S:17

25K 1.5K 22
                                    

Assalamualaikum semuaaa

Jangan lupa buat dukung terus book "Sequoia"
dengan cara vote dan komen

Enjoy your time guys!

.
.

~ Sequoia ~

Sejak kejadian itu, Ana berubah menjadi gadis yang pendiam. Ia mengambil izin untuk tidak mengajar sementara waktu dan kembali ke rumah orang tuanya.

Di rumah orang tuanya pun, ia tak banyak bicara dan tidak seceria biasanya. Ia hanya akan membantu Umma nya, kemudian makan dan kembali lagi ke kamarnya.

Maya dan Ibrahim pun mencari cara untuk mengembalikan senyuman Ana seperti dulu, sebelum kejadian itu menimpanya.

"Mas tau caranya, besok kamu bujuk Ana buat mau keluar kamar. Setelah itu biar mas yang nge bujuk dia buat ikut mas pergi," jelas Ibrahim kepada istrinya.

"Mau di ajak kemana anak gadis mu itu?"

Ibrahim tersenyum saja. "Yang pastinya tempat yang akan mengembalikan senyuman putri kecil kita."

"Aku percayakan semua sama mas," ujar Maya.

Ibrahim mengecup kening Maya sebentar. "Pasti sayang."

Maya pun hanya terkekeh mendapatkan perlakuan demikian dari suaminya. Sudah tua masih saja bertingkah seperti anak muda.

🤍🤍

"Ana, ayo keluar dulu sayang. Ada yang mau Abba sampaikan ke kamu," ucap Maya dari balik pintu kamar Ana.

"Ana ..." panggil Maya sekali lagi.

"Iya Umma." Mendengar jawaban itu membuat Maya bernafas lega. Hatinya sangat was-was jika Ana sedang sendirian, takut anaknya ini berbuat yang tidak-tidak.

"Umma dan Abba tunggu di bawah ya." Kemudian Maya pun beranjak untuk menghampiri suaminya.

"Bagaimana?"

"Paling sebentar lagi keluar mas anaknya," jawab Maya.

Dan benar saja, tak lama kemudian Ana pun menemui keduanya.

"Ada apa, Abba?" tanya Ana saat sudah duduk di samping Maya.

"Hari ini, Abba mau mengajak kamu ke suatu tempat. Kamu mau?"

Ana melihat kearah Umma nya. Maya mengangguk mengisyaratkan Ana agar mau mengikuti keinginan Abba nya itu.

"Mau. Tapi Abba mau bawa Ana kemana?"

"Rahasia dong. Yaudah kamu ganti baju sana, siap-siap. Abba tunggu disini, 15 menit cukup?"

Ana mengangguk. "Cukup, Ba. Tunggu sebentar ya Abba, Ana ganti baju dulu."

Setelah kepergian Ana, Maya menatap Ibrahim.

"Buat dia senyum ya hari ini, mas."

"Pasti sayang, akan mas lakukan itu buat putri kecil kita."

Setelah semuanya siap, Ana langsung keluar menemui Abba nya. Di ruang keluarga, Ibrahim sudah siap dengan setelan yang rapi.

SEQUOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang