S:10

27.5K 1.6K 26
                                    

Assalamualaikum semuaaa

Jangan lupa buat dukung terus book "Sequoia"
dengan cara vote dan komen

Enjoy your time guys!

.
.

~ Sequoia ~

"Abba ...." Tarikan nafas cukup panjang dilakukan Ana sebelum melanjutkan perkataan selanjutnya.

"Insyaallah, aku siap menerima khitbah nya Arsen."

Setelah seminggu berperang dalam doa dan pikiran, Ana menemukan jawaban atas kebimbangannya.

"Alhamdulillah, baiklah akan Abba sampaikan keputusanmu kepada Arsen."

Setelah sambungan itu terputus, Ana menatap langit malam di teras belakang ndalem.

"Semoga ini keputusan yang benar," batinnya dalam hati.

Ting ...

Satu pesan masuk di handphone Ana. Segera ia buka aplikasi chat tersebut. Ada sebuah pesan yang ia tidak kenal nomornya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ana rasa, ia tak salah memilih jawaban tersebut, karena benar kata Abba nya pria tersebut pemuda yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ana rasa, ia tak salah memilih jawaban tersebut, karena benar kata Abba nya pria tersebut pemuda yang baik.

🤍🤍

2 hari sebelum hari libur itu tiba, Ana menyempatkan diri untuk berbicara kepada Nyai Dewi perihal kepulangannya 2 hari lagi.

"Kenapa, nak? Mau ngomong apa?"

Ana memainkan jari tangannya. Ia takut untuk membicarakan ini kepada Nyai Dewi, apalagi ia masih tergolong baru tapi sudah izin harus pulang beberapa hari.

SEQUOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang