apa lagi pikirnya toh Mark sudah mau memberikan kebutuhan itu.

Yeri kini sudah berada di depan pintu, dia mengambil nafas sebelum menempelkan kartu yang dia dapatkan dari resepsionis hotel, jujur saja Yeri sangat khawatir dan gugup tapi selalu dia tepis dan berpikir positif mungkin ini karena pertama kalinya dia akan melakukan hal itu dengan Mark.

Pintu sudah berhasil dia buka, Yeri melangkah masuk sembari mencari keberadaan Mark.

Tapi pria camar itu tidak terlihat, Yeri berjalan mendekati ranjang dimana di sisi kepala ranjang ada dua borgol yang terpasang, Yeri menelan ludahnya melihat itu, rasa gugupnya semakin membuncah.

"Hai darling" suara berat dari arah kamar mandi membuat si cantik tersentak kaget, Yeri sontak berbalik dan melihat Mark berjalan ke arahnya hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya, kekasihnya itu terlihat baru saja selesai mandi.

"Ha- hai" balas Yeri semakin gugup.

Mark menarik dagu Yeri agar menatapnya, gadis itu menunduk menyembunyikan rasa gugupnya.

Mark mengelus pipi si cantik begitu lembut namun dengan tatapan yang sulit Yeri artikan, Yeri terus menyelami mata itu tapi yang dia temukan seolah bukan tatapan Mark yang selama ini dia kenal dan tanpa dia sadari tangan Mark sudah bergerak melucuti pakaiannya.

Mark memundurkan sedikit badannya untuk melihat tubuh polos Yeri, buah dada yang besar terlihat menggantung dengan puting yang sudah menegang tanpa disentuh, Yeri juga memindai tubuh kekar Mark, terlihat sisa bulir air menambah kesan jantan dari pacarnya, nafsu Yeri mulai tersulut, dia ingin disentuh, dia ingin merasakan tangan Mark meraba setiap inci kulitnya, dia ingin melihat milik Mark juga tapi prianya masih saja mengenakan handuk, sangat curang batin Yeri.

Yeri melangkah ingin mendekat tetapi Mark justru melangkah mundur "Aku suka foreplay lebih dulu Yer" membuat si cantik terhenti.

"Oke, ayo sentuh aku Mark" Yeri dengan sukarela mengambil posisi di atas kasur dia tidak sabar merasakan sentuhan kekasihnya.

"Apa borgol ini bagian dari permainan sex kita?" Tanyanya pada Mark yang belum berpindah dari tempatnya, dia hanya terus memperhatikan Yeri yang mempersiapkan diri.

MANAGER || MARKHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang